Masih ada banyak orang yang memandang remeh peran ibu rumah tangga. Padahal, ibu rumah tangga jauh lebih rentan mengalami stres, lho!
Ada beberapa alasan kenapa ibu rumah tangga lebih mudah mengalami stres. Ingin tahu penyebabnya?
Berikut 4 alasan ibu rumah tangga lebih mudah alami stres:
1. Tugas domestik yang tak pernah habis
Bagi kamu yang sudah menjalani menjadi ibu rumah tangga pasti bakal relate banget. Ruangan baru disapu dan dipel, gak sampai berapa lama sudah berantakan lagi. Mainan si kecil berserakan di sana-sini. Mau tidak mau, akhirnya kamu harus membersihkan lagi.
Itu baru satu tugas. Belum lagi tugas yang lain, seperti memasak, mencuci baju, menyeterika, dan tugas domestik lainnya. Banyaknya tugas yang gak pernah habis inilah salah satu alasan kenapa ibu rumah tangga mudah mengalami stres.
2. Anak sering membantah
Tak bisa dimungkiri, mengasuh anak memang tidak mudah. Tidak hanya menguras fisik, tapi juga emosi. Itu sebabnya banyak ibu yang kemudian karena saking lelah mental, akhirnya membentak anaknya sendiri.
Perilaku anak yang sering membantah kerap menguji kesabaran seorang ibu. Dibutuhkan kesabaran ekstra untuk mengendalikan diri, dan inilah yang sering bikin seorang ibu jadi lelah.
3. Kurang dihargai
Sudah capek mengerjakan tugas domestik, tekanan pikiran pula dari sikap suami. Ketika melihat rumah berantakan dengan entengnya melontarkan kalimat, “Kamu di rumah seharian ngapain aja, sih? Kok, rumah bisa berantakan begini?”. Belum tahu dia, kamu sudah membersihkan rumah berulang kali.
Apresiasi yang kurang dari pihak suami, dan menganggap profesi ibu rumah tangga adalah hal sepele yang kerap bikin seorang ibu jadi tertekan. Capek lahir batin jadinya.
4. Persoalan finansial
Inilah alasan kenapa sebelum menikah penting banget mempersiapkan finansial dengan baik. Jangan sampai saat sudah berumah tangga di mana kebutuhan sangat banyak, kondisi keuangan hancur-hancuran.
Dan persoalan ini pula yang kerap membuat ibu rumah tangga jadi gampang stres. Harus mengerjakan tugas domestik, mengurus anak, ditambah pula memikirkan penghasilan tambahan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Coba bicarakan dengan suami, ya, mengenai kondisimu. Ajak suami untuk lebih berperan dalam tugas domestik maupun mengasuh anak. Ingat, lho, rumah tangga itu dibangun oleh dua orang, yaitu kamu dan pasangan. Jadi, gak adil kalau salah satunya diberi beban yang terlampau berat. Tugas yang berat itu harus dipikul dua-duanya!