Tidak mengukur seberapa panjang pernikahan telah dijalankan, ujian dalam menghadapinya akan selalu ada di depan mata. Satu tahun, dua tahun, bahkan puluhan tahun, tidak ada rumah tangga yang lepas dari permasalahan.
Namun, kita bisa menyikapinya dengan bijaksana dan menjadi pasangan yang saling memperbaiki satu sama lain. Kalau tidak berhasil melewati ujian tersebut, maka perpisahanlah yang akan didapati oleh keduanya. Beberapa hal di bawah ini merupakan contoh dari ujian dalam rumah tangga.
1. Ekonomi
Salah satu ujian dalam pernikahan adalah kesulitan secara ekonomi atau finansial. Bisa jadi sebelum seseorang menikah, pekerjaannya sangatlah lancar. Bahkan sudah menjadi orang yang dipandang sukses.
Namun setelah menikah, tiba-tiba pekerjaannya menjadi sulit. Rezeki terasa sempit. Ekonomi simpang siur, bahkan untuk makan esok hari saja belum pasti.
Tidak sedikit orang yang menyerah dengan ujian ini. Bahkan ada sebagian dari mereka yang menganggap bahwa pernikahan tidak memperlancar rezeki, justru malah menghambatnya.
Padahal, kalau kita kuat menjalani ujian tersebut, akan banyak hal positif yang kita dapat, tidak sekadar kenaikan derajat dan martabat. Salah satunya adalah semakin dekat hubungan kita dengan istri karena berhasil menyelesaikan permasalahan, menghadapi masa sulit, dan berjuang bersama-sama.
2. Keturunan
Ada pasangan yang secara finansial sangat berkecukupan, tapi memiliki kendala saat menginginkan momongan. Butuh waktu lebih lama dan usaha yang lebih keras untuk mendapatkannya.
Tidak sedikit pasangan yang harus menunggu puluhan tahun sampai akhirnya memiliki anak. Hal tersebut juga merupakan ujian yang besar. Mengingat perkara anak adalah dambaan setiap pasangan, harapan keluarga, dan menjadi hal yang pasti adalah sering ditanyakan oleh tetangga.
3. Keluarga
Ada pula pasangan yang diuji dengan keluarganya. Misalnya, keluarga yang tidak bisa menerima pasangan seutuhnya, tidak bisa akur, saling membenci, dan lain sebagainya.
Meskipun sudah menikah, tetapi kerukunan keluarga adalah salah satu faktor yang membuat kehidupan lebih nikmat untuk dijalankan. Bayangkan jika seorang istri harus selalu adu mulut dengan ibu mertuanya, orang tua yang selalu menuntut anak dan menantunya, dan contoh yang lainnya terjadi dalam kehidupan kita, tentu akan menambah beban pikiran yang sulit untuk diselesaikan.
4. Orang ke tiga
Orang ketiga akan selalu melambai baik ketika hubungan sudah maupun belum terikat pernikahan. Misalnya, ketika seorang laki-laki sudah dicukupkan secara hartanya, memiliki keluarga yang rukun dan bahagia, anak istri yang menantinya di rumah, akan ada perempuan lain yang mengusiknya ketika sedang di luar rumah.
Begitu pula ketika seorang istri merasakan suami yang kurang mencukupi kebutuhannya, maka bergelimanglah pria lain dalam pikirannya. Semua itu adalah salah satu ujian pernikahan yaitu datangnya orang ketiga.
Menghadapi hal tersebut, kita harus selalu berpegang teguh kepada rasa tanggung jawab terhadap keluarga dan agama. Ketika tanda dari semua ini terasa, jangan pernah lupa untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
5. Kekurangan pasangan
Tidak sedikit rumah tangga yang berantakan karena tidak bisa menerima kekurangan pasangan. Padahal, setiap manusia pasti memiliki kekurangan. Sekalipun kita memilih untuk berpisah dengan pasangan lalu mencari pendamping hidup yang lain, tidak akan mungkin untuk menemukan yang sempurna.
Kekurangan pasangan bukanlah sesuatu yang hadir untuk diperdebatkan. Ketika kita bersedia menerima pasangan, itu artinya kita menerima kelebihan dan kekurangannya. Jangan jadikan kekurangan pasangan sebagai celah untuk menyudutkannya. Justru sebagai pasangan yang baik, kita harus membantunya untuk menerima kekurangannya.
Nah, itu dia 5 ujian dalam rumah tangga yang sering terjadi di sekitar kita. Semoga kita bisa menjaga rumah tangga kita sehingga selalu dipenuhi rasa cinta dan keberkahan.