Membina kehidupan pernikahan hingga belasan dan puluhan tahun lamanya, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perjalanan untuk membina mahligai rumah tangga dimulai ketika kehadiran seorang pria mendekati wanita untuk hubungan lawan jenis.
Sebut saja pasangan suami-istri (pasutri) artis Darius Sinathriya dan Donna Agnesia. Di mana Donna yang berusia 7 tahun lebih tua dari suaminya, dan rumah tangga mereka sampai dengan sekarang telah terajut belasan tahun lamanya.
Adapun pasutri Andhika Pratama dan Ussy Sulistyowati yang juga sang istri jauh lebih tua 6 tahun dari suaminya, tetapi rumah tangga mereka tetap langgeng hingga saat ini. Demikian pula dengan kami yang berbeda usia 3 tahun dan pernikahan telah berjalan 12 tahun.
Ladies, buat kalian yang masih pilah-pilih calon pasangan hidup ataupun galau dengan ta'aruf dengan pria yang jauh lebih muda, silakan menyimak 5 hal di bawah ini untuk menjadi bahan pertimbangan.
1. Baik-buruknya perbuatan tergantung dari niatnya
Bagi kalian yang muslim, sebuah hadits shahih mengingatkan kita bahwa niat menjadi awal dari baik-buruknya sebuah tindakan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa “Sesungguhnya awal perbuatan itu tergantung dari niatnya”.
Muslim yang baik memulai segala sesuatu kegiatan diawali dengan doa dan niat agar senantiasa diberkahi oleh Yang Maha Kuasa, termasuk niatan masing-masing pribadi untuk berumah tangga.
Dengan nawaitu "siapa tahu kita berjodoh", jalani saja penjajakan dari seorang pria yang PDKT dan mau serius dengan diri kita. Jangan lupa, luruskan niat, bulatkan tekad, dan berdoa agar Tuhan memberikan petunjuk siapa pria terbaik menurut-Nya yang akan menjadi pendamping hidup kita.
2. Adanya “chemistry”
Boleh percaya boleh tidak, jodoh kita bisa dirasakan dari awal perjumpaan dengan lawan jenis. "Love at the first sight", percikan-percikan senyawa kimiawi pada pandangan pertama bisa menjadi pijakan dasar kelanjutan hubungan penjajakan pria dan wanita.
Berjalannya waktu, chemistry itu menciptakan bonding yang kuat antara pria dan wanita yang sedang PDKT. Kemudian, sedikit demi sedikit terciptalah kecocokan di antara dua insan yang mencoba saling mengenal satu sama lain hingga perkenalan dengan keluarga.
3. Satu frekuensi
Walaupun begitu banyak perbedaan fisik, sifat, pendidikan, parenting oleh keluarga, dan lain-lain, tetapi hal tersebut bukanlah halangan "gak connect" untuk mencari ujung dari sebuah hubungan asmara antara laki-laki dengan perempuan.
PDKT-penjajakan ataupun ta'aruf merupakan langkah perdana untuk menjalani hubungan serius hingga berakhir ke pelaminan.
Diskusi yang sehat, bertukar pikiran, serta mencari titik temu dari perbedaan dan kekurangan masing-masing pribadi menjadi gambaran adanya frekuensi yang sama untuk saling memahami satu sama lain.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa usia tidak menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang pria untuk menjalani hubungan asmara secara serius dengan wanita. Apalagi sampai membicarakan pernikahan yang diharapkan sekali seumur hidup.
4. Pribadi yang baik dan jujur
Wanita mana sih yang gak meleleh hatinya didekati oleh pria yang baik dan jujur. Pribadi yang jujur dan berpikiran terbuka dapat meluluhkan hati seorang wanita untuk mau bersanding bersama di dalam mahligai rumah tangga.
Perjalanan perkenalan hingga akhirnya mau menerima pinangan dari seorang pria didasari bahwa laki-laki tersebut selain memiliki personalitas yang baik dan jujur, juga tampak pribadi yang bertanggung jawab serta layak menjadi imam di dalam sebuah keluarga.
Ingat pula, transparansi juga harus dipupuk semenjak masa penjajakan. Dari awal yang baik berproses hingga akhirnya berakhir yang baik pula.
5. Jelas menentukan arah tujuan pendekatan
Ladies yang sedang menjalani hubungan dengan pria yang lebih muda, juga perlu menegaskan ending-nya mau bagaimana. Pasalnya, kebanyakan wanita butuh kepastian dan kejelasan.
Bukan sekadar perjalanan hubungan jangka pendek yang mengikuti arus, tetapi juga merumuskan visi-misi untuk penyatuan dua insan di dalam pernikahan untuk jangka waktu yang amat panjang.
Di sisi lain, doa dan harapan dari akhir penjajakan pria dan wanita juga perlu saling menguatkan keyakinan bahwa rizki, jodoh, hidup, dan mati, Tuhan sudah mengaturnya dan manusia yang lemah ini hanya bisa berusaha sebaik mungkin.
Selain itu, memercayai jikalau Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasangan, termasuk manusia. Sebagaimana hal itu telah dinyatakan di dalam Alquran, surat Yaasiin, ayat 36, "Maha suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh Bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui,"
Selain itu, sebagai seorang muslim pun harus memahami bahwa pernikahan juga sangat dianjurkan di dalam Islam sebagaimana dikatakan oleh psikolog dari Islamic Online University (IOU), Hannah Morris. Morris mengungkap menikah dilakukan untuk memberikan kenyamanan sekaligus perlindungan dari perbuatan zina.
Jadi, buat para perempuan yang sedang ta'aruf atau penjajakan dengan seorang laki-laki yang lebih muda dari usiamu, semoga 5 hal di atas dapat menguatkan keyakinan untuk memilihnya sebagai soulmate yang diridhoi Tuhan dan disahkan oleh negara.