Awal pernikahan adalah masa untuk dua manusia belajar banyak hal. Tak sekadar tentang banyak hal indah saja, tapi juga belajar mengatasi ragam hal yang baru dimulai.
Hidup dengan dua orang yang berbeda, tentu membuat banyak pandangan tak sama. Meskipun sudah berpacaran bertahun-tahun, tetap ada kemungkinan untuk kamu dan pasangan memiliki banyak perbedaan dalam menjalani kehidupan.
Perbedaan tersebut selayaknya harus disikapi dengan bijaksana. Jangan sampai masa yang memang ditumbuhkan untuk belajar justru menjadi ajang untuk perselisihan.
Lalu, apa saja hal yang dipelajari di masa awal pernikahan?
1. Belajar untuk saling menerima
Karena kamu dan pasangan adalah dua orang yang berbeda, sehingga pelajaran pertama yang bisa kamu adalah saling menerima.
Menerima di sini, bukan sekadar menerima bahwa kamu dan pasangan sudah resmi menjadi suami istri. Namun juga menerima baik dan buruknya. Menerima kebaikannya mungkin siapa pun juga mau, tapi bagaimana dengan kekurangannya?
Selain itu kamu dan pasangan juga belajar untuk saling menerima keluarga satu sama lain. Begitu juga dengan keluarga, kamu dan pasangan harus mampu menerima kekurangan dan kelebihannya.
Kamu harus ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Termasuk suamimu dan keluarganya. Kamu harus berusaha sebijak mungkin dalam menyikapi perbedaan yang ada.
2. Belajar mengatasi konflik
Tidak ada rumah tangga yang bebas dari konflik. Baik itu rumah tangga yang baru berjalan maupun sudah puluhan tahun berjalan. Setiap rumah tangga memiliki masalahnya sendiri-sendiri.
Untuk itu, kamu akan belajar untuk mengatasi konflik dan meredam ego demi segala hal yang terbaik.
Lambat laun, kamu dan pasangan akan memahami sendiri bagaimana cara mengelola emosi dan kemarahan beserta jalan keluarnya.
3. Belajar mengatur keuangan
Setelah kamu menikah, kebutuhanmu akan bertambah. Kamu dan pasangan harus mampu menyesuaikan keuangan, bagaimana cara mengelola penghasilan agar semua kebutuhan bisa tertutup dengan baik.
Apakah istri akan tetap bekerja atau mengurus rumah saja? Bagaimana kondisi finansial jika hanya salah satu saja yang bekerja?
Urusan uang memang menjadi hal yang riskan. Dalam masa awal berumah tangga, akan sulit sekali membiasakan diri menghadapi ragam kebutuhan. Seringkali harus mengikat pinggang dengan kencang untuk berhemat dan mencoba membangun keluarga kecil yang mandiri.
Namun tentu saja, hal itu lebih baik ketimbang terus menjadi beban dalam keluarga. Bekerja keras dan buktikan kepada semua orang bahwa kamu dan pasangan bisa melewati masa sulit dan berhasil dengan cara yang kalian pilih sendiri.
4. Belajar bekerja sama
Kamu dan pasangan juga akan belajar untuk bekerja sama dalam banyak hal. Misalnya saja bekerja sama dalam berhemat, mengurus rumah, mengurus anak, dan banyak hal lainnya.
Dengan kerja sama yang baik, segala hal akan terasa lebih ringan. Selain itu, kamu dan pasangan juga akan menjadi lebih kompak.
Dalam berumah tangga, jangan pernah menganggap bahwa 'aku perempuan, jadi tugasku x. Itu tugasmu sebagai laki-laki, urus sendiri' pun sebaliknya.
Usahakan kamu dan pasangan untuk meninggikan empati satu sama lain dan menjaga kesetaraan dalam menjalani bahtera rumah tangga.
5. Menjaga keintiman
Keintiman seharusnya bisa dijaga bersama sampai menua. Jangan sampai keintiman hanya terjadi di awal pernikahan. Mungkin di tengah masa itu, akan ada masa dimana kamu atau pasangan merasa enggan untuk berduaan. Entah karena lelah seharian bekerja dan juga lelah mengurus anak.
Keintiman yang tidak dijaga dengan baik, biasanya akan sering menimbulkan konflik. Karena pasangan kurang mendapatkan dukungan serta kasih sayang secara emosional.
Maka dari itu, kamu dan pasangan harus berusaha untuk menjaga keintiman bersama-sama. Entah itu dengan meningkatkan quality time, jalan-jalan, travelling, dan ragam hal lain yang membuat kalian bisa berduaan tanpa ada pengganggu yang memisahkan kalian.
Itu dia 5 hal yang akan kamu pelajari di awal pernikahan. Siap?
