Hubungan interpersonal seseorang adalah salah satu hal penting dalam hidup. Dalam hubungan ini dapat memiliki keintiman dan saling berbagi antarindividunya yang tidak biasa, karena terjadi pada dua orang atau lebih. Terlepas dari sifatnya, hubungan jenis ini dapat membentuk dukungan sosial yang sangat penting bagi fisik maupun mental seseorang.
Untuk memahami definisi hubungan atau relationship kita akan bahas secara lebih jelas berikut ini.
Apa itu definisi relationship?
Sebuah relationship atau hubungan merupakan sesuatu yang dapat bersifat negatif maupun positif. Kamu dapat terlibat dalam sebuah hubungan dengan keluarga maupun teman. Ungkapan 'berada dalam sebuah hubungan', meskipun sering dikaitkan dengan hubungan romantis, sebenarnya tidak selalu merujuk pada berbagai hubungan yang terjalin seseorang dengan orang lain.
Agar seseorang 'berada dalam suatu hubungan', tidak selalu berarti mereka terlibat dalam sebuah keintiman fisik, keterikatan emosional, dan atau sebuah komitmen. Orang-orang yang terlibat dalam berbagai jenis hubungan, terkadang memiliki karakteristik unik tersendiri.
Beberapa jenis hubungan yang kita miliki
Ada beberapa jenis hubungan yang seseorang miliki, dan terkadang dapat tumpang tindih,
- Hubungan keluarga
- Persahabatan
- Kenalan
- Hubungan romantis
- Hubungan seksual
- hubungan kerja
- Hubungan situasional (kadang-kadang disebut "situasionships")
Bentuk hubungan yang berbeda-beda tersebut dapat bervariasi dalam hal kedekatan. Selain itu, ada beberapa subtipe hubungan yang terlihat berbeda.
Beberapa jalinan hubungan atau relationship akan kita bahas berikut ini. Simak terus ya!
1. Hubungan platonis
Hubungan platonis adalah jenis hubungan yang tidak vulgar karena melibatkan ikatan dekat dan keintiman, tanpa melakukan seks atau romansa.
Hubungan platonis ini merupakan hubungan yang dapat membuat seseorang terinspirasi untuk mengejar sesuatu yang lebih baik baik. Cinta platonis ini dianggap bisa memberikan dampak yang baik bagi individu yang terlibat di dalamnya. Dan terkadang hubungan platonis atau cinta yang platonis dapat berubah seiring waktu menjadi hubungan romantis ataupun hubungan seksual.
2. Hubungan romantis
Hubungan romantis adalah hubungan yang dicirikan dengan melibatkan perasaan cinta dan ketertarikan pada orang lain. Psikolog Robert Sternberg menggambarkan tiga komponen utama cinta yang romantis dengan : gairah, keintiman, dan keputusan untuk berkomitmen. Singkatnya, cinta romantis, adalah kombinasi dari gairah dan keintiman (Gawda B, 2019).
Seseorang yang menjalin hubungan romantis ini, seiring waktu perasaannya cenderung mulai berkurang intensitasnya. Saat hubungan lebih dewasa, orang tersebut akan meningkatkan rasa keintiman dan pemahaman emosional yang lebih dalam.
Cinta yang romantis sering kali memang hangat diawal. Sementara perasaan gairah, perasaan percaya, keintiman emosional, dan komitmen tumbuh lebih kuat, terkadang biasanya akan berkurang kekuatannya seiring waktu.
3. Hubungan kodependen
Hubungan kodependen adalah jenis hubungan yang tidak seimbang dan disfungsional, di mana pasangan memiliki ketergantungan emosional, fisik, atau mental pada orang lain. Dalam hubungan ini, bagi kedua orang berpasangan memang umumnya saling bergantung satu sama lain. Keduanya mungkin bergiliran saling menjaga dan saling merawat.
Hubungan kodependen memang dibangun bersama. Namun satu orang dalam hubungan ini mungkin tampak lebih "membutuhkan" pasangannya, atau mungkin merasa lebih nyaman saat dibutuhkan pasangannya.
4. Hubungan kasual
Hubungan kasual atau hubungan santai sering kali melibatkan hubungan kencan yang mungkin mencakup seks tanpa harapan monogami atau komitmen. Namun, para ahli menyebutkan bahwa istilah tersebut terkadang tidak jelas, dan dapat memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Menurut penulis satu studi yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Human Sexuality (Wentland JJ, Reissing ED., 2014), hubungan kasual dapat mencakup situasi seperti: One-night stands (hubungan satu malam), booty calls, atau pun friends with benefits (FWB).
5. Hubungan terbuka
Hubungan terbuka atau open relationship adalah jenis hubungan non-monogami konsensual di mana satu orang berhubungan dengan lebih dari satu orang lainnya. Dalam hubungan ini kedua orang tersebut setuju untuk berhubungan seks dengan orang lain akan tetapi dengan kondisi atau batasan tertentu.
Hubungan monogami seperti ini seringkali menyebabkan stigma dalam masyarakat. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 21-22% orang dewasa akan terlibat dalam beberapa jenis hubungan seperti ini di beberapa titik dalam hidup mereka (Harper ML, et al., 2017).
6. Hubungan toksik
Hubungan toksik atau toxic relationship adalah jenis hubungan interpersonal di mana sisi emosional, fisik, atau psikologis kamu dirusak atau terancam. Hubungan seperti itu sering membuatmu merasa malu, terhina, disalahpahami, atau bahkan tidak didukung.
Semua jenis hubungan bisa menjadi hubungan toksik termasuk persahabatan, hubungan keluarga, hubungan romantis, atau hubungan di tempat kerja.
Hubungan toksik ditandai dengan:
- Kurangnya dukungan
- Menyalahkan
- Bersaing
- Mengontrol perilaku
- Tidak hormat
- Ketidakjujuran
- Permusuhan
- Kecemburuan
- Perilaku pasif-agresif
- Komunikasi yang buruk
- Terlalu menekan
Itulah jenis hubungan dengan pasangan. Bagaimana? Masuk hubungan yang mana antara kamu dan pasanganmu?