3 Profesi Yang Mewajibkan Pelamarnya Lolos Tes Buta Warna Parsial dan Total

Hernawan | aozora dee
3 Profesi Yang Mewajibkan Pelamarnya Lolos Tes Buta Warna Parsial dan Total
Ilustrasi buta warna parsial (Pixabay/geralt)

Fahri Fadillah Nur Rizky, seorang calon bintara Polri dinyatakan gagal masuk akademi polisi 2 kali. Dalam curhatan di media sosial, Fahri menyatakan bahwa namanya digantikan dengan nama calon anggota lainnya, sehingga bisa gagal. Kabid Humas Polda Metro Jaya mengungkap bahwa kegagalan Fahri bukan karena dicurangi, melainkan karena buta warna parsial yang dialaminya. Nah, apa sebenarnya buta warna parsial dan profesi apa saja yang mewajibkan calon pelamar lulus tes buta warna?

Apa Itu Buta Warna Parsial?

Menurut keterangan dari laman Halodoc, tidak banyak orang menyadari bahwa mereka mengalami buta warna parsial. Buta warna parsial kebanyakan dialami oleh anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya kualitas penglihatan terhadap warna. Dalam banyak kasus, buta warna parsial dapat diturunkan dari orang tua kepada anak sedari lahir. Kondisi genetik ini biasanya diturunkan dari garis ibu. Akan tetapi, buta warna parsial bisa juga disebabkan oleh diabetes dan gangguan Kesehatan lainnya.

Seseorang yang mengalami buta warna parsial akan sulit membedakan warna-warna tertentu. Untuk dapat mengetahui gejala ini, harus dilakukan serangkaian tes, seperti pemeriksaan mata sampai tes yang menggunakan benang wol.

Profesi Yang Wajib Lolos Tes Buta Warna 

Ada banyak alasan mengapa profesi di bawah ini mengharuskan pelamar lolos tes buta warna. Yang paling krusial adalah demi menyelamatkan diri si pelamar dan orang yang berkaitan dengan mereka. Halodoc mengkategorikan profesi yang mewajibkan pelamarnya lolos tes buta warna. 

1.  Tentara dan polisi dan Anggota Militer Lain

Selain syarat kesehatan fisik, calon anggota militer tidak boleh mengidap buta warna total atau parsial. Para calon ini harus berada dalam kondisi prima, termasuk mata. Profesi ini harus dapat membedakan warna dengan benar, misalnya saja membedakan rambu-rambu lalu lintas atau pun tanda-tanda lainnya. Kesempurnaan fisik dan kondisi tubuh sangat diutamakan dalam profesi ini.

2.  Pilot

Sama dengan calon anggota militer, calon pilot pun tidak boleh buta warna. Pilot harus memiliki penglihatan yang normal dan kondisi mata yang sempurna. Alasannya adalah karena pekerjaan pilot bersinggungan langsung dengan peralatan canggih dengan kombinasi warna-warna tertentu. Seseorang yang kondisi matanya tidak prima bahkan mengalami buta warna parsial tidak dapat akan mendapat toleransi.

3.  Dokter dan Tenaga Medis 

Seorang dokter harus mampu mengenal dan membedakan warna dengan baik. Hal ini disebabkan karena mereka harus mendiagnosis pasien berdasarkan tanda dan ciri penyakit dari tubuh pasien. Tak itu saja, dokter juga bekerja dengan menggunakan berbagai instrumen medis canggih yang menggunakan warna-warna tertentu sebagai indikatornya.

Selain tiga profesi di atas, masih banyak profesi lainnya yang mengharuskan pelamar lolos tes buta warna, di antaranya adalah apoteker, desain grafis, desain interior, pelukis, penegak hukum, montir, astronot, Pemadam Kebakaran, sampai koki dan floris. Syarat tersebut menjadi mutlak sebab mereka bergelut dengan berbagai perangkat yang menggunakan warna-warna yang mengindikasikan sesuatu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak