Tips Membeli Buku untuk Dompet yang Mulai Mengering

Candra Kartiko | Rizky Hadi
Tips Membeli Buku untuk Dompet yang Mulai Mengering
Ilustrasi membeli buku. (Dok. Pribadi/rizkikhabibulhadi)

Mendekati akhir bulan, jika keuangan tak dijaga dengan baik, dompet perlahan akan mengering sebelum gajian awal bulan. Tidak ada peremajaan terkait isi, lama kelamaan akan menjerit. Terlebih biasanya kebutuhan di akhir bulan sering kali datang secara mengejutkan. Awal bulan yang berkah jangan sampai beralih menjadi akhir bulan miskin nafkah.

Hal ini juga berlaku pada pecinta buku. Setiap bulan para pecinta buku hampir selalu membeli barang satu dua buku sebagai bahan bacaan. Dan biasanya keinginan membeli buku tidak muncul saat dompet masih meluap, melainkan malah saat dompet sedang surut. Aneh bukan? 

Hasrat membeli buku yang muncul tidak dapat ditolak. Mau sekere apa pun, kalau gairah tersebut sudah muncul, jalan satu-satunya ialah datang ke toko buku. Karena pada dasarnya hasrat membeli buku tidak dapat ditahan lama-lama. 

Hukum membaca buku bagi pecinta buku itu wajib. Membeli buku adalah sunnah. Akan tetapi, seenak-enaknya membaca buku milik orang lain maka akan lebih menyenangkan jika membaca buku milik sendiri. Jadi kalau sewaktu-waktu rusak karena adegan tidak sengaja, kita tak wajib menggantinya.

1. Bawa Uang Seketatnya

Uang menjadi komoditas utama ketika transaksi jual beli. Saat membeli buku, usahakan bawa uang se-ngepres mungkin. Jangan sampai over. Jangan juga meletakkan uang yang masih tersisa di dalam dompet. Berbahaya. Bisa hilang tanpa kita sadari.

Seorang yang sudah masuk ke toko buku, lebih sering akan kalap. Tidak memikirkan uang yang nanti tersisa setelah membeli buku. Keenakan comot tapi dompet melotot. Harus bawa uang setipis mungkin. Hukumnya fadhu ‘ain. Tak dapat diganggu gugat.

Sebagai contoh jika buku yang kita incar memiliki harga 70k, usahakan hanya membawa uang 90k di dompet. 70k untuk membeli buku dan yang 20k buat jaga-jaga semisal di jalan ada kendala. Pastikan hanya over maksimal 20k, jangan lebih dari itu. Dan selalu ingat kalimat ini, “Ingat perut .... gajian masih lama.”

Jika dalam hati sudah timbul perasaan ingin ambil buku lagi, segera lari ke kasir dan pulang.

2. Fokus Pada Tujuan

Sesuatu yang dikerjakan dengan fokus akan lebih efisien. Membeli buku pun begitu. Kita harus fokus pada tujuan. Setelah sampai di toko buku, pergi ke rak dengan kategori buku yang kita incar. Kalau tak tahu langsung tanya ke pegawainya. 

Ambil bukunya, jangan lihat kanan kiri, pergi ke kasir, dan pulang. Bayangkan saja kita sedang memakai kacamata kuda yang hanya tahu yang terjadi di depan. Sedikit saja kita lengah, otak akan mengirimkan isyarat ke tangan untuk mengambil buku lain. 

Toko buku bukan tempat wisata. Jangan berlama-lama di dalamnya (berlaku untuk yang dompetnya tipis). Lakukan kegiatan jual beli dengan efektif dan efisien. Sebenarnya dengan kita hanya fokus pada buku yang kita beli maka akan menimbulkan efek positif. Hemat waktu. 

3. Jangan Terlalu Betah

Seperti yang telah disinggung di atas, toko buku bukan tempat wisata. Jadi jangan berlama-lama mukim di dalamnya. Khusus bagi yang dompetnya tipis. Kalau dompet sedang tebal, mau selama apa pun di toko buku sah-sah saja. Toh pada nantinya kesurupan membeli buku yang banyak, kan masih punya uang simpanan.

Bayangkan jika dompet sedang tipis berlama-lama menyelami toko buku dan sewaktu-waktu kesurupan lantas tiba-tiba asal comot buku. Pasti penyesalan yang didapat. Pas di toko buku sih masih biasa saja. Coba lima langkah saja keluar toko buku, pasti akan kepikiran bagaimana nasib uang di dompetnya. Mau dikembalikan tidak bisa, di jalan pulang akan ngomel-ngomel sendiri.

“Kasihan pahlawan di dompetku telah raib karena ulah sendiri.”

Pasti kalimat tersebut yang muncul. Hal ini sudah banyak terjadi di negara ini. Bisa menyerang kapan pun. Tugas kita hanya mengantisipasi dan waspada. 

4. Baca Buku Gratis

Jika benar-benar tak punya anggaran untuk membeli buku tapi hasrat ingin membaca terus membabi buta, solusi satu-satunya ialah dengan membaca buku gratis. Ada tiga cara. Pertama, pinjam punya teman. Tapi ingat selesai membaca langsung dikembalikan. Jangan menganut sekte “Buku temanku, bukuku juga.” Yang nantinya akan menyebabkan kerenggangan sosial.

Kedua, pergi ke perpustakaan. Di daerah pasti menyediakan perpustakaan bagi orang-orang yang gemar membaca. Di sana kita bisa tenang membaca tanpa terdengar bising kendaraan. Satu yang menjadi kekurangan. Persediaan buku di perpustakaan terbatas. Banyak didominasi buku pengetahuan. Kita akan sulit menemukan novel-novel terkemuka di sana. Jadi jangan terlalu menaruh harapan tinggi.

Ketiga, ini cara yang paling banyak dipakai. Pergi ke toko buku, cari buku yang sudah terbuka plastik (pembungkusnya). Itulah jenis buku yang boleh dibuka dan dibaca di toko buku. Halal untuk dilakukan. Tapi jangan sekali-kali membuka sendiri segel plastik buku. Nanti malah-malah disuruh membeli. 

Sah-sah saja kita mempunyai keinginan tinggi untuk membeli buku. Namun harus diperhatikan uang yang tersedia di dompet. Jangan sampai hasrat membeli buku tinggi malah akan berakibat buruk pada aspek lain. Yang terpenting harus balance. Beli buku bisa, kebutuhan yang lain juga tetap terpenuhi dengan baik. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak