4 Perilaku Buruk yang Tidak Semestinya Dibudayakan

Candra Kartiko | Sapta Stori
4 Perilaku Buruk yang Tidak Semestinya Dibudayakan
Ilustrasi korupsi (pixabay.com/sajinka2)

Budaya adalah sesuatu yang sudah menjadi adat istiadat di suatu tempat. Tak hanya itu, budaya juga bisa berarti kebiasaan yang sudah sangat melekat pada suatu kelompok masyarakat dan sulit untuk diubah.

Sesuatu yang dibudayakan seharusnya berupa hal-hal yang baik dan mengeratkan hubungan bermasyarakat. Namun, belakangan ini, ada beberapa perilaku buruk yang justru seakan sudah menjadi budaya di masyarakat kita. Padahal, semua itu tidak semestinya dibudayakan.

Beberapa perilaku buruk tersebut di antaranya ialah:

1. Korupsi

Korupsi begitu merajalela, bahkan sudah disebut sebagai sebuah budaya di negeri ini. Mengambil hak orang lain seakan sudah terasa biasa saja dan tidak ada rasa bersalah. Sejatinya korupsi bukan hanya tentang penyelewengan uang negara. Ada berbagai macam bentuk korupsi, seperti korupsi waktu. Contoh korupsi waktu adalah menggunakan waktu bekerja untuk keperluan pribadi tanpa izin.

Korupsi adalah perilaku buruk yang tidak semestinya dibudayakan. Jangankan untuk dibiasakan, seperti apa pun bentuknya dan sekecil apa pun tindak korupsi, hal itu tidak seharusnya dibiarkan. Perilaku korupsi adalah kesalahan dan pelakunya layak mendapat hukuman, bukan dijadikan kebiasaan.

2. Melanggar aturan

Pelanggaran aturan dapat dengan mudah kita temukan di sekitar kita. Misalnya saja, memarkir kendaraan di tempat yang sebenarnya dilarang untuk parkir, membuang sampah sembarangan atau merokok ketika berkendara.

Perilaku melanggar aturan tak jarang disepelekan, bahkan kerap tidak lagi dianggap sebagai sebuah kesalahan. Padahal, perilaku melanggar aturan tidaklah membawa kebaikan bagi siapa pun, bahkan cenderung merugikan diri sendiri dan orang lain.

3. Melakukan kecurangan

Perilaku siswa yang menyontek, misalnya. Kebiasaan itu harus segera dihentikan atau perilaku tersebut akan menimbulkan dampak buruk di masa depan. Jika seseorang sudah membiasakan diri melakukan kecurangan untuk hal-hal yang kecil, perilaku itu akan semakin menguasainya. Akhirnya, ia akan terbiasa berbuat curang dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

4. Berbalik marah ketika ditegur

Dewasa ini, sering kita temui perilaku orang-orang yang melakukan kesalahan, tapi saat ditegur, alih-alih mengakui kesalahan, mereka justru balik marah dan merasa tidak terima. Ada pula orang-orang yang memiliki utang dan enggan membayar meski sudah punya uang, tapi ketika ditagih, mereka malah lebih galak dari orang yang menagih. Perilaku seperti ini jelas tidak boleh dilakukan, apalagi dibudayakan.

Demikian empat perilaku yang tidak semestinya dibudayakan. Mulai sekarang, mari kita budayakan kebiasaan-kebiasaan yang baik!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak