3 Hal yang Patut Ditinggalkan Jika Ingin Mencapai Potensi Terbaik

Ayu Nabila | Budi Prathama
3 Hal yang Patut Ditinggalkan Jika Ingin Mencapai Potensi Terbaik
Ilustrasi mencapai potensi terbaik. (Pixabay/@geralt)

Menjadi pribadi yang lebih baik bukanlah perkara mudah, apalagi jika ingin segala aktivitas dapat memberi kebermanfaatan atau tindakan produktif. Namun bukan berarti hal itu tidak bisa kita raih, yang namanya hidup tentu butuh perjuangan dan kerja keras, berupaya menghadapi segala rintangan dan tetap fokus untuk menggapai impian. 

Sejatinya manusia mampu menggali potensi terbaik dalam dirinya, mampu mengembangkan skill atau kemampuan yang dapat mengikuti perkembangan zaman. Apalagi di era sekarang ini skill menjadi faktor penentu apakah hanya menjadi penonton atau menjadi pemain. Menemukan potensi diri yang terbaik tentu butuh usaha dan kesabaran dalam menghadapi setiap liku-liku yang mungkin akan menghadang, itu adalah hal wajar terjadi. 

Dalam menggapai potensi diri yang terbaik ada kalanya kejenuhan dan masalah yang akan membayang-bayangi untuk menghadang dalam menggapai potensi tersebut, bahkan ia dapat menjadi penghalang sehingga kita lupa bahwa ada sebenarnya yang ingin kita capai dalam hidup. Untuk itulah patut diketahui apa saja yang dapat membuat kita bisa gagal dalam menggapai potensi terbaik kita. Melalui tulisan ini setidaknya ada 3 hal yang perlu ditinggalkan jika ingin mencapai potensi terbaik, di antaranya: 

1. Takut akan kegagalan 

Orang tidak akan pernah mencapai suatu keberhasilan jika tidak mau mencoba atau takut gagal. Kesuksesan orang lain yang dapat kita saksikan hari ini tentu mereka sering dilanda kegagalan, namun dari kegagalan itu ia banyak belajar dan bangkit untuk berjuang lagi. Orang yang takut akan kegagalan selamanya ia tidak akan berani mencoba dan tidak pernah tahu sudah sampai di mana kemampuannya, ia akan tertinggal dan hanya diam di tempat. 

Berani gagal berarti berani pula akan menerima kesuksesan nantinya, ketika dalam diri sudah tidak ada lagi rasa takut berarti selalu ada upaya untuk berusaha dan memperbaiki dari kegagalan yang pernah dilalui. Bukan berarti ketika sudah tidak takut gagal, maka segala usahanya pun dibiarkan saja ketika mengalami kegagalan. Justru melalui kegagalan maka ada pembelajaran yang sangat berharga dan melalui itu bisa lebih semangat lagi untuk berjuang dengan kekuatan yang baru. Artinya tidak boleh mengalami kegagalan yang sama atau jatuh pada lubang yang sama. 

2. Mempunyai Pemikiran tertutup

Mempunyai pemikiran tertutup tentu sangat sulit untuk bisa berkembang. Biasanya dengan pemikiran tertutup tidak akan peka terhadap lingkungan, merasa benar sendiri, dan tidak mau mengevaluasi diri tentang apa yang harus dibenahi dalam hidup. Pemikiran tertutup akan terlena dengan kejemuhan masa lalu, sulit menerima perubahan, dan maunya selalu instan. Kondisi seperti ini jelas sangat tidak cocok diterapkan dalam hidup jika ingin menjadi pribadi yang lebih baik, apalagi ingin mengembangkan potensi terbaik dalam diri. 

3. Menunda-nunda tugas atau pekerjaan 

Orang biasanya tertinggal karena selalu menunda-nunda tugas atau pekerjaan. Ketika terjebak dalam virus suka menunda pekerjaan bisa saja akan membuat dilema, semakin kita menunda pekerjaan maka pekerjaan pun akan menumpuk, dan tentu itu dapat membuat malas untuk mengerjakannya. Alhasil pekerjaan pun tidak bisa selesai. 

Ada baiknya kita membuat daftar to do list setiap pekerjaan yang kita punya, kemudian tetap fokus pada satu pekerjaan dulu yang dianggap penting dan mendesak untuk diselesaikan, kalau sudah selesai barulah beranjak pada kerjaan yang lain. Artinya bahwa setiap pekerjaan mesti bisa tertata dengan baik dan tidak boleh ditumpuk, sebisa mungkin untuk tidak menunda pekerjaan karena bisa saja akan membuat kewalahan nantinya. Selain itu jelas dapat menghambat dalam proses pengembangan diri dan menggapai potensi terbaik. 

Nah, itulah tiga hal yang perlu ditinggalkan jika ingin mencapai potensi terbaik. Semoga kita segera sadar bahwa aktivitas tersebut dapat menghambat proses pengambangan diri kita, kemudian kita selalu bisa mengevaluasi diri untuk mengisi hidup dengan kegiatan yang produktif dan positif. Selain dari tiga hal di atas, mungkin masih banyak yang lain yang patut ditinggalkan jika ingin mencapai potensi terbaik. Hal yang terpenting semoga kita tidak terjebak di dalamnya kalau itu memang berdampak negatif pada diri kita sendiri. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak