Bukan Malas! Ini Ciri Kamu Alami Burnout dan Bagaimana Mengatasinya

Hernawan | Riva Khodijah
Bukan Malas! Ini Ciri Kamu Alami Burnout dan Bagaimana Mengatasinya
Iilustrasi stres di tempat kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Biasanya ketika kamu sedang tidak semangat untuk melakukan apa pun, malas jadi alasannya. Padahal, belum tentu itu terjadi disebabkan rasa malas, lho.

Kemalasan bisa pula disebabkan oleh burnout atau stres di tempat kerja. Jadi, memang karena kelelahan, dan bukan disebabkan sifat atau karakter yang memang malas.

Agar tidak salah mengira, berikut akan dijelaskan beberapa ciri kalau kamu mengalami burnout dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Tugas sehari-hari terasa begitu berat dijalani

Hal pertama yang bisa terjadi akibat stres berkepanjangan karena pekerjaan, adalah tugas sehari-hari yang mestinya bisa dilakukan dengan gampang jadi terasa begitu berat dijalani. Inilah yang kemudian menimbulkan perasaan tidak termotivasi dan produktivitasmu pun jadi menurun.

Untuk mengatasinya, cobalah biasakan buat perencanaan saat bekerja. Mana tugas yang mesti diselesaikan duluan, dan mana yang dikerjakan nanti. Dengan demikian, otakmu gak kewalahan dengan banyaknya tugas menumpuk karena dibuat fokus pada satu pekerjaan dulu.

2. Jadi senang menyendiri

Gejala burnout selanjutnya yang kerap dialami pekerja, adalah jadi senang menyendiri. Jika dulu kamu selalu suka jalan-jalan bersama teman, kini tidak lagi.

Hasrat ini sebaiknya jangan dituruti. Semakin lama kamu menyendiri, akan semakin terjatuh pada stres yang lebih besar lagi. Cobalah untuk menghubungi teman terdekat, dan curahkan apa yang kamu rasakan. Hal ini bisa jadi langkah awal agar kamu bisa mempererat pertemananmu lagi.

3. Gampang marah

Ciri lain dari pekerja yang sudah kelelahan mental dan fisik karena bekerja, adalah jadi gampang marah atau emosional. Coba evaluasi kembali apakah akhir-akhir ini kamu jadi membenci semua orang di tempat kerja serta mudah sekali tersinggung? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang alami burnout. 

Cara mengatasinya, lakukan evaluasi terhadap jadwal kerjamu. Apakah selama ini sudah memberi waktu istirahat yang memadai untuk diri sendiri atau tidak. Cobalah untuk lebih menyeimbangkan lagi antara pekerjaan dan kehidupan personal, ya.

Dari penjelasan tadi semoga bisa memberimu gambaran bahwa kondisi tidak termotivasi gak selamanya disebabkan malas. Bisa jadi pekerjaanmu sudah mengambil terlalu banyak tempat dalam hidup, sehingga jadi stres.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak