4 Alasan Kenapa Seseorang Berbohong, Demi Pencitraan!

Hernawan | Milawati Mila
4 Alasan Kenapa Seseorang Berbohong, Demi Pencitraan!
Ilustrasi wanita murung (pexels.com/Wendy Wei)

Semua orang pasti sudah mengetahui kalau jujur itu baik, bohong itu buruk. Akan tetapi, dalam kehidupan nyata banyak yang tidak menerapkan dan kerap berbohong.

Mengutip laman LoveAroundMe, ada beberapa alasan yang bisa melatari seseorang berbohong. Apa saja itu? Untuk tahu kelanjutannya, simak terus pemaparan berikut ini, ya.

1. Demi pencitraan

Salah satu alasan kenapa orang bisa berbohong, dan mengapa seseorang bisa berpura-pura baik, adalah demi menjaga citra diri. Seseorang berbohong untuk membuat sekitarnya berpikir kalau ia sopan, baik, hidupnya sukses, dan pencitraan lain yang ingin dibuatnya.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang telat menyalahkan kemacetan sebagai penyebab ia datang terlambat. Padahal, namanya macet itu memang sudah biasa. Jadi alasan sebenarnya ia telat, yaitu bangun kesiangan. Cuma, agar tidak dimarahi atau tidak dianggap buruk, maka ia berbohong dan menyalahkan macet.

2. Bebas dari hukuman

Ada pula seseorang yang berbohong demi terbebas dari hukuman. Hal ini sering dijumpai pada anak-anak. Itulah kenapa orangtua sebaiknya hindari menghukum anak terlalu keras atau membentaknya ketika ia salah.

Tindakan demikian bisa mendorong anak jadi berbohong. Demi lepas dari hukuman, anak lebih memilih risiko berbohong daripada jujur tapi dimarahi habis-habisan.

3. Untuk mendapatkan keuntungan tertentu

Ada yang suka menyontek? Semua orang rasanya sudah tahu kalau perilaku menyontek itu salah dan perbuatan buruk. Meski begitu, nyatanya banyak orang melakukannya, bahkan sering kali dianggap lumrah.

Seseorang menyontek bisa disebabkan keinginan mendapat nilai bagus (keuntungan), sementara hal itu tidak dibarengi dengan usaha. Alih-alih belajar dengan sungguh-sungguh, malah sungguh-sungguh mencari contekan.

Tindakan ini sebaiknya tidak lagi dilakukan, ya. Kebohongan kecil apabila dibiasakan bisa menjadi kebohongan besar. Tentunya kita gak mau, dong, negara ini menjadi sarang pembohong?

4. Melindungi orang lain

Ada pula berbohong yang ditujukan untuk melindungi orang lain. Misalnya, seorang kakak berbohong demi melindungi adiknya agar tak sampai dimarahi. Atau ada pula orangtua berbohong demi melindungi anaknya.

Mirip narkoba, berbohong bisa membuat kecanduan, lho. Menerapkan kejujuran dan berhenti berbohong memang gak mudah, apalagi kalau sudah jadi kebiasaan. Tapi, kamu pasti bisa jika punya komitmen kuat untuk selalu jujur.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak