Pada tahun 2017 silam seperti dilansir dari Nationalgraphics.com, sebuah truk kontainer bermuatan ribuan kilogram ikan Hagfish tumpah ruah di jalanan, menyebabkan kemacetan parah. Pada saat itu, jalanan dipenuhi ikan menggeliang berlumuran lendir yang sangat tebal sampai-sampai saking licinnya jalan yang dilalui pemadam kebakaran butuh 7 jam untuk membersihkannya.
Nah, apabila kamu mengenal lele atau belut sebagai hewan terlicin, maka kamu salah besar, rupanya ada jenis hewan purba yang jauh lebih licin yakni hagfish. Lalu, apa saja fakta unik tentang hewan satu ini? Simak selengkapnya!
1. Hewan paling banyak menghasilkan lendir di dunia
Hewan ini memiliki keunikan dalam menghasilkan lendir yang banyak apabila merasa stres dan terancam oleh predator.
Cukup mustahil bagi predator dapat menaklukkan hewan ini dengan mudah karena selain punya tubuh fleksibel. Hagfish secara terus menerus akan melepaskan persediaan lendir yang sangat banyak. Lendir tersebut mengandung zat semacam sel mukus dan sel benang, sehingga cukup membuat predator tersedak dan kesulitan bernapas sehingga memudahkannya melarikan diri.
Meskipun memiliki tubuh dan kemampuan mirip seperti belut, dalam menghasilkan lendir dan tubuh fleksibel rupanya hagfish bukan termasuk sejenis belut atau ikan pada umumnya melainkan termasuk jenis Agnatha yakni hewan air tanpa rahang.
2. Hidup di laut dalam
Meskipun termasuk hewan yang aktif berburu mangsa di lautan, hagfish kebanyakan lebih suka memakan bangkai atau hewan laut yang tengah sekarat. Meskipun tak memiliki rahang, hangfish memiliki deretan gigi kecil tajam yang sanggup mengebor bagian tubuh mangsanya dan mulai menggerogoti dari dalam ke luar.
Kebanyakan dari kita pasti akan membenci hewan satu ini, karena terkenal cukup menjijikkan. Tetapi jangan salah, hewan ini memiliki peran teramat penting dalam menjaga ekosistem di bawah laut karena mereka dapat mendaur-ulang hewan-hewan yang telah mati.
3. Hagfish merupakan hewan purba
Hagfish merupakan hewan purba yang jauh lebih tua sebelum keberadaan dinosaurus. Dilansir dari New York Post, hagfish diperkirakan telah ada sejak 300 juta tahun yang lalu mendiami lautan dingin dan dalam, sebagai hewan pemakan bangkai tak bertulang belakang dan berahang.
Peneliti baru-baru ini sudah menemukan fosil hagfish yang diperkirakan berusia sekitar 100 juta tahun seperti dilansir dari artikel jurnal Ualberta.com, Penemuan fosil langka ini menjelaskan evolusi hagfish yang penuh teka-teki. Penemuan salah satu fosil Hagfish tertua ini diketahui telah hidup setidaknya sejak periode Kapur Akhir, 66 hingga 100 juta tahun yang lalu.
4. Hidangan populer di Korea
Meskipun termasuk hewan pemakan bangkai di dasar laut sekaligus penghasil berliter-liter lendir, bukan berarti tidak layak dikonsumsi. Makanan ini cukup digemari oleh kebanyakan masyarakat Korea selatan. Dilansir dari YouTube Thirsty Travel, Hagfish termasuk hewan yang cukup membuat kita bergidik ngeri. Pasalnya, usai Hagfish disayat dan dikeluarkan jeroannya, Hagfish tampak masih bisa bergerak dan menggeliat bahkan dalam proses pemanggangan.
Ada banyak cara dalam mengonsumsi hidangan Hagfish satu ini, yang paling umum adalah ditumis menggunakan sayur-sayuran serta diolesi gochujang (saus lada merah pedas ala Korea).
Itulah tadi 4 fakta mengenai Hagfish, hewan purba yang memiliki berbagai keunikan dan manfaat bagi manusia dan ekosistem laut.