5 Dampak Pola Asuh Permisif pada Anak

Candra Kartiko | Farida Hasanatul
5 Dampak Pola Asuh Permisif pada Anak
ilustrasi sebuah keluarga sedang berjalan bersama (Pixabay/Denise_Husted)

Biasanya orang tua yang menerapkan pola asuh permisf, akan terlihat begitu dekat dengan anaknya dan juga tidak terlalu menerapkan banyak aturan.

Umumnya para orangtua yang menerapkan jenis pola asuh yang satu ini tidak akan terlalu menuntut anak-anaknya supaya berperilaku dewasa. Para orangtua yang menerapkan pola asuh ini akan menjadi sosok teman bagi anak-anaknya.

Bagi kamu yang masih terasa asing tentang apa itu permisif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari permisif ialah bersifat terbuka atau suka mengizinkan dan serba membolehkan .

Pada jenis pola pengasuhan permisif ini, orangtua cenderung lebih santai serta tidak banyak menerapkan sebuah aturan atau pun struktur tertentu yang harus diikuti oleh sang anak.

Orangtua dengan jenis pola asuh ini juga akan memberikan sebuah kasih sayang yang begitu melimpah kepada anak-anak sehingga timbul sebuah kesan seperti terlalu memanjakan mereka.

Setelah mengetahui pengertian tentang permisif parenting, ada baiknya jika kamu juga memahami ciri-cirinya. Sebab, tanpa disadari mungkin saja kamu sudah menerapkannya dalam mengasuh anak sehari-hari.

Berikut ini adalah ciri-ciri pola asuh permisif yang bisa kamu identifikasi.

- Tidak terlalu banyak menerapkan sebuah aturan

- Sangat dekat dan begitu menyayangi anak

- Ketika ada aturan, maka bisa jadi tidak konsisten

- Nampak seperti teman, bukan selayaknya orangtua

- Kerap menggunakan iming-iming hadiah supaya anak mau mengerjakan sesuatu

- Mendukung dan terlalu responsif kepada anak

- Lebih mengutamakan kebebasan anak daripada tanggung jawab

- Meminta pendapat anak terhadap keputusan-keputusan yang besar

- Jarang sekali membuat jadwal atau pun struktur di dalam kehidupan anak

- Jarang sekali menerapkan segala bentuk konsekuensi.

Setiap pola asuh pasti memiliki kelebihan dan juga kekurangan, begitu pula dengan pola asuh permisif ini.

Pada jenis pola asuh permisif, orangtua tidak akan terlalu banyak menuntut anak agar mengikuti aturan tertentu. Sebagai konsekuensinya, anak tidak akan dapat belajar untuk disiplin.

Merangkum dari Alodokter, Hellosehat dan SehatQ, berikut ini beberapa dampak dari pola pengasuhan permisif:

1. Prestasi akademik rendah

Ada sebuah riset yang mengungkapkan bahwa pola asuh permisif berisiko membuat prestasi akademik seorang anak akan rendah. Hal tersebut dikarenakan, orang tua yang permisif jarang sekali untuk memberikan sebuah target dan biasanya cenderung tidak memiliki harapan apa pun terhadap anaknya.

Nah, hal ini kemudian dapat membuat seorang anak menjadi kurang memiliki sebuah motivasi dan daya juang untuk menggapai suatu nilai yang baik atau mungkin berbagai cita-cita di dalam hidupnya.

2. Anak tidak memiliki prinsip hidup yang kuat

Karena orangtua yang jarang sekali mengajarkan sebuah aturan di dalam kehidupan, maka hal tersebut berakibat kepada anak menjadi tidak memiliki sebuah pegangan hidup.

Selain itu, dia pun menjadi lebih lambat untuk dewasa karena orangtua yang cenderung menganggapnya seperti anak kecil yang tidak perlu diberikan sebuah tanggung jawab.

3.  Tidak memiliki tata krama

Orangtua yang menerapkan pola asuh permisif ini bisa menyebabkan seorang anak menjadi tidak mempunyai sebuah tata krama yang baik.

Mereka bisa saja berperilaku seenaknya karena tidak pernah diarahkan atau pun dilarang oleh orangtuanya. Hal ini juga dapat membuat si anak menjadi kurang memiliki rasa tanggung jawab.

4. Sulit mengambil keputusan

Orang tua yang mengasuh anak-anaknya dengan pola asuh permisif umumnya akan kurang ikut campur atau jarang sekali untuk memberikan sebuah masukan dalam banyak hal yang perlu diputuskan oleh anaknya. Mereka cenderung akan membiarkan sang anak untuk mengambil sebuah keputusan dan membiarkan mereka untuk memecahkan masalahnya sendiri.

Padahal, peran orang tua tetap dibutuhkan oleh anak-anak ketika sedang menghadapi sebuah masalah atau pun harus membuat sebuah keputusan. Apabila ini terjadi secara terus-menerus, maka hal tersebut dapat menyebabkan sang anak memiliki keterampilan sosial yang buruk.

5. Cenderung egois

Kebebasan yang diberikan oleh orangtua akibat penerapan  pola asuh permisif ini, akan semakin membuat seorang anak menjadi cenderung lebih egois. Mereka tidak akan memikirkan hal lain selain dirinya sendiri.

Anak juga mungkin akan menuntut ketika suatu hal tidak berjalan sesuai dengan keinginannya.

Nah, itulah tadi beberapa dampak dari penerapan pola asuh permisif orang tua terhadap anak-anaknya, semoga bermanfaat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak