3 Hal yang Tak Semestinya Dilakukan Demi Konten

Hayuning Ratri Hapsari | Sapta Stori
3 Hal yang Tak Semestinya Dilakukan Demi Konten
Ilustrasi membuat konten (Unsplash/Jenny Ueberberg)

Buat konten, jadi terkenal dan banyak uang. Siapa sih yang tidak tergiur? Belakangan ini, semakin banyak orang yang membuat konten di berbagai platform digital. Kita bisa menemukan konten apa saja, mulai dari yang konten yang serius, bermanfaat, lucu, aneh sampai tidak masuk akal.

Membuat konten memang menjadi hak semua orang. Tapi, tentu kita perlu memperhatikan apa dan bagaimana cara kita membuat konten tersebut. Untuk itu, berikut ini ada beberapa hal yang tak semestinya dilakukan demi konten.

1. Melakukan hal yang memalukan dan mempermalukan orang lain

Dewasa ini, banyak orang yang rela melakukan hal-hal yang memalukan demi membuat konten di media sosial. Akibatnya, mereka seakan tidak berpikir terlebih dahulu dan tidak peduli meski harga diri mereka jatuh di hadapan orang banyak.

Jejak digital sulit untuk dihilangkan. Kita tak pernah tahu sampai mana perbuatan kita tersebar dan diketahui orang lain. Kita mungkin tidak merasa malu, tapi pikirkan keluarga dan teman-teman kita yang mungkin tidak sanggup menanggung apa yang kita lakukan.

Pun, kita mungkin tidak merasa malu hari ini, tapi bayangkan kita di masa depan nanti. Anak-cucu kita mungkin akan melihat jejak digital kita. Jangan sampai kita menyesal dan malu di kemudian hari.

Selain itu, ada banyak konten yang mempermalukan orang lain secara terang-terangan, terutama yang menyangkut aib atau masalah pribadi. Tentu saja, lain halnya dengan perbuatan memang harus diketahui oleh orang banyak agar tidak terjadi lagi dan berharap adanya efek jera.

2. Membahayakan diri sendiri dan orang lain

Ada banyak konten bermanfaat yang bisa kita buat tanpa perlu membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jika sesuatu yang buruk terjadi, seperti terluka atau mengalami kecelakaan, kita sendiri yang akan merasakan sakit dan sulitnya.

Pun, jika hal tersebut terjadi pada orang lain, kita bisa menanggung risiko yang lebih besar, bahkan hingga berlanjut ke meja hijau.

3. Menghilangkan empati

Misalnya saja, ketika terjadi sebuah kecelakaan. Sebelum kita cepat-cepat memotret atau merekam dan mempostingnya begitu saja tanpa memperhatikan adab, pikirkanlah bagaimana perasaan keluarga korban.

Bayangkan jika salah satu anggota keluarga kita yang mengalami kecelakaan, tentu kita juga akan bersedih jika ada orang yang memanfaatkan musibah kita sebagai konten mereka. Jika memang kita merasa perlu membaginya sebagai informasi, sampaikanlah dengan baik dan beradab.

Banyak orang yang kehilangan rasa empati mereka kepada orang lain hanya demi menjadi populer melalui konten-konten yang mereka buat. Mereka hanya peduli pada viewer atau jumlah like, tanpa pernah memikirkan perasaan orang lain.

Demikian tiga hal yang tak semestinya dilakukan demi konten. Yuk, buat konten yang baik dan bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak