4 Alasan Kenapa Pasangan yang Hobi Selingkuh Tidak Layak Dimaafkan

Hayuning Ratri Hapsari | Septyarosa Syahputri
4 Alasan Kenapa Pasangan yang Hobi Selingkuh Tidak Layak Dimaafkan
Ilustrasi bertengkar (Pexels/Rodnae Productions)

Perselingkuhan memang menjadi salah satu penyebab fatal rusaknya sebuah hubungan. Mulai dari kepercayaan pasangan, hingga berakhirnya sebuah hubungan. Namun, tak jarang sebuah hubungan mampu bertahan melewati badai ujian perselingkuhan. 

Meskipun begitu, nyatanya perselingkuhan masih bisa terulang kembali hingga berkali-kali. Pada siarannya di Instagram TV (IGTV) milik dr. Santi Yuliani, SpKJ., @santi_psychiatrist, mengatakan bahwa semua hal yang menyangkut dopamin membuat kita ingin mengulang. Ada reward system di otak. Maka ketika pelaku terus mengikuti ‘ajakan’ dopamin, maka yang terjadi adalah kecanduan. 

Dikutip dari situs alodokter.com, hormon dopamin adalah senyawa kimia di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh yang dapat memengaruhi berbagai aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh. 

Seseorang yang selingkuh bisa saja berhenti melakukan perselingkuhan dan memperbaiki hubungannya dengan pasangan, namun ada juga yang jadi kecanduan hingga tidak lagi memiliki rasa takut dan bersalah jika ketahuan. 

Lantas, alasan apa yang membuat seseorang tidak layak untuk dimaafkan saat berulang kali ketahuan selinguh? 

1. Dia bisa mengulangi perbuatannya lagi 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perselingkuhan memicu hormon dopamin, dan menurut dr. Santi Yuliani, SpKJ., segala sesuatu yang menyangkut hormon dopamin membuat seseorang mau melakukannya lagi dan lagi.

Meskipun banyak pelaku selingkuh yang bisa mengendalikan mindset dan dopaminnya untuk berhenti melakukan perselingkuhan dan berusaha menjauhkan diri dari kesalahan yang sama, nyatanya, masih banyak pelaku selingkuh yang tidak bisa mengendalikannya.

Pelaku selingkuh yang sudah 'bebal' ini akan sulit keluar dari kebiasaannya, dan kemungkinan besar akan terus mengulangi perbuatannya. 

2. Dia tidak menghargai pasangannya 

Perselingkuhan memang tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apapun itu. Selingkuh itu salah dan harus diperbaiki. Ketika mendapati pasangan berselingkuh, kemungkinan besar seseorang masih bisa memaafkan dan meminta pasangannya untuk berubah.

Namun, lain halnya jika sudah dimaafkan, tapi tetap mengulangi perbuatannya. Dia tidak layak untuk dipertahankan karena sosok seperti ini jelas tidak lagi bisa menghargai pasangannya. Lantas, apa gunanya bertahan? 

3. Dia hanya memanfaatkanmu 

Ada beberapa kemungkinan kenapa seseorang tega selingkuh berulang kali dengan atau tanpa ketahuan pasangannya disadur dari laman Psychology Today.

Di antaranya adalah, pertama sebenarnya dia sudah tidak memiliki perasaan, dan kebahagiaan dalam hubungannya, tapi ia merasa tidak siap untuk mengatakannya.

Kedua, dia memang sedang mencari penggantimu, tapi, ia tidak ingin berpisah darimu sebelum mendapatkan pengganti. Singkatnya, seseorang bisa tega selingkuh berulang kali karena ia hanya memanfaatkanmu. 

4. Bentuk rasa sayang terhadap diri sendiri 

Saat dikhianati, otak seseorang akan merespon pengkhianatan tersebut dengan hebat. Menurut dr. Santi, ketika otak mendapati salah satunya saja, entah itu kebohongan atau dinomorduakan, amitdala atau si otak bagian takut menyimpannya dengan luar biasa.

Setiap kali korban melihat sesuatu yang mirip atau berkaitan, ia memori buruk dan emosinya mudah terpancing. Apalagi jika melibatkan ketiganya. Betapa luar biasanya imbas perselingkuhan untuk korbannya.

Maka dari itu, melepaskan seseorang yang telah berulang kali selingkuh adalah sebuah bentuk rasa sayangmu terhadap diri sendiri yang menginginkan kebahagiaan sejati. 

Selingkuh itu salah, dan tidak dapat dibenarkan apa pun alasannya. Ada kalanya, melepas seseorang yang berulang kali menyakiti kita itu memang perlu dilakukan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak