5 Sikap Orangtua yang Memicu Anak Menjadi Malas

Hikmawan Firdaus | Syifa Fauzia
5 Sikap Orangtua yang Memicu Anak Menjadi Malas
ilustrasi anak kurang antusias (Pexels.com/Vanessa Loring)

Sebagai orangtua tentu kita tahu bahwa kita memiliki peran yang besar dalam proses tumbuh kembang anak. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan pintar. Namun, tidak semua orangtua tahu apa yang harus dilakukan untuk mendidik anak-anaknya. 

Sebelum terlambat, sebaiknya kita cari tahu apa kesalahan kita sebagai orangtua yang membuat anak kita kurang bersemangat dan menjadi malas. Beberapa hal berikut ini bisa jadi pemicunya. 

1. Kurangnya perhatian 

Anak yang merasa kurang diperhatikan oleh orangtuanya cenderung bersikap acuh pada orang lain atau lingkungan sekitarnya, namun tak jarang juga bersikap hiperaktif untuk menarik perhatian orangtua. Maka jangan heran jika anak menjadi semakin malas menuruti perintah, ketika ia merasa tidak diperhatikan oleh orangtuanya sendiri. 

2. Tidak memberikan apresiasi

Jangankan anak-anak, orang dewasa pun akan malas melakukan sesuatu tanpa adanya motivasi dan apresiasi dari orang lain. Hanya bedanya, jika orang dewasa biasanya menginginkan apresiasi dalam bentuk gaji, maka anak-anak biasanya hanya butuh diapresiasi dengan pujian, hadiah-hadiah keci, ataupun pelukan. Sesederhana itu sebenarnya. 

3. Anak dibiarkan tanpa arahan

Layaknya orang dewasa, anak pun butuh dibimbing untuk melakukan sebuah aktivitas, apalagi aktivitas yang baru pertama kali ia lakukan. Ketika orangtua hanya menyuruh, atau menuntut tanpa memberi arahan, anak akan langsung kehilangan motivasi untuk melakukan perintah tersebut. 

4. Over teknologi

Zaman sekarang, teknologi memang dapat memberi dampak yang besar terhadap proses belajar anak. Namun, anak-anak tetap membutuhkan aktivitas fisik dalam proses belajarnya. Penggunaan gadget yang terlalu sering pada anak anak akan menimbulkan efek ketergantungan yang sulit dikendalikan. Sehingga anak akan enggan melakukan aktivitas lain diluar gadget-nya. 

5. Memaklumi perilaku anak

Setiap kesalahan maupun kegagalan yang dialami sang anak sebenarnya dapat menjadi pelajaran bagi dirinya. Jika orangtua terus memaklumi perilaku anak, akibatnya anak sulit mandiri, enggan menyelesaikan masalah, hingga malas menyelesaikan tanggung jawabnya.   

Dari kelima sikap tersebut, diharapkan orangtua mau introspeksi diri dan tidak terburu-buru menyalahkan perilaku anak. Sebab, anak pasti punya alasan atas perilaku buruknya, banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Tugas kitalah yang harus belajar memahami anak. Yuk, belajar menjadi orangtua yang baik dan selalu mendampingi anak melalui proses tumbuh kembangnya. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak