4 Budaya Pacaran Pasangan Muda di Jepang yang Bisa Dipelajari, Traktir Pacar Makan Dihindari?

Ayu Nabila | aozora dee
4 Budaya Pacaran Pasangan Muda di Jepang yang Bisa Dipelajari, Traktir Pacar Makan Dihindari?
Ilustrasi budaya berpacaran pasangan muda di Jepang [Unsplash/Roméo A.]

Banyak hal menarik yang bisa kita pelajari dari budaya Jepang, termasuk dalam hal berkencan. Hubungan lawan jenis menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Dalam artikel ini, kita akan mengenal bagaimana budaya berkencan orang Jepang, terutama mereka yang berusia 20-an. Nah, dilansir dari Tsunagujapan, simak informasinya lengkapnya di bawah ini.

1. "Nembak" adalah Kunci

Dalam banyak kasus, pasangan muda Jepang memulai hubungan mereka dengan tahap pengakuan. Di dalam budaya Indonesia istilahnya “nembak”. Di tahap ini, pasangan menjelaskan perasaannya kepada orang yang dicinta dan meminta kesediaan untuk menjalin hubungan dengannya.

Di sisi lain, jika orang yang disukai mempunyai perasaan yang sama dan setuju untuk menjalin hubungan, ia jarang menyatakannya dengan jelas, tapi lebih cenderung membangun kesadaran dengan pergi bersama, menghabiskan waktu bersama bahkan sekadar minum kopi.

2. Ada Budaya Split Bill 

Split bill di Jepang adalah hal yang lumrah, terutama di kalangan pasangan muda. Ini bukan disebabkan karena pelit, tapi mereka cenderung tumbuh dengan pola pikir bahwa membagi sesuatu dengan adil membuat hubungan menjadi lebih akrab.

Sebagai pasangan, ada perasaan bahwa mereka tidak boleh membebani pasangan dengan urusan pribadi seperti membayar makan sendiri. Jadi bisa dibilang, traktir makanan pasangan atau pacar saat berkencan adalah hal yang dihindari oleh orang Jepang.

3. Kencan Akhir Pekan Seharian Penuh Adalah Hal yang Lazim 

Di banyak budaya, berkencan dengan pacar dianggap sebagai kegiatan yang santai. Banyak pasangan yang makan siang bersama, nonton, jalan-jalan atau sekadar minum kopi untuk berkencan. Tapi di Jepang, di hari kencan pertama, merupakan hal lumrah jika pasangan menghabiskan waktu seharian penuh di akhir pekan bersama.

BACA JUGA: Dilaksanakan hingga 18 Desember, Segini Harga Tiket Piala Dunia 2022

Kegiatan berkencan yang paling banyak dilakukan oleh muda-mudi Jepang adalah pergi ke taman hiburan, melihat pertunjukan kembang api, dan berbelanja. Inilah sebabnya, mereka merencanakan kencan di akhir pekan.

4. Menunjukkan Kasih Sayang di Depan Publik Bukan Hal Penting

Sering kali pasangan ingin menunjukkan kemesraan mereka di depan umum seperti berpelukan, atau berpegangan tangan. namun, secara umum, pasangan di Jepang kebanyakan tidak melakukan hal tersebut.

Ada dua alasan yang melatarinya, yaitu pasangan ingin menghargai privasi, dan ada nilai moral yang masih dipegang orang masyarakat secara keseluruhan.

5. Jarang Bilang “I Love You” Secara Langsung

Mayoritas orang Jepang adalah pemalu dan tidak terbiasa mengungkapkan kata-kata cinta kepada pasangan seperti di budaya negara lain. Namun, mereka cenderung peka dan memahami pasangannya tanpa perlu mengatakannya langsung.

Namun, perlu dipahami bahwa setiap orang mempunyai caranya tersendiri dalam mengekspresikan perasaan cintanya. Ada yang menunjukkannya dengan perbuatan seperti memberikan kejutan, menjaga pasangannya dengan baik, atau membagi waktunya sepenuhnya untuk pasangan.

Itu dia lima hal menarik yang bisa kita pelajari dari budaya berpacaran ala pasangan muda Jepang. Adakah persamaan budaya berpacaran di Jepang dengan budaya berpacaran di daerahmu?

Video yang Mungkin Anda Suka.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak