4 Tips Mencegah Kekerasan ketika Berhubungan Suami Istri

Hikmawan Firdaus | Mutami Matul Istiqomah
4 Tips Mencegah Kekerasan ketika Berhubungan Suami Istri
Ilustrasi pasangan yang merasa bosan.[Freepik.com/Drazen Zigic]

Dalam rumah tangga, hubungan suami istri menjadi salah satu faktor penting keberlangsungan rumah tangga tersebut. Bukan berarti kegiatan rumah tangga hanya persoalan berhubungan saja. Tentu saja ada banyak hal yang bahkan seringkali membuat berhubungan itu seolah teralihkan dan terlupakan. Namun demikian hal tersebut tetap menjadi sebuah kebutuhan. 

Sayangnya, banyak kini terdengar kekerasan yang kerap kali terjadi ketika sedang berhubungan suami istri. Kekerasan seksual ini bahkan mungkin sering terjadi tanpa disadari. Oleh sebab itu, berikut ini merupakan beberapa tips mencegah kekerasan ketika sedang berhubungan suami istri. 

1. Bicarakan terlebih dahulu

Yang pertama yaitu harus ada komunikasi, jangan langsung hajar saja. Bagaimanapun sebaiknya hubungan suami istri itu dilakukan mau sama mau. Dalam komunikasi yang terjalin itu, kamu harus bisa memahami keadaan pasangan. Baik itu ketika dia menolak karena sedang lelah, ingin sesuatu dari kamu yang diperbaiki, dan lain sebagainya, kamu harus lebih membuka diri dan menerima masukan dari pasangan demi kebaikan bersama. 

Ketika hubungan suami istri tersebut dilakukan tanpa adanya komunikasi terlebih dahulu, maka dikhawatirkan akan ada salah satu pihak yang merasa bahwa hal ini dilakukan secara terpaksa. Hal ini akan menimbulkan rasa sakit dan tersiksa. 

2. Mau memperbaiki diri 

Selain menerima masukan dari pasangan, kamu juga harus memiliki kemauan untuk memperbaiki diri. Ketika pasangan memberikan sebuah masukan, jangan langsung kamu telan dengan mentah. Perlu kamu sadari pada diri sendiri dan memperbaiki hal-hal yang sebaiknya bisa membuat kamu menjadi lebih baik. 

Ketika kamu memang merasa kurang atau salah dalam beberapa hal, maka jangan merasa gengsi atau malu untuk memperbaiki hal tersebut. Ketika kamu dan pasangan bisa menjadi orang yang sama-sama mau untuk memperbaiki, maka hubungan kalian akan lebih mudah untuk dijaga dengan baik. 

BACA JUGA: Abidzar Al Ghifari Dihujat Gegara Cium Anjing, Umi Pipik Pasang Badan: Anak Sholeh

3. Pikirkan keinginan bersama 

Dalam berhubungan suami istri, hal yang dilakukan adalah untuk bersama. Kamu perlu memahami hal-hal yang membuat pasanganmu merasa suka dan senang, dan bagaimana hal-hal yang membuatmu terasa menyenangkan. 

Ketika kamu dan pasangan sudah mau menerima dan memperbaiki banyak hal, kalian juga harus menyadari bahwa semua yang dimulai adalah milik bersama. Dengan demikian, segala yang mengalun akan menjadi hasrat diantara kamu dan pasangan, bukan sepihak saja. 

Membuat pasangan merasa bahagia bisa diwujudkan salah satunya adalah dengan berhubungan suami istri yang sehat dan menyenangkan, hal ini bisa membuat rumah tangga terasa lebih hangat dan memberikan kepuasan yang maksimal. Hubungan suami istri yang baik dan disadari untuk bersama akan lebih mudah dan efektif untuk mencegah kekerasan. 

BACA JUGA: Ruben Onsu Takut Mati, Tahan Tak Tidur Lagi Setelah Bangun dari Mimpi

4. Memberikan perhatian kepada pasangan setelah kebutuhan seks telah terpenuhi

Banyak orang berpikir bahwa hubungan suami istri hanya berlangsung ketika foreplay sampai ejakulasi. Makanya banyak orang yang setelah puas, lalu menganggap rutinitas itu sudah selesai. Hal ini yang cukup menyebalkan. 

Beberapa orang seringkali lebih senang dengan perhatian lanjut. Seperti membantu berpakaian, atau mengambilkan minum. Jangan langsung tidur saja! Perhatian-perhatian kecil ini bisa membuat hubungan suami istri terasa lebih terpenuhi dengan baik. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba memulai hal ini, bukan? 

Itu dia beberapa tips mencegah kekerasan ketika berhubungan suami istri. Semoga bisa membantu kita untuk mendapatkan kualitas hubungan suami istri yang lebih baik dan bahagia, ya! 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak