4 Perbedaan dari Pekerjaan Data Scientist dan Data Engineer

Ayu Nabila | Diana Retnasari
4 Perbedaan dari Pekerjaan Data Scientist dan Data Engineer
Ilustrasi seorang data scientist yang sedang menganalisis data (Freepik/pressfoto)

Jaman yang semakin modern dan menuju era digital seperti saat ini selalu melahirkan berbagai jenis profesi baru yang membuat banyak orang penasaran. Tak jarang beberapa profesi memiliki nama yang unik dan mirip antara satu dan yang lain, sehingga sering dianggap sama.

Padahal ada berbagai title pekerjaan yang ternyata sangat berbeda berdasarkan cakupan peran hingga tugas yang dilakukan. Contohnya, seseorang yang bekerja sebagai data scientist dan data engineer. Jika dilihat sekilas dari namanya, mungkin kedua profesi ini sama ya. Anggapan tersebut ternyata salah lho teman-teman.

BACA JUGA: Sederet Tugas dan Wewenang PPS Pemilu 2024, Apa Saja Kewajibannya?

Karena meskipun sama-sama berkecimpung dengan data, dua pekerjaan ini memiliki perbedaan yang signifikan. Lantas apa saja perbedaan diantara keduanya? Berikut ini 4 perbedaan antara data scientist dan data engineer selengkapnya.

1. Latar belakang pendidikan

Seorang data scientist biasanya merupakan lulusan sarjana dari jurusan data science atau jurusan lain yang se-linear untuk memulai karier di bidang tersebut.

Tak jarang perusahaan lebih menyukai mereka yang memiliki background pendidikan S2 atau master. Karena sebagai seorang data scientist kalian harus mempelajari secara dalam tentang berbagai keilmuan seperti statistik, algoritma, pengoperasian aplikasi Phyton, Javascript, hingga SQL untuk programming

Sementara itu pekerjaan data engineer masih bisa dicapai dengan pendidikan di level sarjana. Namun kalian juga wajib memiliki kemampuan untuk analisis data dan pengetahuan tentang sistem operasi. Selain itu kalian juga harus mahir untuk menggunakan beberapa bahasa pemrograman seperti Java, C++, dan Phyton.

2. Pengalaman

Dua jenis pekerjaan tersebut bisa kalian mulai dari posisi entry-level dengan pengalaman tidak kurang dari 1 tahun. Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika ingin berkarir menjadi data scientist akan lebih mudah bagi kalian untuk mendapat gelar Master terlebih dahulu.

BACA JUGA: Ferdy Sambo Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Putrinya Ungkap Isi Hati

Tak cuma itu saja, untuk bisa menjadi seorang data scientist profesional, kalian perlu waktu sekitar 3-5 tahun untuk membuktikan kinerja dan kemampuan di bidang tersebut.

Sementara itu, untuk seorang data engineer, kalian perlu waktu setidaknya 4-5 tahun untuk bisa mendapatkan jabatan yang lebih baik dan relevan dengan bidang yang kalian tekuni selama ini.

3. Gaji

Gaji yang didapat dari dua pekerjaan tersebut memiliki rentang selisih yang tidak terlalu jauh. Berdasarkan hasil survey dari website Indeed, gaji seorang data scientist di Indonesia sekitar Rp13 juta/bulan. Sementara itu untuk seorang data engineer, rata-rata gaji yang diperoleh sekitar Rp11 juta/bulan.

Pendapatan tersebut biasanya dilengkapi dengan berbagai keuntungan lain yang ditawarkan oleh perusahaan tergantung dari posisi, masa jabatan, hingga pengalaman yang dimiliki.

4. Prospek pekerjaan

Pengetahuan dan kemampuan yang kalian miliki sebagai seorang data scientist bisa mengantarkan karier Anda untuk bergabung dalam berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, informasi dan teknologi, hingga fungsi pemerintahan.

Sementara itu, skill yang dimiliki oleh seorang data engineer bisa membuat mereka membuka kesempatan lebih jauh dalam berbagai bidang di dunia bisnis seperti IT, pendidikan, dan bidang lain yang membutuhkan kemampuan untuk mengatur sebuah data.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak