Dalam unggahan Instastory-nya, Nikita Willy membuat beberapa catatan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan Baby Izz saat ia tinggal selama 3 hari. Salah satu poin yang ditulis Nikita adalah "kalau tidak mau makan, jangan dipaksa".
Pertanyaannya, apa dampak yang ditimbulkan jika anak dipaksa makan saat dia sedang tidak ingin?
Mungkin belum banyak dari kita yang tahu bahwa itu adalah tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang tua, tapi sayangnya masih sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Nikita Willy Pertama Kali Tinggalkan Baby Izz, Ini Daftar 7 Peraturan Untuk Sang Mama
Mengutip dari laman Alodokter, sering memaksa anak untuk makan padahal mereka sedang tidak ingin ternyata punya dampak yang tidak baik. Bukannya semangat, anak malah semakin ogah untuk makan.
Berikut ini adalah dampak jika orang tua terlalu sering memaksa anak untuk makan.
1. Menurunnya Nafsu Makan
Hati-hati ya, saat anak dipaksa makan itu bisa mengubah suasana hatinya jadi tidak baik. Hal ini juga berakibat pada nafsu makan anak yang akan menurun karena moodnya terlanjur turun.
2. Trauma
Memaksa bahkan memarahi anak agar mau makan bukan tindakan yang efektif, bukannya anak jadi mau makan, mereka malah akan merasa trauma dengan kegiatan makan itu sendiri.
Karena mereka merasa saat waktunya makan maka harus menerima amarah dari orang tua. Sehingga anak malah semakin malas untuk makan.
BACA JUGA: Sering Dipuji, Ini 5 Gaya Parenting Nikita Willy yang Bisa Jadi Inspirasi
3. Rentan Terkena Penyakit
Nafsu makan yang menurun serta ogah-ogahan makan akan membuat kebutuhan nutrisi anak berkurang, padahal gizi dari makanan sangat penting bagi mereka untuk proses pertumbuhan. Akibatnya daya tahan tubuh anak akan melemah dan jadi mudah sakit.
Itulah dampak negatif jika anak terlalu sering dipaksa untuk makan, ternyata perilaku yang dianggap sepele serta biasa kita lihat itu bisa menimbulkan efek yang serius, ya.
Untuk mengatasi anak yang sulit makan, orang tua bisa melakukan banyak cara tanpa harus memaksa atau bahkan memahari anak.
Misalnya dengan membuat menu kesukaan anak, mengajak anak makan bersama, membuat kreasi makanan yang unik sehingga anak tertarik untuk makan.
Dengan begitu anak menjadi semangat dan tidak merasa trauma jika waktu makan sudah tiba.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS