Berbahaya, Ini 3 Akibat Negatif Doxxing pada Korban

Candra Kartiko | Galih Kenyo Asti
Berbahaya, Ini 3 Akibat Negatif Doxxing pada Korban
Ilustrasi korban doxxing (Unsplash.com/ Kristina Tripkovic)

Manusia modern menggunakan media sosial sebagai tempat bertukar informasi dan menjalin pertemanan. Di samping jalinan pertemanan tak jarang timbul juga permusuhan. Tak berhenti sampai lempar olok-olokan, terkadang timbul tindakan doxxing pada lawan. 

Dikutip dari laman Cybersmile, doxxing adalah publikasi informasi pribadi mengenai seseorang di internet yang dikumpulkan secara sembunyi-sembunyi. Kata doxxing merujuk dari kata "document" yang kemudian disingkat menjadi "dox". Perilaku doxxing muncul sebagai cara balas dendam dari tahun 1990-an. 

BACA JUGA: Tampil Elegan, Ini 4 Tips Membangun Personal Grooming yang Baik!

Tindakan doxxing mempunyai efek buruk pada korbannya. Berikut 3 akibat negatif yang diterima oleh korban doxxing:

1. Identitas diri yang tercemar

Data diri yang tersebar tanpa izin di internet mempunyai potensi untuk disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab di luar sana. Motif-motif kejahatan lain semakin melebar karena orang-orang tak dikenal seakan mempunyai kuasa untuk memanfaatkan data korban begitu saja.

Cibiran yang datang silih berganti mempengaruhi citra diri dari korban yang sebelumnya tidak memiliki julukan apapun di media sosial.

BACA JUGA: Mau Tetap Bahagia Disaat Sulit? Coba Lakukan 7 Kebiasaan Ini!

2. Potensi terjadinya cyber-bullying

Ketika identitas seseorang terkena doxxing di media sosial maka ia rentan terkena cyber bullying. Korban rawan terekspos oleh ejekan-ejekan tak bertanggung jawab oleh netizen.

Tak hanya itu instansi atau tempat yang menaungi korban bersekolah atau bekerja juga menjadi sasaran amukan warganet. Seluruh aspek di kehidupannya terancam sebab identitas pribadinya dapat diakses oleh siapa saja. 

BACA JUGA: 4 Tips Belanja Hemat dan Cerdas saat Hari Raya, Jangan Gunakan Paylater!

3. Diliputi rasa cemas dan depresi

Selain dua akibat membahayakan di atas, doxxing dapat mempengaruhi keadaan mental korban yang dibombardir kanan dan kiri akibat dari tersebarnya data pribadi adalah bahaya cemas dan depresi. Ketakutan bahwa data pribadinya rentan dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab menghantui.

Perasaan cemas dan tak nyaman yang membebani ulah doxxing bisa jadi tumbuh mengarah pada gangguan depresi. Jika sudah terlihat tanda-tanda yang menyebabkan korban semakin panik dan cemas maka disarankan bagi kerabat di sekitar korban untuk membawanya pada tenaga kesehatan profesional untuk ditindak lebih lanjut. 

Dampak membahayakan yang berimbas kepada korban doxxing hendaknya dijadikan pelajaran untuk menyelesaikan konflik dengan mencari solusi yang pantas bukan malah berubah jadi ajang benci.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak