5 Alasan Tidak Boleh Menghakimi Pilihan Hidup Orang Lain, Hak Prerogatif!

Hayuning Ratri Hapsari | šŸ€e. kusuma. nšŸ€
5 Alasan Tidak Boleh Menghakimi Pilihan Hidup Orang Lain, Hak Prerogatif!
Ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Brooke Cagle)

Menghakimi pilihan hidup orang lain adalah tindakan yang sering kali ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini banyak terjadi ketika seseorang merasa lebih pintar atau lebih berpengalaman dalam hidup dibanding orang lain. Atau mungkin juga perilaku ini terjadi sebagai dampak kepedulian dan hanya ingin memberi nasihat terbaik.

Namun, menghakimi pilihan hidup orang lain sebenarnya bukanlah tindakan yang bijaksana, apa pun alasannya. Berikut lima alasan mengapa kita tidak boleh menghakimi pilihan hidup orang lain.

1. Kita tidak memiliki pengalaman hidup yang sama 

Setiap orang memiliki pengalaman hidup yang tidak sama sebagai dampak dari latar belakang pendidikan, kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang juga berbeda. Oleh karena itu, tidak ada satu formula yang tepat untuk menentukan apa yang terbaik untuk seseorang. 

Pilihan hidup satu orang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi orang lainnya. Namun, bisa dipastikan jika hal itu menjadi hal yang tepat bagi mereka. Jadi, kita tidak berhak memberikan penghakiman apa pun atas pilihan hidup orang lain.

2. Setiap orang memiliki hak untuk memilih hidup mereka sendiri 

Terlepas dari apa pun pilihan yang dijalani, setiap orang memiliki hak prerogatif untuk menentukan langkah hidup mereka sendiri. Ini termasuk hak untuk membuat keputusan tentang pekerjaan, pasangan hidup, pendidikan, agama, dan banyak hal lain yang sifatnya personal. 

Memaksakan pandangan kita pada orang lain atau malah sampai menghakimi mereka karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan lingkungan sosial hanya bentuk pola pikir egois. Mereka memiliki hak untuk menentukan jalannya sendiri tanpa perlu menuruti standar orang lain.

3.  Menghakimi dapat merusak hubungan 

Menghakimi pilihan hidup orang lain juga bisa berpotensi merusak hubungan interpersonal. Ketika mulai menghakimi pilihan hidup seseorang, kita cenderung membuat mereka merasa tidak dihargai dan tidak diakui sebagai individu yang merdeka atas hidupnya sendiri. 

Hal ini dapat memicu perasaan sakit hati dan membuat orang tersebut merasa tidak nyaman dengan sikap kita. Akibatnya, hubungan dengan mereka jadi tidak nyaman atau bahkan bisa terputus.

4. Kita tidak tahu faktor yang mempengaruhi pilihan hidup seseorang 

Ketika muncul perilaku menghakimi pilihan hidup orang lain, ada kecenderungan hanya melihat situasi dari perspektif pribadi. Padahal, ada banyak faktor yang mampu mempengaruhi pilihan hidup seseorang sampai di titik ini. 

Misalnya, mereka mungkin memiliki keterbatasan yang tidak kita ketahui atau sedang menghadapi masalah besar yang mempengaruhi keputusan hidup. Jadi, tidak ada salahnnya untuk mempertimbangkan faktor 'X' yang mungkin terlibat sebelum memberi penghakiman.

5. Kita bisa belajar dari perbedaan 

Menghargai perbedaan pendapat, termasuk tentang pilihan hidup orang lain terbilang penting karena dari hal ini kita bisa belajar dari mereka. Setiap orang memiliki pengalaman dan perspektif yang berbeda dan ini dapat memberi wawasan yang berharga tentang dunia di sekitar kita. 

Tanpa penghakiman, akan muncul sikap menghargai perbedaan dan menghormati kebebasan serta hak orang lain dalam memilih jalan hidup. Perilaku ini juga jadi bukti jika kita bersedia belajar dari mereka dan menciptakan hubungan sosial yang lebih baik.

Menghakimi pilihan hidup orang lain dapat menjadi kebiasaan yang sulit diubah, terutama saat merasa terlalu percaya diri dengan pandangan pribadi. Namun, tidak ada salahnya untuk mulai belajar menghindari kebiasaan ini demi kenyamanan hidup bersama dan rasa saling menghargai.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak