Dunia hiburan kembali heboh karena curhatan penyanyi jebolan Indonesian Idol, Mahalini di podcast Denny Sumargo "Curhat Bang". Tunangan Rizky Febian tersebut menuturkan jika dirinya pernah mengalami kekerasan dalam hubungan dengan pacar terdahulu.
Bukan hanya diselingkuhi sampai empat kali, Mahalini bahkan mengalami body shamming dari mantan pacar dan keluarganya. Mahalini dihina karena dianggap gendut sampai mengalami kekerasan fisik berupa tendangan dari mantan pacar yang tidak disebutkan identitasnya.
Meski sudah berlalu, tapi kekerasan dalam bentuk apa pun tetap meninggalkan dampak yang tidak bisa dianggap remeh. Dampak kekerasan dalam hubungan bagi perempuan kemudian menjelma menjadi isu serius yang mempengaruhi kesejahteraan fisik, emosional, dan psikologis.
BACA JUGA: Ada Libra, Ini 4 Zodiak yang Jujur dan Dapat Dipercaya Mengurus Keuangan
Melihat fakta ini, tidak heran jika dampak yang didapat bisa cukup besar dan berkelanjutan hingga berpotensi memicu trauma. Terlebih perempuan yang sering jadi objek kekerasan tidak selalu mampu memberi perlawanan atau setidaknya mendapat perlindungan dengan segera.
Kenali dampak kekerasan dalam hubungan bagi perempuan agar muncul kepedulian untuk langkah pencegahan dan perlindungan
Berikut lima dampak kekerasan dalam hubungan bagi perempuan yang masih sering menjadi korban. Mulai dari cedera fisik sampai dampak psikologis, semua aspek ikut terpengaruh.
1. Cedera fisik dan kesehatan yang buruk
Salah satu dampak dari kekerasan dalam hubungan yang paling nyata adalah cedera fisik, mulai dari yang ringan sampai serius. Perempuan yang mengalami kekerasan seringkali mengalami luka, memar, patah tulang, hingga luka bakar akibat pukulan atau serangan fisik lainnya.
Cedera ini bisa berdampak jangka panjang jika sampai membutuhkan perawatan medis yang intensif. Selain itu, korban kekerasan juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit menular seksual, gangguan reproduksi, dan gangguan kesehatan lainnya.
BACA JUGA: 7 Ide Bisnis Seru yang Bisa Kamu Coba dengan Pacar, Kuliner hingga Fashion
2. Kerusakan emosional dan psikologis
Kekerasan dalam hubungan juga berpotensi menyebabkan kerusakan emosional dan psikologis yang serius bagi perempuan yang menjadi korban. Mereka mungkin akan mengalami depresi, kecemasan, dan stres yang berkepanjangan.
Perasaan rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri seringkali dialami oleh korban kekerasan. Dampak psikologis ini juga bisa mempengaruhi hubungan interpersonal, termasuk dengan anggota keluarga, teman, dan rekan kerja.
3. Penurunan kualitas hidup dan hubungan sosial
Kekerasan dalam hubungan memiliki dampak yang merugikan pada kualitas hidup perempuan. Korban seringkali mengalami pembatasan kebebasan pribadi, isolasi sosial, dan keterbatasan akses terhadap sumber daya serta dukungan. Mereka seolah terjebak dalam hubungan toxic hingga kesulitan untuk mencapai potensi terbaik dalam hidup.
Bukan hanya itu, hubungan sosial dengan orang-orang di sekitar pun ikut terganggu akibat merasa malu berbagi pengalaman karena takut dihakimi atau tidak dipercaya. Ujungnya, mereka akan terisolasi dari lingkungan sosial dan menghambat peluang untuk meminta bantuan atau dukungan.
BACA JUGA: 5 Tips Menghindari Penipuan di Media Sosial, Wajib Diwaspadai
4. Efek jangka panjang terhadap kesehatan mental
Kekerasan dalam hubungan juga memiliki efek jangka panjang yang serius terhadap kesehatan mental perempuan. Korban yang selama ini mendapat kekerasan akan mengalami gangguan tidur, kecemasan kronis, dan gejala depresi yang berkepanjangan.
Mereka juga berisiko tinggi mengalami gangguan makan, penyalahgunaan zat, dan pikiran negatif seperti keinginan bunuh diri. Dampak semacam ini memerlukan intervensi profesional untuk membantu pemulihan kesehatan mental.
5. Pola hubungan yang berulang
Dampak lain yang juga terbilang cukup mengkhawatirkan dari kekerasan dalam hubungan adalah pola yang berulang. Banyak perempuan yang mengalami kekerasan dalam hubungan berisiko tinggi mengalami hal serupa di masa depan.
Beberapa faktor, seperti ketergantungan ekonomi, tekanan budaya, atau siklus kekerasan dalam keluarga, dapat mempengaruhi kemungkinan pengulangan. Oleh karenanya, penting bagi lingkungan sekitar untuk memberikan dukungan demi mencegah kekerasan dan membantu korban menghindari hubungan yang berisiko.
Kelima dampak kekerasan dalam hubungan bagi perempuan tadi menunjukkan adanya kerugian di berbagai aspek kehidupan yang dialami, mulai dari fisik, emosional, dan psikologis hingga efek jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam menjalin hubungan dan kesadaran akan self-love agar segera pergi dari toxic relationship sebelum terjerat semakin dalam.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS