6 Penyebab Pasangan Memilih Diam saat Bertengkar, Tidak Ingin Konflik

Candra Kartiko | Wahyu Astungkara
6 Penyebab Pasangan Memilih Diam saat Bertengkar, Tidak Ingin Konflik
Ilustrasi pasangan (Pixabay/Bingodesigns)

Saat seseorang terikat dalam menjalani hubungan, konflik dan pertengkaran tidak dapat dihindari. Setiap pasangan pasti pernah mengalami momen ketegangan yang memicu perdebatan dan perasaan tersinggung.

Namun, seringkali terjadi fenomena menarik ketika pasangan memilih untuk diam dalam pertengkaran, menghindari berbicara tentang isu-isu yang menyulitkan. Mengapa mereka memilih keheningan? Berikut ini adalah enam penyebab utama yang dapat menjelaskan fenomena tersebut.

Tidak Ingin Menyakiti Pasangan

Salah satu penyebab paling umum mengapa pasangan memilih diam adalah takut menyakiti perasaan satu sama lain. Mereka mungkin merasa kata-kata mereka dapat merusak hubungan yang sudah dibangun dengan susah payah. Sebagai gantinya, mereka memilih untuk menahan diri dan berpikir bahwa keheningan akan lebih baik daripada menciptakan luka yang lebih dalam.

BACA JUGA: 5 Tips untuk Cegah Terjadinya KDRT dalam Suatu Hubungan, Wajib Dipersiapkan

Tidak Mau Memperburuk Situasi

Ketika suasana hati sedang buruk dan emosi berada di ujung tanduk, berbicara tanpa pertimbangan bisa membuat situasi semakin buruk. Diam dianggap sebagai cara untuk mencegah konflik semakin membesar dan memberikan waktu bagi diri sendiri dan pasangan untuk merenung sebelum berbicara lagi.

Mengkhawatirkan Reaksi Pasangan

Pasangan yang memilih diam mungkin juga khawatir tentang bagaimana pasangan mereka akan merespons apa yang ingin mereka sampaikan. Mereka mungkin takut bahwa pasangan akan marah, menyalahkan, atau bahkan meninggalkan mereka jika berbicara terbuka tentang perasaan atau ketidakpuasan mereka.

Tidak Mampu Mengekspresikan Emosi

Banyak orang mengalami kesulitan dalam mengeksplorasi emosi menggunakan kata-kata yang tepat. Mereka bisa jadi merasa kebingungan, malu, atau kurang percaya diri mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka rasakan. Diam dianggap sebagai pilihan aman ketika kemampuan berkomunikasi terhambat.

BACA JUGA: Orang Tua Perlu Tahu! Ini 6 Tips Aman saat Sharenting, Pahami Bahayanya

Mengelola Kesadaran

Saat terlibat dalam pertengkaran, beberapa orang mungkin memilih diam sebagai kesempatan untuk merenungkan perasaan mereka sendiri. Mereka ingin mencari solusi dan kesadaran diri sebelum kembali berdiskusi dengan pasangan.

Tidak Ingin Berkonflik

Beberapa orang tumbuh dalam lingkungan di mana konflik dianggap tabu atau bahkan merugikan diri sendiri dan pihak lain. Kondisi ini membuat mereka cenderung menghindari pertengkaran dan lebih memilih diam sebagai mekanisme melindungi.

Meskipun diam dalam pertengkaran bisa menjadi reaksi yang alamiah, tampaknya setiap pasangan perlu untuk belajar berkomunikasi secara efektif. Berbicara terbuka dan jujur tentang perasaan adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan kuat seperti yang disarikan dari sumber tulisan Roller, M. R., & Lavrakas, P. J. (2015). Silent and invisible: A guide to designating respondents for qualitative research. Qualitative Health Research.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak