Puber kedua merupakan suatu istilah untuk menggambarkan perubahan perilaku atau sifat dari pria dan wanita paruh baya yang kembali seperti remaja. Istilah puber kedua ini memang tidak ada dalam dunia medis. Akan tetapi memiliki kaitan erat dengan kondisi psikologis yang disebut midlife crisis yang terjadi pada usia 40 hingga 50 tahun.
Secara umum, midlife crisis dipicu oleh rasa takut menjadi tua, atau sulit menerima fakta bahwa mereka telah melewati masa produktifnya, atau merasa kembali muda. Jika seseorang bisa mengendalikannya, midlife crisis dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan. Misalnya dengan mengeksplorasi minat dan hobi baru atau membentuk hubungan sosial yang lebih bermakna.
Sayangnya, beberapa orang justru terjebak dalam kondisi ini. Berdasarkan penelitian ilmiah dari Research Ideas and Outcomes (2021) menyebutkan bahwa midlife crisis berpotensi menimbulkan gangguan mental akibat stres, depresi, dan kecemasan karena merasa tidak puas dengan kehidupannya. Pada kasus yang lebih parah, midlife crisis juga bisa menurunkan kesejahteraan seseorang hingga meningkatkan peluang untuk mengakhiri hidup.
BACA JUGA: 8 Ciri Seseorang yang Berkepribadian Rendah Hati, Kamu Termasuk?
Lantas, apa saja ciri-ciri orang yang mengalami puber kedua ini? Berikut empat di antaranya.
1. Merasa Minder dan Tidak Puas
Pada pria, perasaan minder akan muncul karena merasa tak sekuat atau sesukses masa mudanya. Mereka sering membandingkan dirinya dengan orang yang lebih muda, dan selalu merasa tertinggal.
Sedangkan pada wanita, akan merasa tidak puas dengan semua pencapaian yang telah diraihnya selama ini. Sehingga mereka berusaha untuk kembali menunjukkan potensi terbaiknya, meski diumur yang sudah tidak muda lagi.
2. Perubahan Perilaku dan Penampilan
Banyak di antara pria dan wanita paruh baya yang menunjukkan perubahan perilaku dan penampilan selayaknya anak muda zaman sekarang. Misalnya dengan mengecat rambut untuk menutupi uban, memakai riasan, atau bahkan melakukan operasi plastik. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan rasa percaya diri yang perlahan menghilang.
3. Hubungan yang Renggang Antara Keluarga
Kondisi ini lebih banyak terjadi pada wanita yang sedang mengalami puber kedua. Mereka tidak lagi memberikan perhatian penuh kepada suami dan anak-anaknya, karena merasa tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
BACA JUGA: 5 Kesalahan Umum dalam Memilih Produk Perawatan Rambut yang Perlu Dihindari
4. Berperilaku Implusif
Pria dengan midlife crisis atau puber kedua juga sering terjebak dalam perilaku impulsif, seperti berhenti kerja tanpa sebab, berselingkuh, atau membelanjakan uang secara sembarangan.
Hal ini dilakukan untuk lebih memegang kendali atas hidupnya. Meski lebih banyak terjadi pada pria, tak menutup kemungkinan juga terjadi pada wanita.
Untuk mencegah gangguan mental akibat puber kedua, ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan. Misalnya dengan meningkatkan kesadaran diri, mencari dukungan dari orang terdekat, dan menerima perubahan hidup secara positif dan sehat.
Jika puber kedua telah menjadi masalah yang mengganggu kesehatan mental, Anda bisa berkonsultasi dengan para ahli seperti psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Itulah tadi pembahasan tentang empat ciri seseorang mengalami puber kedua, seperti dilansir pada laman goodtherapy.com, helpguide.org, greatergood.berkeley.edu, dan kidshealth.org, semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS