Banyak hal yang memicu perilaku oversharing di dunia digital. Bahkan overshare atau berbagi cerita secara berlebihan di media sosial telah menjadi fenomena umum dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya melibatkan berbagi informasi secara berlebihan, perilaku ini juga muncul dalam aktivitas membuka diri terlalu banyak di platform online.
Lalu, apa saja hal-hal yang memicu perilaku oversharing di dunia digital?
Kenali dan waspadai, berikut lima hal yang memicu perilaku oversharing di dunia digital yang wajib dipahami. Ada perasaan kesepian hingga pengaruh penggunaan media sosial yang berlebihan, pernah alami?
1. Kebutuhan untuk mendapatkan perhatian
Salah satu pemicu utama perilaku oversharing adalah dorongan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Di era media sosial, like, dan komentar sering kali dianggap sebagai bentuk validasi diri.
Seseorang cenderung berbagi informasi pribadi, bahkan yang seharusnya bersifat rahasia, sebagai upaya untuk meraih perhatian dan pengakuan dari orang lain.
2. Perasaan kesepian
Perasaan kesepian sering kali mendorong seseorang untuk mencari teman, baik demi tetap terhubung dengan dunia luar atau memang ingin berbagi banyak hal.
Tujuannya jelas, mereka tidak ingin sendirian dan terjebak dalam rasa sepi hingga rela berbagi tentang apa pun agar tidak kehilangan momentum kebersamaan.
3. Anonimitas dan jarak digital
Berinteraksi secara online memberikan anonimitas yang dapat mengurangi rasa tanggung jawab atas apa yang dibagikan.
Adanya jarak digital yang minim kontak langsung dianggap bisa menjadi ‘pengaman’ dan membuat seseorang merasa lebih nyaman dalam membagikan informasi pribadi.
Walhasil, perilaku oversharing berpotensi muncul, sesuatu yang mungkin tidak akan dilakukan dalam interaksi tatap muka.
4. Penggunaan media sosial yang berlebihan
Penggunaan media sosial yang berlebihan juga bisa memicu oversharing. Dewasa ini, banyak orang cenderung membagikan informasi yang sangat pribadi secara online sebelum bercerita dengan orang terdekat di kehidupan nyata.
Sayangnya, kontrol terhadap respons orang lain dalam menindaklanjuti unggahan overshare tadi akan sulit dilakukan.
5. Batasan yang buruk dan isyarat sosial yang hilang
Setiap hubungan, apa pun sifatnya, perlu memiliki batasan yang ditetapkan masing-masing individu. Namun, terkadang orang tidak dapat memahami batasan tersebut dan kesulitan menerima isyarat sosial yang dikirimkan.
Ujungnya, orang cenderung berbagi terlalu banyak dan membuat pihak lain merasa canggung hingga tidak tahu bagaimana harus bereaksi.
Dalam dunia digital yang semakin mudah terhubung, penting bagi kita untuk lebih bijaksana dalam berbagi informasi pribadi. Dengan memahami lima hal yang memicu perilaku oversharing di dunia digital tadi, kita akan dapat menghindari ‘jebakan’ berbagi berlebihan dan menjaga privasi serta keamanan secara online.