Seumur Hidup itu Terlalu Lama! 4 Hal Ini Perlu Kamu Bahas sebelum Menikah

Hayuning Ratri Hapsari | Rosila Fauziah
Seumur Hidup itu Terlalu Lama! 4 Hal Ini Perlu Kamu Bahas sebelum Menikah
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Los Muertos Crew)

Menjalani hubungan yang cukup lama, pastinya membuatmu bertanya bagaimana akhir dari perjalanan dengan si dia. Pastinya, yang paling pertama muncul dibenakmu adalah sebuah pernikahan.

Menikah dan membangun bahtera seumur hidup tentu bukan waktu yang singkat. Meskipun kamu dan dia merasa sudah saling mengenal dengan baik karena kalian telah melalui pahit manis selama pacaran, bukan berarti tidak akan ada badai yang menerpa di depan sana.

Sebelum melangkah ke pelaminan dan hubungan panjang seumur hidup itu, apa kamu dan dia sudah membahas perihal prinsip masing-masing serta berkompromi terhadap bagaimana langkah kalian di depan nanti? Simak beberapa hal yang wajib kamu bahas bersama pasangan yang dikutip dari postingan Instagram @tosinasgl berikut ini.

1. Cara Menyelesaikan Masalah

Perdebatan dan permasalahan pasti akan selalu ada. Namun semua itu tergantung bagaimana kalian menyikapinya. Tanyakan pada pasanganmu, apakah ia perlu waktu sendiri atau tetap akan menyelesaikannya saat itu juga meski emosi kalian berapi-api?

Bicarakan juga pada pasanganmu mengenai bagaimana caramu sendiri untuk mengatasinya. Lalu temukan jalan tengah dan kesepakatan atas hal tersebut.

Jangan sampai kamu dan dia baru tahu keadaan emosi masing-masing saat sudah serumah dan fase adaptasi akan cenderung lebih sulit lagi.

2. Mengelola Keuangan

Berapa tabungan yang kamu dan pasangan punya? Apa kalian berencana menabung untuk pendidikan anak di masa depan? Bagaimana dengan dana darurat? Berapa keperluan pribadi yang dibutuhkan dan terpisah dengan biaya rumah sehari-hari?

Keuangan adalah hal yang krusial. Perhatikan atau kalau perlu tanyakan pada pasanganmu bagaimana kesiapannya dalam mengelola keuangan.

Semua orang tahu bahwa angka perceraian lebih banyak terjadi karena perekonomian yang tidak stabil atau kurangnya perencanaan keuangan. Hal ini sangat wajar untuk dibahas.

Sebaiknya hanya kamu dan pasangan yang membahas perkara hal ini tanpa melibatkan campur tangan orang tua, saudara, atau bahkan teman dekat.

3. Pola Didik dan Asuh Anak

Kamu perlu membahas bagaimana masing-masing rencana yang kamu dan pasangan punya ketika kelak dikaruniai buah hati.

Antara ibu dan ayah, mana yang akan lebih sering berinteraksi dengan anak? Penggunaan gadget, pendidikan swasta atau negeri, bagaimana kalian menyikapi ketika anak melakukan kesalahan, dan bagaimana cara mendidik mereka agar disiplin di rumah, merupakan hal penting.

Berperan sebagai orang tua memang tak bisa selalu sempurna. Setidaknya, kamu dan pasangan bisa mencegah masalah yang lebih besar atau bahkan tidak terduga.

4. Gaya Hidup Pasangan

Hal ini juga penting kamu bicarakan. Jika kamu tidak paham bagaimana gaya hidupnya, maka di dalam satu atap yang sama nanti akan ada banyak protes hanya karena dua individu ini merasa gaya hidupnya berbeda.

Entah merasa lebih hedon atau pelit, jika tidak saling memahami, tentu akan ada kesulitan-kesulitan untuk hidup bersama.

Kenalilah dulu bagaimana gaya hidup pasanganmu dan coba bicarakan, namun jangan memaksanya untuk berubah kecuali untuk suatu hal yang lebih baik. Sebab meski kamu adalah pasangannya, kamu tidak punya hak untuk mengubahnya jadi seperti yang kamu mau.

Hubungan yang baik dan sehat adalah ketika kamu menerima dirinya secara utuh. Baik dan buruknya sudah sepaket, apalagi isi pemikirannya.

Ketahuilah bahwa ia yang kamu cinta memang begitu adanya. Kamu tak bisa membayar waktu-waktunya yang telah menghabiskan berbagai momen hingga ia sampai di titik ini. Hingga akhirnya ia bertemu denganmu.

Ketika sudah berdiskusi, coba pikirkan apa kamu mampu menjalani dan menghabiskan waktu seumur hidup dengannya?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak