Perbedaan Gaya Parenting dari 4 Negara Ini Bisa Kamu Jadikan Referensi!

Hayuning Ratri Hapsari | Rosila Fauziah
Perbedaan Gaya Parenting dari 4 Negara Ini Bisa Kamu Jadikan Referensi!
Ilustrasi keluarga (Pexels.com/Gustavo Fring)

Setiap orang tua pastinya memiliki gaya parenting yang berbeda-beda. Pola pengasuhan tersebut tentunya akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

Meski di Indonesia masih sering banyak perdebatan tentang gaya parenting anak setiap orang tua, rupanya beberapa negara ini pun punya pola asuh terhadap anaknya masing-masing.

Seperti yang dikutip dari postingan Instagram @parentalk.id, berikut adalah perbedaan gaya parenting dari beberapa negara di Asia dan Eropa. Bisa jadi referensi kamu dengan pasangan ataupun mendidik anak-anakmu nanti!

1. Korea Selatan

Negara yang terkenal dengan idol K-Pop dan K-Drama tersebut memiliki gaya parenting dan cara membesarkan anak yang disebut dengan metode Nunchi.

Metode ini diajarkan pada anak untuk menghidupkan sisi empati pada anak dengan membaca situasi secara kolektif dan merespons dengan tepat. Hal ini mengajarkan anak-anak untuk memikirkan dan menghargai perasaan orang lain.

Dampak positif selain empati, rasa peka pada jiwa anak-anak pun terlatih dengan sendirinya. Mereka akan mendisiplinkan diri sebab orang tua pun mendukung anaknya dalam segala bidang kehidupan.

BACA JUGA: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua Terkait Parenting

2. Jepang

Di Jepang, anak berusia 5 tahun dianggap mampu mengendalikan emosi dan berusaha lebih baik. Karena itulah mereka tumbuh dewasa dengan kemandirian sedini mungkin yang dilatih oleh kedua orang tuanya.

Orang tua Jepang tidak memanjakan anaknya dan mewajibkan mereka untuk membersihkan kamar mandi, tempat tidur, dan alat makan mereka sendiri. Dengan begitu, anak-anak dari Jepang sudah terlatih untuk mempelajari keterampilan hidup mereka sedini mungkin.

3. Finlandia

Di negara Finlandia peran ayah dan ibu dianggap sama rata untuk mengasuh dan membesarkan anak. Bila di Indonesia cuti untuk suami diberikan hanya sebanyak 2 hari untuk menemani istrinya melahirkan, Finlandia justru memberikan cuti selama 9 minggu dengan gaji yang tetap dibayar sebanyak 70%.

Hal ini tentunya bisa membuat suami turut andil dan menemani istrinya melahirkan dan ikut membesarkan bayi mereka yang baru saja lahir agar tetap terciptanya kedekatan dengan anak. Istri pun tidak merasa sendirian.

Tak hanya itu, para orang tua menganggap bahwa setiap anak punya kecepatan belajar yang berbeda sehingga tidak menyamaratakan. Misalnya, kalau mereka tidak pandai di Matematika namun jago di bidang Seni, maka anak-anak tersebut tetap dianggap pintar dan cerdas.

Cara mendidik anak di negara Finlandia adalah dengan sering mengajukan pertanyaan ke anak, dan membiarkan mereka berpikir mandiri untuk mengambil keputusan dan mencari solusi.

BACA JUGA: 3 Faktor Pendukung Good Parenting, Apa Saja?

4. Swedia

Hampir mirip dengan Jepang, Swedia mendidik kemandirian anak sejak dini dengan membiarkan mereka menghadapi konflik yang dialami agar mengetahui bagaimana cara menyelesaikannya.

Mereka pun mempersilakan anak untuk belajar dan bermain dengan cara yang mereka inginkan. Bahkan para anak tidak dilarang untuk mencoba berbagai hal ketika mereka tertarik pada sesuatu, atau mendukung hal apapun yang mereka sukai.

Itulah perbedaan gaya parenting dari beberapa negara di Asia dan Eropa. yang bisa dijadikan referensi. Kamu dan pasangan terinspirasi dengan yang mana?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak