Tips Jitu Fresh Graduate Lolos Interview Kerja dengan Teknik Psikologi

Candra Kartiko | Andy Setiawan
Tips Jitu Fresh Graduate Lolos Interview Kerja dengan Teknik Psikologi
Lolos interview kerja, (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Fresh graduate atau seorang mahasiswa yang baru saja lulus dari perguruan tinggi pasti masih memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk melanjutkan kesuksesan karirnya dengan mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

Saat mendapatkan tawaran pekerjaan yang diharapkan, seorang fresh graduate seringkali dihadapkan dengan ketakutan ketika menjalani fase wawancara kerja. Rasa takut saat menghadapi wawancara kerja memang menjadi hal yang wajar bagi seorang fresh graduate, dalam tahap ini biasanya fresh graduate akan merasakan bermacam-macam emosi yang kuat seperti kecemasan, ketakutan, ataupun juga merasakan ekspektasi tinggi. 

Banyak faktor yang membuat seorang fresh graduate merasa ketakutan ketika tiba waktunya wawancara kerja, misalnya saja karena kekhawatiran dengan belum adanya pengalaman kerja sama sekali, ataupun kekhawatiran terhadap pertanyaan-pertanyaan yang disediakan dan paling besar adalah ketakutan penolakan setelah wawancara.

BACA JUGA: 5 Cara Efektif Menyikapi Karyawan Toxic di Kantor, Awasi Gerak-Geriknya!

Namun kunci kesuksesan wawancara kerja adalah dengan menghilangkan ketakutan-ketakutan tersebut. Memang sulit untuk menghilang semua ketakutan tersebut, namun kalian dapat menggunakan trik-trik psikologi untuk mengatasi ketakutan tersebut serta mendapatkan peluang kesuksesan wawancara kerja yang tinggi.

Trik psikologi mampu membantu seorang fresh graduate untuk mengelola emosi dengan baik serta menyeimbangan tekanan mental yang didapatkan baik itu sebelum ataupun saat wawancara kerja berlangsung. Karena dalam wawancara kerja aspek psikologi memegang peranan penting dan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan wawancara kerja.

Ada beberapa trik psikologi yang bisa digunakan fresh graduate untuk menghadapi wawancara kerja:

1. Melakukan Persiapan Matang

Sumber utama ketakutan seorang fresh graduate saat menghadapi wawancara kerja adalah keterbatasan informasi tentang dunia kerja. Faktor inilah yang pada akhirnya membuat seorang fresh graduate menjadi tegang dan cemas, perasaan inilah yang menurunkan kepercayaan diri seorang fresh graduate sehingga melupakan modal-modal yang telah mereka kumpulan selama masih kuliah.

Langkah pertama untuk mengatasi ketakutan ini adalah dengan melakukan persiapan matang sedini mungkin dengan mengumpulkan berbagai informasi tentang seluk beluk dunia kerja khususnya tempat yang akan melakukan wawancara kerja dengan anda. Dengan mempelajari  tentang budaya perusahaan, tugas yang mungkin dihadapi dalam pekerjaan tersebut, dan bagaimana pengalaman dan keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka anda akan mampu merespon setiap pertanyaan dengan baik.

2. Tampil Percaya Diri

Setelah anda melakukan persiapan-persiapan dengan baik sebelumnya, saat tiba waktu anda diwawancarai maka hal yang harus anda lakukan adalah tampil percaya diri dengan apa yang telah pelajari dan kuasai sebelumnya. Kepercayaan diri selama wawancara kerja dapat menjadi pesan tersirat bahwa anda yakin dengan kemampuan serta potensi yang dimiliki. 

Selain itu kepercayaan diri juga akan mempengaruhi pola komunikasi anda saat menjawab pertanyaan, saat percaya diri anda akan mampu menjawab dengan lebih jelas, tegas, dan meyakinkan. Selain memberikan kesan positif bagi pewawancara, sikap percaya diri juga menstimulasi fresh graduate sendiri agar lebih sigap dalam merespon setiap arahan dan pertanyaan pewawancara.

3. Ciptakan Koneksi Emosional

Saat menghadapi wawancara kerja sebisa mungkin ciptakan hubungan emosional kalian dengan pewawancara, dengan menciptakan koneksi emosional maka kalian akan membangun hubungan pribadi dengan para pewawancara. Tujuan utamanya adalah agar pewawancara melihat anda memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sesuai untuk posisi tersebut serta memandang anda cocok dengan budaya perusahaan.

Anda dapat membangun koneksi emosional dengan pewawancara dengan menceritakan tentang latar belakang serta alasan memilih perusahaan tersebut, dilanjutkan dengan menanyakan pengalaman pewanwancara disusul dengan pengalaman anda, menceritakan hal-hal pribadi seperti minat dan hobi yang sesuai dengan budaya perusahaan, ditutup dengan keberhasilan anda dalam berbagai pekerjaan di kampus atau di tempat lain.

BACA JUGA: 6 Alasan Orang Malas Membuat Anggaran Keuangan, Padahal Penting!

4. Gunakan Pernafasan Dalam saat Gugup

Rasa gugup pasti akan muncul saat prosesi wawancara kerja walaupun anda telah memantapkan diri sebaik mungkin, agar anda dapat mengendalikan rasa gugup tersebut serta menghindari penilaian buruk pewawancara maka teknik pernafasan dalam dapat digunakan.

Pernafasan dalam akan mengirimkan sinyal ke otak sehingga membuat tubuh anda lebih rileks, ketika tubuh anda rileks maka sistem oksigenasi otak menjadi lebih baik menjadikan anda lebih fokus, lebih jernih dalam berpikir, dan lebih mampu merespons pertanyaan dengan baik selama wawancara. 

5. Gunakan Bahasa Tubuh untuk Menarik Kesan Positif

Pewawancara tidak hanya menilai calon pekerja lewat kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat menjawab pertanyaan, lebih jauh lagi para pewawancara juga mengamati dan menilai  bahasa tubuh dan ekspresi wajah saat prosesi wawancara. Tunjukan kepada pewawancara bahasa tubuh yang positif dan terbuka, contohnya kontak mata yang baik, senyuman yang ramah, postur tubuh yang tegak, dan gerakan yang tenang. 

Dengan gerakan tubuh yang positif maka menciptakan kesan bahwa kandidat memiliki kepercayaan diri dan rasa percaya diri dalam situasi tersebut. Selain itu bahasa tubuh juga bisa digunakan untuk menunjukan seberapa besar minat anda terhadap pekerjaan yang dilamar di perusahaan tersebut.

Itulah beberapa trik psikologi yang dapat diterapkan fresh graduate agar lolos interview kerja.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak