6 Kelebihan dan Kekurangan Metode Time Blocking

Hernawan | Nabil Putra
6 Kelebihan dan Kekurangan Metode Time Blocking
Ilustrasi Jam (pixabay/Bru-nO)

Salah satu tips pemula saat mempelajari sesuatu adalah tahu akan kelebihan dan kekurangan. Hal ini bertujuan supaya kamu bisa paham sepenuhnya apa yang sedang kamu pelajari. Begitupun dengan metode manajemen waktu yang populer, yaitu time blocking.

Metode ini memiliki banyak kelebihan, tetapi bukan berarti gak ada kekurangan. Ini kelebihan dan kekurangan metode time blocking seperti dirangkum dari monday, inc, dan getclockwise.

1. Meningkatkan produktivitas

Ilustrasi Jam Pasir (pixabay/Nile)
Ilustrasi Jam Pasir (pixabay/Nile)

Di posisi pertama yaitu meningkatkan produktivitas. Siapa pun sudah tahu kalau semua metode manajemen waktu punya 1 kesamaan, yaitu meningkatkan produktivitas. Kalau begitu, apa alasannya time blocking mampu meningkatkan produktivitas seseorang? Hal ini karena metode time blocking membagi waktu ke dalam blok-blok tertentu.

Dengan membagi waktu ke dalam blok-blok khusus untuk tugas atau kegiatan tertentu, time blocking dapat membantu meningkatkan fokus dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, time blocking juga membantu menghindari multitasking yang merupakan musuh terbesar produktivitas.

2. Pekerjaan jadi lebih cepat selesai

Ilustrasi bekerja (pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi bekerja (pexels/Andrea Piacquadio)

Di posisi kedua yaitu pekerjaan yang kamu lakukan jadi lebih cepat selesai. Masih berhubungan dengan poin pertama, time blocking membuat pekerjaanmu lebih cepat selesai layaknya kilat. Hal ini disebabkan karena time blocking akan memaksamu untuk menyelesaikan tugas sesuai waktu yang sudah ditentukan. Dengan begitu, pekerjaanmu jadi lebih cepat selesai deh!

3. Menghindari pemborosan waktu

Ilustrasi Kelelahan (pixabay?lukasbieri)
Ilustrasi Kelelahan (pixabay?lukasbieri)

Di posisi ketiga yaitu menghindari pemborosan waktu. Seringkali, kamu tidak sadar berapa lama waktu yang dihabiskan saat mengerjakan sesuatu. Hal ini juga yang mungkin menjadi alasan mengapa kamu selalu kekurangan dan kehabisan waktu.

Nah, untuk mengatasi hal ini kamu bisa mulai mencoba menerapkan time blocking. Dengan mengatur waktu secara spesifik untuk setiap tugas, time blocking membantu dalam mengoptimalkan penggunaan waktu dan mencegah terjadinya pemborosan waktu.

4. Ketidakpastian waktu

Ilustrasi kesedihan (pixabay/Graehawk)
Ilustrasi kesedihan (pixabay/Graehawk)

Keempat yaitu adanya ketidakpastian waktu. Hal ini terjadi karena melesatnya perkiraan waktu suatu tugas. Time blocking seringkali memberikan ketidakpastian waktu dalam tugas atau proyek, sehingga jika suatu hal memakan waktu lebih lama dari perkiraan, bisa menyebabkan jadwal menjadi kacau.

Untuk mengatasi hal ini, maka kamu harus bersikap fleksibel. Beri estimasi waktu 30 menit-1 jam tambahan untuk suatu tugas agar jadwalmu tidak berantakan. Atau kamu juga bisa membiarkan 1-2 jam dalam jadwal harianmu kosong, agar nantinya jika ada suatu hal yang mendadak kamu bisa memindahkan jadwalmu di waktu kosong tersebut sehingga kamu tidak perlu mengubah jadwal harianmu keseluruhan.

5. Kurang fleksibel

Ilustrasi Jam Pasir (pixabay/Nile)
Ilustrasi Jam Pasir (pixabay/Nile)

Kelima yaitu kurang fleksibel. Time blocking seringkali dibilang sebagai metode yang kaku atau tidak luwes seperti pomodoro technique atau Eisenhower Matrix. Hal ini benar adanya karena time blocking tidak bisa menangani perubahan yang ada. Bila ada perubahan mendadak, maka kamu harus mengatur kembali blok waktu yang sudah ditetapkan.

Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa memprioritaskan tugas mana yang perlu didahulukan. Fokus pada tugas yang penting-penting saja sehingga kamu bisa menyelesaikan semua tugas sesuai deadline. Kamu juga bisa memberikan warna pada blok waktu berdasarkan tingkat urgensi atau kepentinganmu. Dengan begitu, kamu tidak perlu repot-repot lagi untuk mengidentifikasi mana tugas yang penting dan kurang penting.

6. Menyebabkan burnout

Ilustrasi Kegigihan (pixabay/JESHOOTS-com)
Ilustrasi Kegigihan (pixabay/JESHOOTS-com)

Inilah hal yang paling ditakuti dan merupakan kelemahan terbesar dari metode blocking time. Blocking time memang menjadi solusi untuk kamu yang punya aktivitas padat selama sehari penuh. Namun, seringkali aktivitas yang padat ini juga membuat kamu lupa kalau ada yang harus diistirahatkan, yaitu tubuhmu. Bagaimana tubuh bisa prima jika tidak ada waktu untuk merilekskan diri.

 Untuk mengatasi hal itu, kamu bisa mencoba beberapa alternatif berikut. Pertama, kamu bisa break down atau memecah tugas-tugas besar menjadi beberapa bagian kecil. Dengan begini, otak akan lebih mudah mencerna informasi besar. Kedua, kamu bisa menggabungkan beberapa metode manajemen waktu lainnya, seperti pomodoro, batching, dan parkinson law. Menggabungkan beberapa metode membantumu mengatasi burn out atau stres yang mungkin muncul akibat padatnya jadwal. Terakhir, kamu bisa ‘memaksa’ dirimu untuk  menyiapkan blok khusus untuk me time atau self care. Penting untuk melakukan self care atau me time karena kita adalah manusia dan bukan robot.

Dari beberapa poin di atas, kamu bisa mulai mempertimbangkan apakah kamu mau mencoba metode time blocking atau tidak. Metode time blocking mungkin cocok untukmu yang memilih kerja cerdas dibanding kerja keras dan memiliki segudang aktivitas. Namun, tetaplah ingat kalau semua metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kamu hanya perlu memilih metode mana yang cocok untukmu. Apakah pomodoro technique, five minute rule, atau parkinson law. Waktu adalah sumber daya yang tidak mungkin bisa diulang kembali, so kamu harus bijak dalam mengelola waktu yang ada ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak