Dalam beberapa tahun terakhir ini kopi susu gula aren mendadak jadi semacam menu wajib di setiap coffee shop. Dari yang harganya belasan ribu sampai puluhan ribu, gula aren seolah jadi "raja" baru yang berhasil menggeser dominasi gula pasir putih.
Banyak yang suka karena rasanya yang unik, nggak semanis gula biasa tapi punya aroma karamel yang khas. Tapi, ada juga klaim lain yang sering banget kita dengar: katanya gula aren itu lebih sehat dari gula pasir.
Nah, daripada cuma ikut-ikutan tren, yuk kita bedah bareng-bareng. Benarkah gula aren ini sehebat itu? Dan kenapa dia bisa sepopuler ini di kalangan anak muda?
Kenapa Gula Aren Rasanya Beda?
Pertama, kita harus tahu dulu dari mana asalnya. Gula aren itu dibuat dari nira (cairan manis) pohon aren atau enau. Prosesnya masih terbilang alami: nira direbus sampai mengental, terus didinginkan sampai jadi kristal atau balok.
Proses inilah yang bikin rasanya jadi istimewa. Gula aren punya rasa manis yang lebih deep, dengan sentuhan rasa karamel dan kadang sedikit smoky. Rasanya nggak "datar" kayak gula pasir yang cuma manis doang.
Inilah yang bikin kopi susu pakai gula aren terasa lebih kompleks, lebih "mahal", dan lebih Instagrammable secara rasa.
Bedah Klaim 'Lebih Sehat'-nya: Beneran atau Cuma Marketing?
Nah, sekarang bagian paling pentingnya. Benarkah gula aren lebih sehat? Jawabannya: iya, tapi ada tapinya.
1. Indeks Glikemik (IG) Lebih Rendah
Ini adalah keunggulan utama gula aren. Indeks Glikemik (IG) itu adalah ukuran seberapa cepat makanan menaikkan kadar gula darah kita. Makin rendah angkanya, makin bagus.
- Gula Aren: IG-nya sekitar 35.
- Gula Pasir: IG-nya sekitar 65.
Artinya, gula aren diserap tubuh lebih lambat, jadi nggak bikin gula darah kita "lompat" drastis. Ini bikin kita nggak gampang ngantuk setelah minum yang manis-manis dan lebih aman buat yang lagi jaga berat badan atau punya risiko diabetes.
2. Nutrisinya Lebih Komplit
Karena prosesnya nggak banyak dimurnikan, gula aren masih "bawa" beberapa nutrisi dari nira aslinya. Dia mengandung mineral seperti kalium, zat besi, dan seng, plus sedikit vitamin B dan antioksidan. Gula pasir? Isinya cuma kalori kosong doang, nutrisinya hampir nol.
3. Mengandung Serat Inulin
Gula aren juga punya serat makanan bernama inulin. Serat ini bagus buat pencernaan dan bantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Jangan Lupa, Gula Tetaplah Gula!
Nah, ini "tapi"-nya. Meskipun lebih unggul secara nutrisi dan IG, kita harus ingat bahwa gula aren tetaplah gula. Kalorinya hampir sama dengan gula pasir. Kalau kamu minum kopi susu gula aren segelas gede setiap hari, ya tetap saja asupan gulamu tinggi.
Klaim "lebih sehat" ini cuma berlaku kalau kamu mengonsumsinya secara wajar. Jangan sampai karena merasa ini gula "sehat", kamu jadi bablas minumnya. Itu namanya cari penyakit juga, hehe.
Kesimpulannya?
Gula aren memang layak jadi primadona baru. Rasanya yang unik dan profil nutrisinya yang lebih baik membuatnya jadi pilihan yang lebih cerdas dibanding gula pasir. Nggak heran kalau anak muda yang makin sadar kesehatan lebih memilih opsi ini.
Jadi, lain kali kamu pesan es kopi susu gula aren, kamu bisa menikmatinya dengan sedikit rasa bangga. Kamu bukan cuma ikut tren, tapi juga memilih pemanis yang sedikit lebih "baik" untuk tubuhmu. Asal jangan kalap aja, ya!