iPhone Air Meluncur: Super Tipis dan Kencang, tapi Netizen Kok Malah Ngantuk dan Nyindir?

M. Reza Sulaiman
iPhone Air Meluncur: Super Tipis dan Kencang, tapi Netizen Kok Malah Ngantuk dan Nyindir?
iPhone Air. [Apple]

Apple baru saja menggelar hajatan akbarnya, dan salah satu bintang utamanya adalah produk yang sudah lama jadi bahan gosip: iPhone Air. Sesuai namanya, ponsel ini hadir dengan bodi super tipis yang dijamin bikin semua orang melongo. Tapi, di tengah semua klaim "tercanggih" dan "tercepat", reaksi netizen justru di luar dugaan.

Banyak yang merasa Apple kini mulai membosankan dan kehilangan "sihir"-nya. Jadi, apa sih yang bikin iPhone Air ini spesial, dan kenapa justru bikin sebagian fans beratnya kecewa?

Definisi Baru dari 'Tipis': Cuma 5,6 mm!

Inilah jualan utama dari iPhone Air. Dengan ketebalan cuma 5,6 mm, ini adalah iPhone tertipis yang pernah dibuat oleh Apple. Kalau dibandingkan, bodinya 28% lebih ramping dari iPhone 16, dan bahkan lebih tipis 0,2 mm dari rival utamanya, Samsung Galaxy S25 Edge.

Tapi, ketipisan ini ternyata harus dibayar mahal.

Dilema Klasik: Bodi Tipis vs. Baterai Gendut

Yap, di sinilah letak "tapi"-nya. Demi mencapai bodi setipis kertas, Apple terpaksa mengorbankan kapasitas baterai. iPhone Air cuma dibekali baterai 3.149 mAh. Angka ini jauh lebih kecil dibanding Galaxy S25 Edge yang punya baterai 3.900 mAh.

Ini langsung jadi bahan sindiran netizen. "Ponsel baru dengan tonjolan kamera yang makin heboh karena punggung yang rata dengan baterai lebih besar itu terlalu masuk akal, kan?" tulis seorang warganet, menyindir prioritas Apple yang lebih mentingin desain tipis daripada daya tahan baterai.

Otaknya 'Pro', tapi GPU-nya 'Dipotong' Sedikit

Soal performa, iPhone Air ini nggak main-main. Otaknya pakai chip terbaru Apple A19 Pro, sama seperti yang dipakai di iPhone 17 Pro. Apple mengklaim CPU-nya 40% lebih kencang dari chip di iPhone 14 Pro, jadi buat main game AAA atau kerja berat, harusnya lancar jaya.

Tapi, lagi-lagi ada "tapi"-nya. Meskipun chipset-nya sama, ternyata GPU (unit pemrosesan grafis) di iPhone Air ini sedikit "disunat", dari 6-core di versi Pro menjadi 5-core. Ini mungkin nggak akan terasa buat penggunaan sehari-hari, tapi buat para hardcore gamer, ini bisa jadi pertimbangan.

Kamera Canggih dengan Klaim yang 'Itu-itu Lagi'

Di sektor kamera, iPhone Air dibekali sensor utama 48 MP dengan OIS (penstabil gambar optik) dan kamera selfie 18 MP. Apple dengan bangga mengklaim sistem kamera barunya ini "berfungsi seperti beberapa kamera canggih dalam satu kamera."

Meskipun terdengar keren, banyak netizen yang merasa ini cuma klaim marketing yang diulang-ulang setiap tahun.

Reaksi Netizen: Dari Ngantuk Sampai Minta Steve Jobs 'Bangun Lagi'

Di sinilah bagian paling menariknya. Di balik semua spesifikasi gahar itu, reaksi publik justru terasa dingin. Acara peluncuran yang bertema "Awe Dropping" (Bikin Melongo) justru dianggap bikin ngantuk.

"Kalian bilang bikin melongo. Maksudnya melongo karena ngantuk? Kalian sudah berubah jadi Microsoft," tulis seorang fans loyal Apple.

Banyak yang merasa Apple kini cuma menjual ponsel yang "itu-itu lagi". "Ponsel yang sama berulang-ulang dan berulang...," tulis yang lain.

Bahkan ada yang sampai menyinggung almarhum Steve Jobs. "Saya pikir sudah saatnya kalian mulai bayar dividen, karena inovasi sudah menghilang bersama Steve Jobs," komentar pedas seorang warganet.

Harga dan Kesimpulan

iPhone Air dibanderol dengan harga mulai dari 999 dolar AS atau sekitar Rp16,4 juta. Sebuah harga yang premium untuk ponsel yang super tipis dan super kencang.

Tapi pertanyaannya, apakah bodi yang lebih tipis dan chip yang sedikit lebih cepat ini cukup untuk memuaskan dahaga para fans akan inovasi sejati? Atau jangan-jangan, era keemasan Apple memang sudah berakhir?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak