Biar Gak 'Stuck' di Situ-situ Aja: 6 Langkah Bikin Peta Jalan Kariermu Sendiri

M. Reza Sulaiman
Biar Gak 'Stuck' di Situ-situ Aja: 6 Langkah Bikin Peta Jalan Kariermu Sendiri
Ilustrasi Pekerjaan dan Karier. (Pexels.com/Antoni Shkraba)

Di dunia kerja yang terus berubah, karier bukan lagi sekadar soal "masuk kantor, pulang, gajian", tapi tentang bagaimana kita bisa terus tumbuh dan beradaptasi. Banyak orang yang terjebak dalam rutinitas tanpa arah, padahal yang mereka butuhkan hanyalah satu hal sederhana: rencana pengembangan karier.

Berdasarkan artikel dari Upwork, rencana ini bukan sekadar daftar keinginan, melainkan sebuah "peta jalan" yang bisa membantumu bergerak dari posisimu saat ini menuju masa depan yang kamu impikan, dengan langkah-langkah yang terukur dan realistis.

1. Tentukan 'Finish Line'-mu: Mau Jadi Apa 5 Tahun Lagi?

Langkah pertama adalah menentukan arah. Tanyakan pada dirimu sendiri, "Apa yang ingin aku capai dalam satu, lima, atau sepuluh tahun ke depan?" Apakah kamu ingin naik jabatan, berganti profesi, atau bahkan membangun bisnismu sendiri? Tulis semua aspirasi itu, lalu urutkan berdasarkan prioritas. Rencana yang baik selalu dimulai dari visi yang jelas, bukan sekadar impian yang samar.

2. 'Audit' Diri Sendiri: Apa 'Senjata' dan 'Kelemahanmu'?

Sebelum melangkah, lakukan "audit" terhadap kemampuan dirimu. Apa yang menjadi keunggulanmu? Di sisi lain, pikirkan juga keterampilan apa yang masih harus kamu tingkatkan. Misalnya, kamu mungkin jago komunikasi tapi kurang dalam hal manajemen waktu. Kesadaran ini sangat penting karena akan membantumu menentukan langkah pengembangan yang paling tepat.

3. 'Upgrade' Skill yang Relevan, Bukan yang Cuma Keren

Begitu kamu tahu arah dan posisi awalmu, saatnya mencari tahu apa yang perlu dipelajari. Dunia kerja berkembang sangat cepat, jadi pastikan kamu tahu tren skill apa yang sedang naik daun. Jika kamu ingin menjadi project manager, maka kamu perlu mengasah kemampuan leadership dan penggunaan software manajemen proyek. Jika ingin beralih ke dunia kreatif digital, maka investasi pada skill desain dan analisis data bisa menjadi langkah kunci.

4. Bikin 'To-Do List' yang Jelas, Jangan Cuma Wacana

Rencana tanpa aksi hanyalah mimpi. Itulah kenapa penting untuk menyusun timeline dan langkah-langkah yang konkret. Misalnya, bulan ini ikut kursus online, tiga bulan lagi praktik lewat proyek kecil, dan enam bulan berikutnya coba melamar posisi yang baru. Gunakan prinsip SMART goals (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound).

5. Rajin 'Review', Jangan Takut Ganti Arah

Rencana pengembangan karier bukanlah dokumen yang mati. Dunia akan berubah, dan kamu pun akan berubah. Setiap beberapa bulan, tinjau kembali apa yang sudah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Terkadang, kamu mungkin harus "putar arah", dan itu bukanlah sebuah kegagalan, melainkan bagian dari proses pertumbuhan.

6. Jangan Jalan Sendirian: Cari 'Circle' yang Tepat

Ingat, karier bukanlah perjalanan sendirian. Carilah seorang mentor yang bisa membimbingmu, dan bangun koneksi dengan orang-orang di bidang yang kamu minati. Relasi sering kali bisa membuka pintu peluang yang tidak bisa dibuka hanya dengan skill semata.

Membuat rencana pengembangan karier adalah investasi jangka panjang, bukan hanya untuk pekerjaanmu, tapi juga untuk versi terbaik dari dirimu sendiri. Seperti sebuah peta jalan, ia akan menuntunmu saat kamu tersesat dan memberikan arah saat kamu merasa ragu.

(Flovian Aiko)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak