Hari Sabtu itu, saya duduk di dekat taman di daerah Bekasi, Jawa Barat. Saya melihat banyak sekali orang-orang duduk di sana. Ada muda mudi, keluarga, dan anaknya. Ramai sekali.
Banyak sekali melihat anak muda pacaran. Mereka sedang jatuh cinta, indah memang. Seketika itu jadi teringat peristiwa 10 tahun yang lalu. Ketika salah satu anak tetanggaku sedang jatuh cinta dengan seorang anggota tentara. Ini kisah nyata!
Mereka benar-benar saling menyintai dan bersiap-siap menuju pelaminan. Hampir semua persiapan sudah dilakukan. Kedua belah pihak sudah sama-sama merestui, kedua keluarga besar sudah menentukan hari.
Acara lamaran pun sudah dipersiapkan. Mereka sudah benar-benar bahagia karena restu kedua keluarga sudah mereka kantongi.
Karena menikahnya dengan tentara, anak tetanggaku itu harus mengurus surat-surat di kantor calon suami. Syarat-syaratnya banyak sekali (karena ia orang sipil). Ia nggak mengerti ada syarat khusus yang diperuntukkan untuk calon isteri.
Kalau tidak salah di situlah mulai terjadi kekacauan. Semua syarat sudah dipenuhi, tapi tiba-tiba ada pengaduan bahwa kakek dari mempelai anak tetanggaku dulu bekas tapol 65.
Dia pun shock karena dengan latar belakang itu dia tidak diijinkan menikah. Goncang jiwanya, sampai dia jatuh pingsan.
Semua anggota keluarga dari kedua mempelai bingung. Tapi apa daya kekuatan cinta mereka tidak bisa melaluinya.
Kakek dari perempuan bingung dan sedih, kenapa? Apa salah cucuku? Itu bukan keinginannya lahir dengan latar belakang mantan tapol.
Tak kuasa kami sebagai tetangga menyaksikan kesedihan keluarga tersebut. Tapi mungkin memang bukan jodoh.
Cinta suci terhalang peraturan, sampai saat ini jika mengingat tetanggaku itu terasa pilu. Berbahagialah kalian yang bisa menikah dengan pondasi cinta dan pertahankanlah.
Dikirim oleh Sri Tut Wuri, Bekasi, Jawa Barat
Anda memiliki foto atau cerita menarik? Silakan kirim ke email: [email protected]