Bagi sebagian orang, melihat langit adalah sesuatu yang mengagumkan, meskipun sebagian lain menganggap biasa saja. Percaya atau tidak, dalam hidup saya, tiga kali melihat benda yang saya sebut meteor atau benda angkasa lain yang terbang melintasi langit.
Dan terakhir pada 9 Januari 2015 kemarin. Tepatnya sekitar pukul 12.40 WIB. Saat itu saya baru keluar dari masjid usai menunaikan salat Jumat di sebuah masjid agung di kawasan Sarua, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Namun saya kurang beruntung, karena hanya melihat bekas asap yang saya yakini adalah bekas luncuran meteor. Tak pikir lama, saya langsung meraih ponsel dan mengabadikannya meskipun hanya sisa asap.
Menurut penglihatan saya, bekas asap itu jelas turun dari atas langit secara vertikal, hampir 90 derajat. Kalaupun asap itu bekas pesawat jet, tentunya tak akan mungkin turun secara vertikal dan tak sependek itu.
Seminggu terakhir saya memang senang memandangi langit. Langit beberapa minggu belakangan terlihat berbeda. Apalagi jika dilihat pada malam hari. Langit akhir-akhir ini cerah. Bintang yang biasanya sepi, belakangan ramai di kegelapan malam.
Saya memang tak mengerti dunia astronomi. Namun sewaktu kecil, ibu saya sering mengajak melihat fenomena-fenomena langit di waktu-waktu tertentu. Kebetulan rumah kami dulu terdapat atap yang bisa melihat ke langit secara terbuka.
Artikel dikirim oleh Kasam Joyo, Jakarta.
Anda memiliki cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: [email protected]