Dalam suasana pandemi yang terus terjadi, para pemimpin di dunia terus melakukan berbagai macam cara untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona. Segala macam kebijakan dibuat guna meningkatkan keamanan dan kestabilan suatu negara.
Tak terkecuali perdana menteri Kanada saat ini, Justin Trudeau yang terus melakukan berbagai macam cara untuk memulihkan keadaan di Negara.
Hingga saat ini (18/6) 62.000 orang telah sembuh dengan tingkat kematian 12%. Hal tersebut bukanlah angka yang tinggi jika dilihat dari total kasus yang ada, tetapi dapat dikatakan bahwa Justin beserta jajarannya telah cukup baik dalam menangani permasalahan pandemi ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa Justin merupakan salah satu contoh pemimpin yang transformasional dimana ia memberikan pengaruh cukup baik dalam menggerakkan sumber daya yang ada untuk mengelola permasalah (Plakhov :2018).
Trudeau secara efektif dan konsisten mendelegasikan tanggung jawab kepada jajarannya atas informasi yang ia dapat, dimana dengan melakukan itu Trudeau mampu membawa perubahan melalui kolaborasi dengan anggota kelompoknya dan mensejajarkan kepentingan para pengikutnya.
Kurang lebih berbagai macam kegiatan yang dilakukan sama dengan negara lainnya yakni dengan cara melindungi kesehatan dan keselamatan warga Kanada, berkolaborasi dengan provinsi dan wilayah serta para pemimpin dan masyarakat adat, berkontribusi pada respons internasional, memastikan ketahanan ekonomi, serta menjaga layanan pemerintah kepada warga Kanada.
Namun terdapat hal yang menjadi perhatian dimana Justin telah berhasil memanfaatkan media sosial terutama Twitter dalam berinteraksi dengan masyarakatnya maupun warga negara lain dalam penanganan virus corona (Rufai:2020).
Dalam riset yang dilakukan menunjukan bahwa Justin telah dengan baik menyebarkan informasi penting dan juga informatif terkait corona kepada pengikutnya. Selain itu Justin juga meningkatkan moral masyarakat selama pandemi, terutama saat sang istri dinyatakan terinfeksi virus tersebut.
Di sisi lain selain menyebarkan informasi terdapat juga pertumbuhan yang signifikan pengikut Twitter para pemimpin negara dibandingkan dengan bulan-bulan pra-pandemi. Hal tersebut menunjukan bahwa para pemimpin harus mempertimbangkan penggunaan Twitter sebagai salah satu platform informasi yang efektif (Harman:2020).
Justin telah dengan baik menjalankan perannya dalam situasi yang sedang tidak stabil meski terdapat banyak pro kontra akan kemampuannya dalam memimpin Kanada.
Dengan menggunakan social media dia berhasil menciptakan citra yang baik kepada dunia dan mempunyai pengaruh terhadap banyak pemimpin akan hal yang ia lakukan.
Dalam faktor situasional ia telah dengan sukses mengedukasi masyarakat luas bukan hanya Kanada tentang permasalahan yang terjadi di dunia ini. Indonesia sebagai negara dengan pengguna media sosial yang tinggi, wajib melakukan pendekatan dengan hal serupa.
Pemanfaatan media sosial dengan baik dan secara langsung oleh presiden dapat menjadi wadah untuk berinteraksi lebih intens. Hal tersebut diharapkan dapat menyoroti kinerja pemerintah lebih transparan serta memberikan pengetahun lebih luas kepada dunia akan situasi yang terjadi.
REFRENSI
Haman, M. (2020). The use of Twitter by state leaders and its impact on the public during the COVID-19 pandemic.
Plakhov, D. (2018). Prime Minister Justin Trudeau: Transformational Leadership in the Federal Government. Federalism-E, 19(1).
Rufai, S. R., & Bunce, C. (2020). World leaders’ usage of Twitter in response to the COVID-19 pandemic: a content analysis. Journal of Public Health.