Dibutuhkan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelatihan agar bisa menjamin kualitas penyelenggaraan pelatihan sekaligus untuk memperoleh masukan guna menyusun rencana tindak lanjut dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelatihan kedepan. Demikian pendapat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) Sugiyartanto, melalui konferensi video dari Jakarta, pada pembukaan Lokakarya Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Bidang Manajemen Semester I di Palembang, Selasa (4/8).
Lokakarya yang diadakan oleh Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen tersebut dimaksudkan untuk mendukung keberhasilan suatu kegiatan pengembangan kompetensi, khususnya pelatihan.
Sugiyartanto lebih lanjut berpendapat, untuk mendukung keberhasilan suatu pengembangan kompetensi, khususnya pelatihan, terdapat empat komponen yang harus diperhatikan, yaitu kurikulum/modul, SDM (pengajar/ Widyaiswara, Peserta, dan penyelenggara/pengelola) sarana dan prasarana, serta pembiayaan. Ketersediaan dan kualitas keempat komponen tersebut sangat menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.
Aparatur Sipil Negara (ASN) PUPR, berkaitan dengan tugasnya untuk menyediakan infrastruktur dalam mewujudkan ketahanan pangan, konektivitas, dan dukungan terhadap terwujudnya hunian yang layak dan berkelanjutan, dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya dengan selalu belajar dan mengadaptasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.