Strategi Mahasiswa UMM Lawan Corona di Desa Kedung Ringin

Tri Apriyani | erix dwui
Strategi Mahasiswa UMM Lawan Corona di Desa Kedung Ringin
penyuluhan kepada siswa-siswi SDN Kedungringin

Pasuruan – PMM UMM Desa Kedung ringin adalah kegiatan pengabdian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kepada masyarakat desa kedung ringin. Dalam hal ini mahasiswa-mahasiswa UMM melaksanakan upaya pencegahan serta penyuluhan untuk menekan penyebaran virus corona.

Sejak Kamis (8/8) sampai dengan selasa (18/8) lalu, mahasiswa UMM melakukan aksi sosial berupa pembagian masker serta melakukan penyuluhan yerkait dengan new normal dan Covid-19 kepada masyarakat dan SD di desa Kedung Ringin, kecamatan Beji kabupaten Pasuruan.

Pembagian masker dan penyuluhan  kepada masyarakat tersebut bertujuan agar tenaga kerja pendidik, siswa-siswi, maupun masyarakat mengetahui bahwa sebenarnya penyebaran Covid-19 dapat dicegah melalui kesadaran diri sendiri, yakni dengan tertib melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah, baik saat keluar rumah atau saat melakukan aktivitas belajar mengajar. Kegiatan ini diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mohammad Chasrun Hasani, M.,T.

Selain itu, pembagian masker dan penyuluhan tersebut dilakukan karena menyambut kegiatan belajar mengajar yang telah berjalan kembali sejak Senin (20/7) yang berlangsung secara blended learning atau secara langsung dan secara online untuk sementara waktu. Maka dari itu penting sekali untuk memberikan pencegahan penyebaran virus corona melalui pemakaian masker dan penyuluhan langsung saat proses pembelajaran.

Lokasi SD dan Masyarakat desa Kedungringin dipilih atas pertimbangan jumlah tenaga kerja pendidik dan murid yang cukup banyak di desa Kedungringin tersebut agar dapat menciptakan kesadaran diri terkait dengan pandemi Covid-19 sedini mungkin, sehingga agar dapat mentrigger masyarakat desa tersebut menjadi suatu desa tangguh Covid-19.

Dengan pemakaian masker serta penyuluhan ini nantinya oleh tenaga kerja pendidik tersebut, nantinya akan mempengaruhi siswa-siswi untuk lebih tertib memakai masker maupun melaksanakan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas, mengingat masih banyak warga yang belum memahami pentingnya pemakaian masker maupun melaksanakan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar.

“Setiap orang dapat melindungi diri dari serangan Covid-19. Salah satunya adalah dengan tertib menggunakan masker saat keluar rumah dan cuci tangan baik sebelum maupun setelah melakukan aktivitas. Dengan pemberian masker dan penyuluhan kepada tenaga kerja pendidik, siswa-siswi dan masyarakat, diharapkan proses edukasi kepada siswa-siswi SD tersebut bisa berjalan dengan aman. Selain itu dengan pemakaian masker saat melakukan proses belajar mengajar diharapkan siswa-siswi juga akhirnya mempunyai sosok-sosok teladan agar ikut tertib memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.  Mengingat penyebaran Covid-19 menurut WHO yang terbaru yaitu virus corona tersebut bisa bertahan di ruang hampa atau udara selama 1-2 Jam. Maka dari itu penting sekali penggunaan masker saat melakukan aktivitas di luar. Mari saling menjaga, saling melindungi, siapa pun yang ada di sekitar kita, utamanya adalah keluarga”, ucap Bahrun Floando Hutagalung selaku Koordinator kelompok 39 PMM desa Kedungringin setelah di wawancarai. (18/08/2020)

Selain pembagian masker kepada tenaga kerja pendidik dan siswa-siswi SD, mahasiswa UMM tersebut juga membagikan masker serta melakukan pemberian sembako kepada masyarakat yang kurang mampu hal ini diharapkan agar meringankan beban masyarakat tidak mampu tersebut.. Karena faktanya, masih sedikit masyarakat yang sadar mengenai penggunaan masker saat keluar rumah secara tertib.

Padahal penggunaan masker dengan tertib berperan penting dalam kehidupan sehari-hari sehingga seseorang bisa mencegah berbagai penyakit infeksi yang dapat tertular melalui udara. Selain itu fakta lain yang mengejutkan adalah desa Kedungringin banyak masyarakat yang saat berita Covid-19 menyebar berubah profesi menjadi produsn masker, namun tidak mempengaruhi kesadaran diri untuk menggunakan masker tersebut.

“Desa Kedugringin merupakan desa yang pendudukanya menekuni berbagai mata pencaharian, salah satunya pembuatan masker. Produksi masker bahkan dalam 1 minggu bisa mencapai 300 biji. Namun hal itu tidak mempengaruhi masyarakat untuk sadar akan penggunaan masker yang penting.

Pemerintah desa Kedungringin sudah menjalankan upaya protokol kesehatan dengan cara sosialisasi pentingnya pemakaian masker dan bagi-bagi masker ataupun mengingatkan untuk selalu cuci tangan saat setelah dari luar, Sudah berkali-kali pula sosialisasi dari pihak puskesmas maupun kemenkes akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan tersebut, namun tetap saja masih susah diberi tahu.” Ucap ibu Riski W, S.H. Selaku Kepala desa Kedungringin yang telah menjabat saat diwawancarai. (18/08/2020)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak