Tantangan Indonesia Menuju Teater Broadway Bertaraf Internasional

Tri Apriyani | Monica Dewi
Tantangan Indonesia Menuju Teater Broadway Bertaraf Internasional
Ilustrasi teater (pexels/erik mclean)

Teater Musikal Nusantara berhasil memproduksi pertunjukan bertaraf internasional yang menggunakan talenta yang hampir semua anak muda Indonesia”, begitulah kalimat yang dilansir dari situs Indonesiakaya.com. Sungguh kalimat ini menggugah rasa penasaran untuk menelusuri lebih dalam apakah yang dimaksud itu.

Ternyata indonesiakaya.com sedang membicarakan pertunjukan spektakuler yang dimainkan oleh Teater Musikal Nusantara (TEMAN). TEMAN merupakan sebuah Theatre Company asal Jakarta yang memiliki visi untuk memproduksi pertunjukkan teater musikal dengan standar internasional. Ini kali kedua TEMAN sudah mengadakan pertunjukan dengan standar internasional. Pementasan pertama yaitu INTO THE WOODS yang berhasil dipentaskan pada tahun 2018 lalu.

Pada tanggal 21-22 Desember 2019 lalu, TEMAN (Teater Musikal Nusantara) mengadakan pementasan drama musikal berjudul HAIRSPRAY THE MUSICAL yang dipentaskan dalam Bahasa Inggris. Hairspray merupakan karya Mac Shaiman, lirik oleh Scott Wittman dan Shaiman yang diadaptasi dari buku karya Mark O’Donnell dan Thomas Meehan. Pentas ini telah dipentaskan di Ciputra Artpreneur.

Produksi musikal ini bertajuk skala internasional dan juga memegang lisensi Music Theatre International (MTI). Pertunjukan musikal ini disutradarai langsung oleh sutradara yang didatangkan langsung dari New York, Brandon Bieber yang sudah menyutradarai beberapa judul broadway terkenal. Pementasan ini juga dibintangi oleh beberapa artis terkenal diantaranya, Morgan Oey, Lea Simanjuntak, Andrea Miranda, Gusty Pratama, Peter Ong, Putri Indam Kamila, dan Venytha Yoshiantini sebagai pemeran utama Tracy Turnbald. 

Sebelum kita melihat lebih jauh ke fenomena ini, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teater broadway. Dalam website https://id.traasgpu.com, teater broadway adalah sebuah pertunjukan drama musikal ataupun drama yang mengacu pada besarnya kapasitas penonton. Biasanya untuk pertunjukkan broadway dapat menampung lebih dari 500 penonton.

Ada beberapa produksi broadway yang menampilkan selebriti terkenal, namun tak jarang juga aktor terkenal berpartisipasi dalam produksi teater yang lebih kecil. Sebelum sebuah pertunjukkan dapat dikategorikan menjadi pertunjukkan broadway, pertunjukkan tersebut biasanya melewati tahap eksperimental teater. Tahap ini biasa disebut off-broadway. Kebalikan dari broadway, off-broadway hanya berkapasitas 100-499 penonton dengan harga tiket yang lebih rendah juga.

Teater broadway merupakan salah satu bentuk teater profesional yang paling dikenal oleh publik Amerika dan yang paling banyak menghasilkan uang bagi para pemeran, teknisi dan yang lainnya yang terlibat dalam pertunjukan teater tersebut. Untuk menjadi seorang aktor yang bermain di teater broadway, menurut buku Acting in Musical Theatre; A Comprehensive Course karya Joe Deer dan Rocco Dal Vera, sang aktor harus bisa melewati latihan yang spesifik dan juga harus memiliki style atau gaya yang unik untuk dipersembahkan kepada penonton. 

Mari kita kembali sebentar kepada pertunjukan spektakuler yang sudah dipentaskan oleh TEMAN. Pertunjukan Hairspray the Musical yang berlangsung selama dua hari ini berhasil ditonton lebih dari 2.500 penonton. Beberapa talenta Indonesia yang ikut dalam pementasan tersebut yaitu Morgan Oey, Lea Simanjuntak, Andrea Miranda, dan Gusty Pratama.

Pada dasarnya para talenta Indonesia sudah berhasil membuktikan bahwa mereka mampu mencapai taraf internasional itu. Rasa penasaran kemudian muncul, sebagai seseorang yang pernah menggeluti dunia drama musikal atau lebih tepatnya broadway, keadaan seperti ini sungguh sangat menarik untuk ditelusuri. Ketika saya pertama kali tiba di Indonesia dengan harapan bahwa industri drama musikal dalam bentuk broadway bisa mulai berkembang.

Namun ternyata dugaan saya cukup meleset. Sejauh ini hanya dua pementasan drama musikal bertaraf internasional, yaitu dari theatre company TEMAN ini. Dengan berbekal talenta Indonesia yang sangat memadai, mengapa kita tidak bisa menjadikan pementasan bertaraf internasional ini menjadi salah satu ciri khas kita? Bukankah hal ini akan semakin membuat kita bangga menjadi warga negara Indonesia? 

Pertunjukkan broadway bertaraf internasional ini sebelumnya memang sudah dihadirkan di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Beauty and the Beast dan The Sound of Music. Namun kedua pertunjukkan tersebut memang berasal dari dua negara yang sudah familiar dengan drama musikal. Antusiasme masyarakat waktu itu sangat menggebu-gebu sekali. Memang sepertinya masyarakat Indonesia sudah mulai bisa menikmati pertunjukkan musikal. Akan tetapi, jenis musikal yang harus ditampilkan haruslah disesuaikan dengan keadaan masyarakat di Indonesia.

Sebagai seseorang yang lahir dan besar di Indonesia, drama musikal atau broadway bukanlah tontonan setiap saat. Bahkan cenderung untuk kalangan tertentu saja yang mengerti akan seni seperti ini. Saya ingat sekali pengalaman ketika pertama kali menyaksikan film drama musikal berjudul Les Misérables, film yang dibintangi oleh Hugh Jackman dan Anne Hathaway berhasil menuntun saya untuk mempelajari tentang dunia musikal terutama broadway.

Ketika sedang menikmati film drama musikal tersebut, banyak penonton yang mengeluh karena hampir semua dialogue dinyanyikan, sepanjang film hanya untuk bernyanyi. Kemudian saya berpikir, beberapa masyarakat Indonesia memang belum siap terhadap jenis kesenian tersebut. Banyak sekali penonton yang berteriak “Nyanyi terus, kapan ini ngomongnya?” Padahal inti dari drama musikal adalah menyanyikan hampir semua percakapan.

Masyarakat Indonesia memang belum siap akan kesenian seperti ini, namun bukan berarti tidak bisa dipelajari ataupun dikaji. Kita bisa melihat dari tingkat ekonomi di masyarakat kita. Tidak semua masyarakat Indonesia bisa mengenyam pendidikan yang bergengsi, tidak semua masyarakat Indonesia memiliki akses untuk menonton ataupun mempelajari tentang drama musikal. Terutama di jaman sekarang, semua serba instan dan tontonan masyarakat Indonesia sendiri bisa dibilang cukup memprihatinkan.

Sinetron yang bisa dibilang tidak layak tayang pun pada akhirnya terus ditayangkan dikarenakan permintaan dari masyarakat juga. Tontonan reality show yang tidak berpendidikan pun akan tetap ditayangkan. Memang susah untuk mengenalkan tentang jenis kesenian ini kepada masyarakat kita. Namun bukan berarti tidak bisa, hanya akan membutuhkan waktu saja. 

Namun akan berbeda cerita ketika sebuah pertunjukkan memang didatangkan langsung dari negara asalnya, yaitu New York. Beberapa waktu lalu Indonesia kedatangan broadway tour performance dan mereka menampilkan Beauty and The Beast. Antusiasme masyarakat sangat tinggi dan mereka rela membayar harga tiket yang bisa dibilang cukup mahal. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, tidak semua lapisan masyarakat dapat menikmati jenis pertunjukkan seperti ini. Hanya kalangan tertentu saja yang bisa dan dapat menikmatinya.

Terutama dari harga tiket yang memang hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas. Oleh karena itulah jenis kesenian broadway ini memang susah dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Selain karena masyarakat Indonesia memang belum familiar dengan kesenian ini, harga tiket yang ditawarkan biasanya hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke atas.

Seperti dilansir dari CNN Indonesia, Martinus Johannes selaku Marketing Communication dari gedung pertunjukan Ciputra Artpreneur, mengatakan bahwa sistem produksi pertunjukan teater Indonesia belum teratur seperti Broadway atau West End. Sistem produksi mereka bisa dibilang sangat cepat dan efisien, sistem produksi pertunjukkan di Indonesia belum mencapai tahap cepat dan efisien. Namun bukan berarti kita tidak akan bisa mencapai tahap kesana, hanya membutuhkan waktu yang lebih matang saja. 

Lalu bagaimanakah solusi yang tepat dan efisien sehingga Indonesia bisa mementaskan pertunjukkan bertaraf internasional dan menggunakan karya dan talenta anak bangsa? Ada beberapa hal yang bisa kita upayakan bersama. Beberapa hal paling sederhana diantaranya adalah, dengan memulai membuka jurusan atau sanggar yang berfokus penuh pada jenis kesenian bertajuk broadway ini.

Saat ini sudah mulai dibuka untuk kelas broadway di berbagai tempat pembelajaran musik. Lembaga belajar musik sudah mulai menawarkan pelajaran broadway, yang elemennya terdiri dari menyanyi, menari, dan berakting. Tak jarang juga beberapa lembaga belajar musik mengundang para praktisi di bidang broadway sendiri.

Tidak bisa dipungkiri juga saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai membuka diri untuk menerima jenis kesenian broadway. Terutama setelah Teater Musikal Nusantara (TEMAN) sukses mementaskan dua pertunjukkan broadway bertaraf internasional. Disaat pandemi seperti ini, TEMAN masih sangat aktif untuk menjadi sarana bagai para artis dan komunitas pecinta broadway untuk tetap mengasah talenta mereka. Beberapa hari ini juga Instagram TEMAN, dipenuhi dengan pemberitahuan adanya online workshop untuk broadway atau musical theatre; Acting in Singing For Musical Theatre. Kelas dibagi menjadi dua bagian, yaitu Intensive Student dan General Student.

Setiap  kelas memiliki kelebihan dan keuntungan masing-masing. Untuk Intensive Student Class, peserta akan mendapat arahan secara pribadi selama sesi berlangsung dan keikutsertaan peserta dalam sesi tanya jawab. Untuk kelas General Student, peserta tidak akan mendapatkan arahan pribadi selama sesi berlangsung, namun masih berhak mengikuti sesi tanya jawab seputar broadway.

Langkah ini merupakan salah satu langkah awal dari berbagai langkah besar yang bisa dilaksanakan di masa yang akan datang. Langkah ini sungguh lah tepat sasaran dan efisien dalam mengasah para talenta tanah air. Memang kelemahannya tidak semua lapisan masyarakat dapat mengikuti online workshop ini dikarenakan harga tiket yang memang diperuntukkan untuk kalangan menengah keatas.

Namun paling tidak dengan ada nya langkah awal ini, para talenta muda yang bersembunyi bisa bermunculan dan mengharumkan nama bangsa. Jika semakin banyaknya komunitas broadway seperti TEMAN bermunculan di tanah air, maka para talenta yang tersembunyi ini akan bermunculan sehingga mereka tidak malu lagi untuk menunjukkan bakat mereka.

Pemerintah sendiri sudah mulai mendukung untuk terlaksananya pementasan bertaraf internasional ini. Dilansir dari CNN Indonesia, pemerintah sendiri sudah membangun sarana gedung pertunjukkan bertaraf internasional, Ciputra Artpreneur yang mulai aktif sebagai gedung pertunjukan sejak sekitar Agustus 2014. Dengan dibangunnya gedung pertunjukkan ini, merupakan langkah awal dalam menciptakan pementasan bertaraf internasional.

Martinus Johannes, Marketing Communication Ciputra Artpreneur mengatakan pada wawancaranya kepada CNN Indonesia, untuk menampilkan pertunjukkan broadway bertaraf internasional memang sangat dibutuhkan standar yang tinggi dan harus dipenuhi.

Kesesuaian teater merupakan salah satu yang terpenting. Standar minimal dalam sebuah panggung broadway biasanya berkaitan dengan luas panggung, kapasitas manajemen, manajemen separasi yang baik, serta black of house yang bisa melayani sampai puluhan kru dan pemain. Untuk selanjutnya yang tidak kalah penting adalah peranan industri entertainment Indonesia yang diharapkan bisa mengenalkan kesenian broadway ini kepada masyarakat luas.

Rumah produksi serta para agency aktor dan aktris diharapkan mendapatkan dukungan penuh dari para CEO nya juga. Selain dapat mengharumkan nama Indonesia sendiri, dapat juga memberikan pemasukan yang besar kepada perusahaannya. Tidak ada salahnya mulai mengangkat tentang industri teater musikal di Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia memiliki banyak sekali talenta yang luar biasa.

Komponen selanjutnya yang tidak kalah menarik adalah peranan media dalam menyiarkan dan membantu dalam mempromosikan kesenian broadway ini sendiri. Media ini bisa apapun saja. Baik itu media online maupun media cetak. Selain itu dengan adanya kerja sama yang kuat dari pihak penyelenggara pertunjukkan broadway dan media, maka pertunjukan broadway dapat disaksikan oleh semua kalangan melalui media televisi. 

Beberapa langkah awal yang disebutkan di atas tidaklah akan segera terwujud dalam waktu sekejap. Butuh waktu dan persiapan yang sangat matang dari semua pihak. Namun tidak adalah salahnya kita semua melihat lebih dekat lagi. Jika memang talenta Indonesia memang sudah setara dengan standar internasional, lalu mengapa kita takut untuk membuktikannya kepada seluruh dunia. Mengapa kita takut untuk membuktikannya kepada diri sendiri bahwa masyarakat Indonesia bukanlah hanya sekedar jago kandang? 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak