Tepat pukul 12.50 WIB hari Kamis, 7 Januari 2021, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas. Hal ini terpantau dari pos pengamatan Gunung Merapi.
Awan panas tercatat di Seismogram dengan amplitudo 21 mm dan durasi terjadinya guguran awan panas ini selama 139 detik. Bumbungan awan panas yang teramati memiliki tinggi 200 m di atas puncak. Sedangkan jarak luncur awan panas ini sekitar ±300 m ke arah hulu Kali Krasak.
Pada Rabu, 6 Januari 2021 pun Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar nya pada pukul 18.47 WIB dan 19.11 WIB. Masyarakat disekitaran Gunung Merapi pun dihimbau untuk tetap waspada dengan keadaan Gunung Merapi saat ini.
Semenjak tanggal 5 November 2020 lalu, BPPTKG mengeluarkan siaran pers yang berisi terjadi peningkatan aktivitas pada Gunung Merapi. BPPTKG pun segera menetapkan dan memberitahukan akan kenaikan level dari Waspada level 2 menjadi Siaga level 3.
Dikutip dari BBC Indonesia, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Sleman, Joko Suprianto, menyatakan "Kami juga sudah siapkan sisi barat. Barak di daerah Girikerto dan Wonokerto sudah siapkan. Barak Purwobinangun Turgo juga sudah siap. Walaupun nanti arahnya ke barat, kita sudah siap."
Masyarakat diharapkan untuk tidak termakan oleh berita palsu dan hoax. Masyarakat juga dihimbau untuk menyaring segala sumber informasi mengenai aktivitas Gunung Merapi ini melalui sumber-sumber yang terpercaya sehingga saling membantu satu sama lain dalam situasi darurat ini.