Mendapatkan pekerjaan memang tidak mudah, terutama bagi lulusan baru atau fresh graduate, menimbang masih minimnya pengalaman. Tapi jika kamu terus berusaha, peluang itu akan selalu terbuka.
Memang, bisa jadi pekerjaan yang ada, bukanlah idaman kamu, tapi apa salahnya toh mencoba. Hitung-hitung gali pengalaman, daripada kelamaan menganggur, kan gak enak juga.
Selain gak bisa punya uang hasil keringat sendiri, kelamaan menjadi pengangguran akan semakin mempersempit peluang mendapat pekerjaan karena harus bersaing dengan lulusan baru dengan keahlian yang lebih up to date.
Ada beberapa alasan kenapa seseorang kelamaan menganggur. Coba deh dicek, jangan-jangan alasan tersebut yang menyebabkan kamu kesulitan mendapat pekerjaan hingga saat ini?
1. Niatnya masih setengah-setengah
Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, walaupun banyak pengangguran, tapi kalau diperhatikan, lowongan pekerjaan juga banyak lho. Jadi, kalau memang niat, kirim aja terus lamaran sambil mengasah diri dengan skill-skill baru yang bisa membuat CV kamu lebih cemerlang dari kandidat lain.
Sudah lama lulus, tapi belum juga mendapat panggilan, bisa jadi karena di alam bawah sadar kamu, masih belum pengen untuk segera kerja. Ingin menikmati dulu masa-masa indah selepas sekolah atau kuliah. Gak terasa, waktu terus bergulir, kamu pun melihat teman-temanmu sudah berpenghasilan, sementara kamu masih minta orang tua.
Baru kirim lamaran 5 kali, kemudian gak ada satu pun panggilan interview, itu sih wajar. Jangan langsung patah semangat.
Kalau kamu memang niat ingin kerja, kirim terus lamaran sambil cari tahu bagaimana membuat lamaran atau CV lebih menarik, sehingga peluang diterima semakin besar. Percaya deh, Tuhan itu gak mungkin mengabaikan hamba-Nya yang sudah totalitas berusaha. Usaha itu gak pernah mengkhianati hasil!
2. Minim skill kerja
Ada sebagian pencari kerja yang minder untuk melamar pekerjaan karena skill yang dibutuhkan tidak dimilikinya. Misalnya kemampuan mengoperasikan Excel untuk posisi admin, atau bisa berbahasa Inggris minimal pasif.
Kalau sudah sadar, skill kamu masih kurang, maka cari solusinya. Misalnya, dengan mengikuti kursus-kursus online atau belajar autodidak lewat Youtube. Kan sekarang banyak ya, video-video tutorial berbagai keahlian. Jadi, jangan cuma pasrah. Tapi perbaiki skill sehingga kamu bisa pede untuk melamar pekerjaan yang kamu suka.
3. Nggak gercep
Pernah gak, nemu orang yang ketika dikasih tahu ada lowongan, pertanyaannya banyak banget. Alasannya biar gak ketipu.
Waspada mesti, tapi nggak paranoid juga. Saat ini kan udah banyak situs yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan yang valid. Ya udah, ikutin aja. Kebanyakan nanya, yang ada malah posisinya keburu diambil orang lain.
Masalah takut, nanti perusahaannya nipu, gampang kok mengetahuinya. Selama perusahaan itu gak minta bayaran apa pun untuk proses rekrutmen, insya Allah bisa dijamin deh perusahaan itu emang ‘lempeng’. Tapi kalau udah minta bayaran ini-itu, mending out aja! Orang nyari kerja supaya dapat penghasilan, kok malah dimintain bayaran.
4. Susah move on
Hidup ini tak selamanya pelangi, sering kali, kamu harus menelan pil pahit kecewa. Bukan untuk menghukummu, tapi menguatkan karaktermu.
Sudah menjalani wawancara, psikotes segala, pokoknya yakin deh diterima. Tapi ternyata nggak. Duh, nyeseknya sampai ke sumsum tulang. Menangis sedih, wajar! Tapi jangan kelamaan. Bisa-bisa, kamu melewatkan kesempatan emas.
Jika memang ditolak, ambil hikmahnya. Coba pelajari lagi, kira-kira di mana letak kurangnya, sehingga perusahaan incaranmu menolak. Bisa jadi, jawaban kamu saat wawancara yang masih belum bijaksana, atau nilai psikotes kamu yang masih rendah. Perbaiki itu.
Kalau ini kamu lakukan, usahamu gak akan sia-sia. Suatu saat pasti deh dapat berita gembira bahwa kamu diterima kerja.
5. Kurang ekstra
Seorang CEO, gajinya bisa ratusan juta, karena tanggung jawabnya pun besar. Seorang pebisnis, penghasilannya bisa miliaran, karena effort-nya juga lebih dibanding saat jadi karyawan. Harus mengumpulkan modal, belum lagi menanggung risiko kalau gagal.
Intinya, semakin besar usaha, maka hasilnya pun akan semakin besar. Gak usah iri lihat teman sudah mendapat pekerjaan yang diimpikan. Saat kamu sibuk nonton Netflix, dia sibuk cari dan kirim lamaran. Saat kamu tidur-tiduran, dia sibuk ikut pelatihan sana-sini biar CV-nya semakin cemerlang. Ya, gak heran, banyak perusahaan yang menginginkannya jadi karyawan, karena ia melakukan usaha ekstra dibanding teman-temannya.
Nah, apakah kamu sudah melakukan hal tersebut?
6. Kurang do’a
Usaha udah maksimal, tapi kok belum juga dapat panggilan ya? Bisa jadi karena ‘jalur langit’ kamu masih kurang. Coba minta restu orang tua, jangan letih selalu berdo’a, perbanyak sedekah walaupun belum bisa besar. Insya Allah kalau usaha fisik udah, jalur langit pun kuat, maka hasil yang indah sudah menanti di depan mata.
Semoga alasan-alasan di atas bisa jadi bahan renungan, sehingga kamu termotivasi untuk memperbaiki diri lagi. Dengan begitu, pekerjaan impian pun bisa segera diraih.