Kontingen Indonesia berhasil menambah perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020 lewat cabang olahraga bulutangkis. Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, berhasil menyabet medali emas, Senin (2/8/2021).
Greysia/Apriyani juara setelah mengalahkan pasangan Tiongkok, Chen Qingchen dan Jia Yifan, dengan menyelesaikan dua gim langsung 21-19 dan 21-15.
Kemenangan ini tentunya menciptakan sejarah baru bagi dunia bulutangkis Indonesia, khususnya pada sektor ganda putri. Pasalnya, ini adalah emas pertama sepanjang sejarah, sejak olimpiade Barcelona tahun 1992.
Pada saat itu, Indonesia mengirimkan dua wakil ganda putri yaitu Erma Sulistianingsih/Rosiana Tendean dan Finarsih/Lili Tampi. Sayangnya kedua wakil Indonesia dari ganda putri tersebut gagal membawa harum nama bangsa.
Pemerintah menjanjikan bagi peraih medali olimpiade akan mendapatkan reward khusus berkat pencapaiannya. Tak terkecuali dua pebulutangkis wanita hebat, yakni Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Rincian bonus yang akan didapatkan oleh atlet adalah uang tunai sebesar Rp 5 Miliar bagi peraih medali emas, Rp 2 Miliar bagi medali perak, dan Rp 1 Miliar bagi medali perunggu.
Tak hanya bonus dari pemerintah pusat, reward dari pihak lain juga menanti Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Seperti Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, yang menjanjikan bonus tak kalah fantastis.
Gilang Widya Pramana akan memberi hadiah dengan rincian Rp 500 juta bagi atlet peraih medali emas, Rp 250 juta bagi medali perak, dan Rp 100 juta bagi peraih medali perunggu.
Tak hanya sampai di situ, Greysia Polii yang merupakan keturunan Minahasajuga akan mendapatkan bonus dari Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Uniknya, bonus yang didapat Greysia Polii bukan merupakan uang tunai, melainkan sebidang tanah.
Kakak Greysia Polii, Hershya Ade Polii menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Tomohon sudah menyiapkan bonus tersebut jika Greysia Polii berhasil menyabet medali emas.
