Sejak beberapa waktu yang lalu, jagat media sosial diramaikan oleh kasus penghapusan mural yang diduga menggambarkan sosok Presiden Jokowi dengan mata tertutup, dan dibubuhi tanda merah bertuliskan “404: Not found”.
Mural yang ada pada dinding terowongan inspeksi Tol Kunciran-Bandara Soekarno Hatta di Batuceper, Kota Tangerang, Banten tersebut akhirnya dihapus sepihak oleh polisi dengan ditimpa tinta hitam.
Tak hanya itu, beragam mural lain yang muncul di berbagai daerah juga tak luput dari sasaran penghapusan, seperti “Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit” di Kecamatan Bangil, Pasuruan, “Wabah Sebenarnya Adalah Kelaparan” di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga “Tuhan Aku Lapar” di Tangerang, Banten. Polisi juga dikabarkan memburu para pembuat mural tersebut untuk bertanya motif mereka membuat hal itu.
Ramai dibicarakan, hingga saat ini pemberitaan terkait mural-mural yang beredar tersebut pun masih bertengger dalam jajaran trending Twitter. Beragam komentar terkait hal tersebut masih menjadi sorotan di berbagai media sosial.
Tak ketinggalan, influencer sekelas Jefri Nichol pun membuat sebuah postingan terbaru di Instagram-nya terkait mural ini.
Aktor sekaligus model tersebut mengunggah sebuah foto yang berisikan dirinya tengah membaca sebuah koran dengan catatan kontras berwarna merah bertuliskan "Di mana Kebebasan Bersuara Aum!".
Dibelakang tempat Ia berdiri terdapat pula beberapa poster yang bertuliskan kritik pedas "Dicari! Kebebasan Bersuara yang Hilang".
Lanjut ke foto di slide kedua, Jefri Nichol seolah tengah mengkritisi kejadian beberapa waktu lalu, di mana para pembuat mural dicari dan dimintai keterangan lebih lanjut. Dalam foto tersebut tampak wajah Jefri Nichol dan poster bertuliskan "Dicari".
Tidak ketinggalan, tulisan "404" juga disematkan oleh Jefri Nichol di caption teratas unggahan tersebut. Ia mengatakan bahwa ide tersebut muncul sebagai salah satu bentuk protes dirinya terhadap kondisi belakangan ini, ketika kebebasan bersuara masih abu-abu.
"lya, ide ini muncul sebagai salah satu bentuk protes tentang kondisi hari-hari ini, ketika kebebasan bersuara masih abu-abu dan para elit pejabat berlaku seenaknya," tulis Jefri Nichol.
Ia mengungkapkan bahwa kemerdekaan seharusnya tidak hanya menjadi perayaan tahunan semata. Namun, harus dibarengi dengan kemerdekaan berpikir, bertindak, dan berpendapat.
"Kemerdekaan seharusnya tidak hanya menjadi perayaan tahunan, tapi juga dimaknai menjadi merdeka berpikir, merdeka bertindak, merdeka berpendapat." ungkap Jefri Nichole dalam kolom caption.
Pemeran berbagai judul film tersebut pun mengungkapkan bahwa keresahan yang ia rasakan saat ini juga dirasakan semua orang. Ia mengatakan bahwa kemerdekaan berpendapat harus terus diperjuangkan bersama.
"Keresahan saya ini adalah keresahan kita semua. Kita semua mesti bersatu karena kemerdekaan harus terus diupayakan dan kami tak bisa dibungkam! Ayo rapatkan barisan!" tulis Jefri Nichol.