Beberapa Wilayah di Indonesia ini akan Mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH)

Tri Apriyani | Filsa
Beberapa Wilayah di Indonesia ini akan Mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH)
Ilustrasi kekeringan (Pixabay)

Indonesia selain dihadapkan dengan carut-marut pandemi Covid-19, ternyata juga dihadapkan dengan musim kemarau panjang. Hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami musim kemarau berkepanjangan ini. Hanya ada beberapa wilayah yang sedikitnya diguyur hujan itupun dengan intensitas yang ringan. Seperti 33 wilayah di Indonesia ini yang diprediksi akan mengalami yang namanya Hari Tanpa Hujan (HTH). Kabar ini menyusul peringatan dini tentang kekeringan meteorologis yang diluncurkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi kekeringan berkepanjangan.

Seperti yang diberitakan oleh Kompas.com pada Kamis (29/08/2021), berdasarkan pantauan BMKG hingga akhir Agustus 2021.

Dari hasil monitoring perkembangan musim kemarau 2021 yang dilakukan BMKG, setidaknya ada sekitar 85 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau. 85 persen tersebut meliputi wilayah Aceh hingga ke sebagian Papua.

Di antaranya adalah:

1.) Aceh
2.) Sebagian Riau
3.) Sebagian besar Sumatera Utara
4.) Sebagian Jambi
5.) Sebagian besar Sumatera Barat
6.) Sebagian besar Lampung
7.) Sebagian besar Sumatera Selatan
8.) Sebagian Bangka Belitung
9.) Banten
10.) DKI Jakarta
11.) Jawa Barat
12.) Sebagian besar Jawa Tengah
13.) DI Yogyakarta
14.) Sebagian besar Jawa Timur
15.) Bali
16.) NTB
17.) NTT
18.) Sebagian Kalimantan Tengah
19.) Sebagian Kalimantan Selatan
20.) Sebagian Kalimantan Timur
21.) Kalimantan Utara
22.) Sulawesi Selatan bagian barat
23.) Sulawesi Barat bagian selatan
24.) Sulawesi Tengah bagian utara
25.) Sulawesi Tenggara bagian selatan
26.) Sebagian Maluku
27.) Papua Barat bagian utara
28.) Sebagian Papua

Sementara itu, hasil monitoring dari pemantauan Hari Tanpa Hujan (HTH) secara berturut-turut, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami Hari Tanpa Hujan.

Dengan rincian kategori sangat panjang (31-60 hari tanpa hujan), dan ekstrem panjang (lebih dari 60 hari berturut-turut tanpa hujan). Ini rinciannya:

Wilayah dengan HTH kategori sangat panjang dan ekstrem panjang

Pada kategori yang berlangsung bersamaan ini hanya ada dua wilayah yaitu wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Wilayah dengan HTH kategori sangat panjang

1.) Jawa Barat
2.) Jawa Tengah
3.) Yogyakarta
4.) Jawa Timur
5.) Sulawesi Selatan
6.) Bali
7.) NTB
8.) NTT

Wilayah dengan HTH kategori ekstrem panjang

Pada kategori ini sebagian besar melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB), antara lain:

1. Lape (110 hari), Provinsi NTB
2. Soromandi (137 hari), NTB
3. Wawo (84 hari), NTB
4. Atambua/Motabuik (104 hari), Provinsi NTT
5. Bakunase (137 hari), NTT
6. Balauring (74 hari), NTT
7. Batuliti (125 hari), NTT
8. Boentuka (91 hari), NTT
9. Boru (79 hari), NTT
10. Busalangga (61 hari), NTT
11. Camplong (118 hari), NTT
12. Fatubesi (136), NTT
13. Fatukmetan (65 hari), NTT
14. Fatulotu (115 hari), NTT
15. Kamanggih (135 hari), NTT
16. Mamsena (94 hari), NTT
17. Mapoli (137 hari), NTT
18. Melolo (122 hari), NTT
19. Naioni (118 hari), NTT
20. Oemofa (136 hari), NTT
21. Oepoi (138 hari), NTT
22. Rambangaru (133 hari), NTT
23. Solor Selatan (136 hari), NTT
24. Stamet Mali (79 hari), NTT
25. Wairiang (135 hari), NTT

Dari hasil monitoring tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis yang bisa terjadi dengan kategori awas dan siaga.

Mengacu pada monitoring HTH diatas dan diprediksi akan memiliki peluang hujan rendah yakni kisaran kurang dari 20 mm/10 hari) terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis pada beberapa wilayah Kabupaten/Kota. Utamanya Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan status awas dan siaga, berikut ulasannya:

Kategori Awas

Beberapa wilayah Nusa Tenggara Barat, yakni Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima diprediksi akan dilanda potensi kekeringan meteorologis dengan status awas. Sedangkan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejumlah wilayah yang masuk dalam kategori awas adalah:

1.) Kabupaten Alor
2.) Kabupaten Belu
3.) Kabupaten Flores Timur
4.) Kotamadya Kupang
5.) Kabupaten Kupang
6.) Kabupaten Manggarai Timur
7.) Kabupaten Sikka
8.) Kabupaten Sumba Timur
9.) Kabupaten Timortengah Selatan
10.) Kabupaten Timortengah Timur

Kategori Siaga

Terdiri dari wilayah Provinsi Jawa Timur yakni Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Situbondo. Sementara di Provinsi Bali ada Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem. Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Timur). Provinsi Nusa Tenggara Timur meliputi (Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Barat).

Dampak kekeringan meteorologis ini harus segera diatasi oleh masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Dampak dari kekeringan meteorologis ini seperti berkurangnya persediaan air rumah tangga dan pertanian, serta meningkatkan porsi kebakaran lahan yang mengering.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak