Setelah ditemukannya virus SARS-coV pertama kali ditemukan di Guangdong, china, ditahun 2002 dan baru teridentifikasi pada tahun 2003, kemudian datang virus COVID-19 pada akhir 2019 dan menyebar keseluruh dunia juni, tahun 2021. Belum hilang secara maksimal masalah virus COVID-19, kini dunia kembali merasa was-was tentang adanya virus baru varian COVID-19 Omicron. Dan baru-baru ini kementrian kesehatan (KEMENKES), mengonfirmasi adanya tiga kasus yang tercatat terpapar virus omicron.
Di masa pandemic yang tidak ada habisnya ini perlu untuk diri kita mengenali gejala-gejala ringan COVID-19 Omicron yang salah satunya sering terjadi ketika kita capek, lelah, bahkan ketika meriang biasa, Sehingga penyakit ini sudah sering kita anggap sepele dan mudah diobati. Tapi siapa sangka bahwa penyakit yang kita anggap sepele ini juga termasuk salah satu dampak terjadinya virus Omicron jika terus-menerus dibiarkan dan tidak mencari tau informasi tentang gejala-gejala dan bahayanya virus Omicron.
Dengan munculnya varian COVID-19 Omicron, beberapa tingkat keparahan, penularan, dan gejalanya telah dicatat oleh para ahli. Dan hingga kini kasus omicron diseluruh dunia tergolong ringan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) berpendapat bahwa varian baru dari COVID-19 ini dapat dengan mudah menginfeksi mereka yang telah tertular virus lebih awal atau telah divaksinasi sepenuhnya.
Gejala-gejala terpapar omicron menurut para peneliti:
Menurut Dr. Angelique Coetzee, dokter dari afrika selatan yang pertama kali mendeteksi varian baru COVID-19 Omicron tersebut, “keluhan yang disampaikan pasien omicron biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari, tenggorokan serak, tetapi tidak batuk-batuk dan tidak kehilangan indra penciuman (anosmia),” kata Coetzee dalam salah satu wawancaranya.
Menurut Dr. Garry Bartlett, mendefinisi bahwa varian omicron memiliki beberapa gejala yang spesifik. Menurut dia, “pasien lebih cenderung mengembangkan rasa gatal yang aneh di tengorokan. Merasa sering lelah yang berkepanjangan, nyeri otot, dan berkeringat dimalam hari, semuanya bisa menjadi tanda infeksi omicron.”
Menurut studi zoe covid di Inggris, “seperti yang ditunjukan oleh data terbaru kami, gejala omicron didominasi oleh pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan bersin, jadi orang harus tinggal di rumah.”
Gejala-gejala tersebut dapat disimpulkan dari pendapat para peneliti/ahli yaitu;
- Rasa gatal pada tenggorokan
- Lelah berkepanjangan hingga nyeri pada otot
- Keringat malam yang tidak biasa
- Demam ringan yang hilang dengan sendirinya
- Batuk kering
Dr. Garry Bartlett memaparkan bahwa “sangat penting bagi setiap orang memerhatikan gejala walau hanya flu biasa, bahkan yang telah melakukan vaksinasi tiga kali. Bahkan, gejala ringan harus ditindaklanjuti dengan tes PCR,”
Seseorang yang telah terinfeksi COVID-19 bukan berarti tidak akan tertular varian Omicron.
Diingatkan sekali lagi bahwa penting untuk menjaga diri dan segera melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala-gejala diatas untuk memastikan infeksi virus atau bukan. Menjaga pola hidup sehat dan memakan makanan yang sehat juga termasuk mencegah datangnya penyakit dalam tubuh kita.