Setelah Vaksin, Sebaiknya Konsumsi Suplemen Ini

Dany Garjito | Muhamad Rafly Kesha Arrafa 2020
Setelah Vaksin, Sebaiknya Konsumsi Suplemen Ini
Siswa sekolah dasar mengikuti vaksinasi COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/12/2021). [ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung]

Dengan virus Covid-19 yang terus bermutasi, kita menjadi lebih menyesuaikan diri dengan berbagai cara pengobatan dan juga pencegahan. Bentuk pencegahan yang sering kita dengar dari masyarakat berupa protokol kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) hingga vaksin. Namun, apakah kalian tahu bahwa ada cara untuk meningkatkan efisiensi dalam mencegah terjangkitnya virus ini serta meningkatkan kerja sistem imun kita? Mari kita cari tahu lebih lanjut.

Suplementasi atau penambahan zat gizi bisa membantu tubuh kita menjadi lebih kuat untuk melawan virus. Banyak suplemen yang diperjualbelikan di pasar bebas, namun konsumen seringkali tidak mengetahui bahan aktif yang berguna dalam melawan virus Covid-19. Suplemen yang dibutuhkan pada masa pandemi ini adalah suplemen yang dapat bekerja sebagai antivirus, meningkatkan kerja sistem imun, dan mencegah masuknya virus ke dalam sel. Mengetahui hal tersebut, di sini kita akan memperdalam wawasan kita mengenai suplemen yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia dalam kondisi pandemi ini antara lain habbatussauda, zink, dan vitamin D.

Habbatussauda

Habbatussauda adalah minyak ekstrak yang didapatkan dari biji jintan hitam. Mungkin kalian sudah sedikit familier tentang habbatussauda ini, karena sudah digunakan sejak zaman dulu. Bahkan, Rasulullah mensunnahkan umat Islam untuk mengonsumsi habbatussauda sebab dalam hadits dinyatakan bahwa "Sesungguhnya, pada jintan hitam itu terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian."

Tahukah anda apa saja sih manfaat dari habbatussauda? Manfaat-manfaat habbatussauda yang perlu diketahui untuk melawan Covid-19 adalah:

1. Anti virus
Pada masa pandemi ini, berbagai macam obat antivirus yang dipakai untuk mengobati pasien Covid-19 diantaranya lopinavir/ritonavir, ribavirin, remdesivir, favipiravir, umifenovir hydroxychloroquine, dan chloroquine. Pada habbatussauda, mempunyai bahan aktif thymoquinone. Thymoquinone ini mempunyai bentuk molekul kimia yang mirip dengan chloroquine sehingga dapat bekerja sebagai antivirus. Thymoquinone dapat berikatan dengan reseptor ACE 2 (angiotensin converting enzyme) sehingga virus tidak bisa masuk ke dalam sel. Namun, ketika sudah masuk ke dalam sel, thymoquinone juga akan mengganggu proses replikasi virus. 

2. Immunomodulator (memperkuat sistem imun)
Selain berefek secara langsung dengan virus covid-19 thymoquinone dalam habbatussauda juga dapat meningkatkan jumlah sel dari sistem imun yang khusus dalam menyerang virus sehingga dapat membantu proses pembuatan antibodi setelah divaksin.

3. Anti inflamasi (anti radang)
Inflamasi atau radang adalah respon perlindungan normal tubuh ketika terjadinya infeksi. Namun respon ini sendiri yang menyebabkan gejala-gejala yang dialami oleh pasien, namun dengan obat anti inflamasi dapat meringankan gejala dari pasien tanpa mempunyai efek negatif dari kerja sistem imun tubuh karena habbatussauda mengandung omega 3 dan juga omega 6.

Zink

Selain habbatussauda, zink juga dapat meningkatkan sistem imun tubuh kita. Sebelumnya, apa itu zink? Zink adalah mikronutrien terbesar kedua setelah besi yang dapat ditemukan pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari, seperti ayam, daging merah, gandum, kerang, dan juga kacang-kacangan. Apabila tubuh kita kekurangan zink (kadar zink kurang dari 0,7 mg/dL), akan berefek tidak baik pada tubuh kita. 

Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan zink pada tubuh kita memang cenderung tercukupi, akan tetapi dengan tambahan zink dalam bentuk suplemen akan menimbulkan banyak manfaat apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan, seperti meningkatkan kerja sistem imun yang membentuk antibodi, sehingga membantu efektivitas dari vaksin, mencegah jalur masuk virus Covid-19 ke dalam sel dengan cara berikatan dengan reseptor ACE 2 (angiotensin converting enzyme) sehingga virus tidak bisa masuk, dan membantu kerja obat antivirus lainnya seperti chloroquine. 

Vitamin D

 Vitamin D adalah vitamin yang dapat larut dalam lemak. Kemampuan larut dalam lemak ini memiliki arti bahwa vitamin D yang terdapat dalam tubuh kita akan disimpan pada jangka waktu yang lama. Pemenuhan vitamin D sangat dianjurkan dalam keadaan seperti sekarang, terutama pada kondisi yang mengharuskan kita untuk mengurangi aktivitas di luar sehingga kita menjadi jarang terpapar cahaya matahari (sumber alami vitamin D). Oleh karena itu, alternatif lain dalam memasukkan vitamin D ke tubuh kita yaitu melalui makanan yang kita konsumsi (seperti susu, kuning telur, dan ikan) dan suplemen. 

Kita semua pasti tahu bahwa vitamin D berperan sangat besar untuk pertumbuhan tulang, namun apakah kalian tahu bahwa vitamin D juga dapat merangsang pematangan sel-sel imun pada tubuh kita? Suatu penelitian yang dilakukan oleh Arihiro et al (2019) menyatakan bahwa pasien dengan inflammatory bowel disease yang diberikan suplementasi vitamin D memiliki risiko terkena infeksi saluran napas atas yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien tanpa suplemen vitamin D. 

Ini dapat menandakan bahwa apabila kita mengonsumsi suplemen vitamin D yang cukup per hari, akan menurunkan risiko terinfeksi Covid-19. The Institute of medicine (2011) menyatakan bahwa pada anak-anak usia 1 tahun, konsumsi suplemen vitamin D harian adalah 400 IU. Pada usia 1-70 tahun dianjurkan mengonsumsi suplemen vitamin D  per hari sebanyak 600 IU, dan usia lebih dari 70 tahun sebanyak 800 IU per hari. 

Demikianlah cara mencegah infeksi Covid-19 dan juga meningkatkan kerja dari vaksin melalui konsumsi suplemen habbatussauda, zink, dan vitamin D. Semoga artikel ini dapat membantu menambah wawasan mengenai betapa pentingnya pengaruh suplemen bagi tubuh kita dan supaya kita menjadi lebih pintar dalam memilih suplemen yang hendak kita konsumsi.

Referensi:

Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia. INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY. 2014.Rahman M, Idid S. Can Zn Be a Critical Element in COVID-19 Treatment?. Biological Trace Element Research. 2020;199(2):550-558.Yani, dkk. Manfaat Suplemen dalam Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19. 2021.Rahman M. Potential benefits of combination of Nigella sativa and Zn supplements to treat COVID-19. Journal of Herbal Medicine. 2020;23:100382.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak