Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada 8 September 2022 di Istana Balmoral. Seperti yang dilansir dari laman situs En.as, Istana Buckingham merilis keterangan bahwa beberapa hari terakhir ini kesehatan Ratu Elizabeth memburuk, sehingga harus berada dalam pengawasan dokter kerajaan selama 24 jam.
Selama Ratu Elizabeth II sakit, dokter kerajaan Sir Huw Thomas mengawasi dan mengontrol tamu yang ingin membesuk, termasuk keluarga kerajaan. Hal ini dilakukan agar sang Ratu bisa beristirahat dengan baik. Sementara itu, berita resmi mengenai kematian sang Ratu disampaikan oleh sekretaris pribadinya, Sir Christopher Geidt, mantan PM yang berandil dalam perencanaan suksesi Ratu Elizabeth II.
Kematian Ratu dan Operation London Bridge
Pada saat kematian Ratu Elizabeth II, ada serangkaian rencana yang dilakukan dengan penuh perhitungan. Rencana yang sudah merupakan tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 1960. Melansir dari laman The Hill, tahun lalu muncul sebuah laporan yang merinci bagaimana sebuah protokol akan dijalankan pasca kematian Ratu. Protokol itulah yang disebut dengan Operation London Bridge.
Operation London Bridge sudah diberlakukan sejak lama dan direvisi dari tahun ke tahun secara teratur. Perincian rencana tersebut menjelaskan bagaimana 10 hari ke depan pasca wafatnya Ratu, yang meliputi proses pengumuman kematian secara resmi, periode berkabung resmi di negara Inggris dan negara-negara lainnya. Operation London Bridge melibatkan banyak institusi, seperti gereja Inggris, kepolisian, Angkatan bersenjata, media Inggris, taman-taman kerajaan di London, otoritas London Raya dan transportasi di London.
Sekretaris pribadi Ratu Elizabeth ditunjuk untuk menyebarluaskan berita kematian Ratu pertama kali. Berita tersebut selanjutnya diteruskan ke PM Inggris Liz Truss. Dari PM, berita akan diumumkan secara resmi ke publik, termasuk negara persemakmuran tempat Ratu menjabat. Negara persemakmuran Inggris seperti masing-masing parlemen negara tersebut akan mengadakan pertemuan darurat.
Operasi Unicorn
Dalam Operation London Bridge, banyak elemen logistik yang terlibat selama hari-hari ke depan di London pasca Ratu wafat. Namun, karena Ratu wafat di Skotlandia, banyak langkah lanjutan yang dilakukan, termasuk perjalanan mengantarkan peti mati ke London dengan menggunakan kereta Kerajaan. Operasi lanjutan ini disebut Operation Unicorn. Nama unicorn diambil lantaran hewan ini merupakan hewan resmi negara Skotlandia.
Setelah kematian Ratu dikonfirmasi, bendera di Gedung-gedung resmi Inggris dikibarkan setengah tiang selama 10 menit pasca kabar resmi dirilis. Pengibaran bendera setengah tiang akan dibiarkan sampai jam 8 pagi setelah Ratu dimakamkan. Kegiatan di Parlemen Inggris ditangguhkan selama 6 hari untuk mempersiapkan pemakaman Ratu.
Sekarang sudah mengerti kan apa itu Operation London Bridge?