Penguasa monarki Inggris baru, Raja Charles III turut mengirimkan pesan belasungkawa yang tulus kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo dan seluruh keluarga yang terdampak pada tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Kejadian yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) itu telah menyebabkan setidaknya 131 orang meninggal termasuk 30 anak-anak dan ratusan korban lainnya terluka.
Raja Charles III dan istrinya Permaisuri Camilla menyampaikan duka cita mendalam melalui sebuah pesan yang diunggah di Twitter @RoyalFamily pada Rabu (6/10/2022).
“Saya dan istri saya sangat sedih mendengar hilangnya nyawa dan cedera pada para korban di pertandingan sepak bola di Malang pada 1 Oktober,” ujar Raja.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Anda, keluarga yang terdampak, dan rakyat Republik Indonesia pada saat yang sulit ini,” ujar Raja dalam surat yang ditandatangani Charles R.
Hingga kini, pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan terkait penyebab meletusnya tragedi tersebut yang terjadi setelah pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya yang berakhir dengan kekalahan sang Singa dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Peristiwa naas itu terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata ke pendukung yang mulai merengsek masuk menuju lapangan dan ke arah tribun penonton. Suporter yang panik, akhirnya berusaha keluar dari stadion dengan berdesak-desakan melalui pintu keluar.
Sayangnya karena kondisi yang sempit dan sesak, banyak suporter yang akhirnya jatuh dan terinjak-injak. Banyak dari mereka yang juga menderita sesak napas, mata merah, hingga penglihatan yang kabur akibat terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan.
Sebenarnya, FIFA telah melarang keras penggunaan gas air mata di lapangan sepak bola dalam upaya penanggulan kerusuhan.
Dilansir dari Suara.com, fakta terbaru yang muncul adalah panitia pelaksana Liga 1 mencetak tiket lebih banyak dari kapasitas seharusnya. Dalam laga Arema versus Persebaya panitia diketahui mencetak 42 ribu tiket, dimana seharusnya mereka hanya mencetak 38 ribu tiket.
Dalam pernyataan yang disampaikan Gianni Infantino, Presiden FIFA pada laman website resminya, ia mengatakan bahwa Tragedi Kanjuruhan merupakan insiden tragis dan mengejutkan, “Hari itu merupakan hari yang kelam bagi semua yang terlibat dalam sepak bola,” ujarnya pada video.