Belakangan ini, nama bupati Banyumas Achmad Husein menjadi bahan perbincangan publik dan menggegerkan media sosial. Pasalnya, dirinya sempat kecele ketika bertanya kepada sejumlah mahasiswa baru di Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokerto soal siapa Presiden RI berikutnya.
Momen itu mencuri perhatian warganet dan tak sedikit yang menyebut kalau politikus PDI Perjuangan itu terkecoh dengan jawaban mahasiswa baru tersebut. Diketahui kalau mahasiswa baru itu menjawab kalau presiden berikutnya adalah Anies Baswedan, padahal posisi bupati Banyumas saat ini merupakan politikus PDIP, partai pengusung capres Ganjar Pranowo.
Lantas siapa sosok bupati Banyumas Achmad Husein ini? Serta bagaimana sepak terjangnya?
BACA JUGA: Kontroversi Lagi, Gubernur NTT Sebut Orang Miskin Makan Nasi Banyak
Menyadur dari laman banyumaskab.go.id, diketahui kalau Achmad Husein lahir di Jakarta pada 17 Agustus 1959, dengan begitu kini usianya sudah mencapai 64 tahun.
Sejak 2013, ia sudah menjadi bupati Banyumas selama dua periode. Ketika itu ia terpilih menjadi Bupati bersama wakilnya Budi Setiawan. Pada tahun 2018, ia kembali mengikuti kontestasi politik Pilbup Banyumas dan kembali menang menjadi bupati Banyumas. Diketahui pula, sebelum menjadi bupati, Achmad Husein sempat menjadi wakil bupati bersama bupati Mardjoko.
Sebelum terjun ke dunia politik, Achmad Husein pernah menjabat sebagai Direktur PDAM Banyumas periode 2005-2007, serta menjadi Direktur Distribusi di PDAM Surabaya periode 2003-2005.
Bukan itu saja, dirinya juga pernah menjadi pekerja profesional di sejumlah perusahaan, di antaranya manajer Administrasi di PT Ume Persada pada 2002-2003, sebagai Project Control Manager di PT Thames Pamjaya pada 1999-2002, Project Manager di PT Chiyoda Internasional pada 1990-1999, dan sebagai Civil Supervisor di PT Hutama Jala Jakarta pada 1986-1988.
Untuk latar belakang pendidikan, Achmad Husein merupakan lulusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB). Bahkan dirinya juga memiliki gelar kebangsawanan dari Kasunananan Surakarta, yakni Kanjeng Haryo Adipati Purbowinoto.
BACA JUGA: Pria Kalungkan Bendera Merah Putih ke Leher Anjing Minta Maaf, Salahnya di Mana?
Sepak terjang Achmad Husein sebagai politikus PDIP
Diketahui kalau Achmad Husein maju dalam perhelatan Pilbup Banyumas pada 2013 silam, diusung oleh partai PDIP dan PPP. Begitu pula yang terjadi pada Pilkada 2018, kembali diusung partai PDIP dan kembali menang sebagai Bupati Banyumas hingga sekarang.
Mengintip bagaimana latar belakang partai PDIP yang kini Achmad Husein berada di dalamnya, tentu amatlah banyak. Sudah menjadi rahasia umum, PDIP dari ketua Umum Soekarnoputri masih menjajal sebagai partai yang mengumandangkan ajaran Bung Karno.
Mengutip dari suara.com, partai banteng ini memiliki sejarah panjang hingga bisa menjadi PDIP. Awal mulanya, PDI merupakan gabungan dari lima partai politik, salah satunya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Soekarno pada 4 Juli 1927. Hingga kemudian pada 10 Januari 1973, kelima partai itu sepakat membentuk partai baru bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Sejak awal terbentuk, partai ini memiliki konflik internal apalagi pada masa Orde Baru yang tak sedikit banyak intervensi dari pemerintah, bahkan sempat dualisme di bawah kepemimpinan Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri. Hingga konflik pun memanas dan akhirnya dideklarasikan dengan partai baru bernama PDI Perjuangan di bawah kepemimpina ketua umum Megawati, pada 14 Februari 1999.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS