Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, telah resmi menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilihan umum 2024.
Terlepas dari setuju atau tidak, pengumuman tersebut dinilai telah mengakhiri spekulasi yang telah lama beredar di kalangan masyarakat mengenai siapa yang akan mendampingi Menteri Pertahanan pada pertarungan politik mendatang.
Keputusan Prabowo memilih Gibran sebagai cawapresnya tentu menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Dengan latar belakangnya sebagai putra presiden dan walikota Solo, Gibran tampaknya akan menjadi salah satu figur yang akan banyak disorot dan "dikuliti" menjelang pemilihan umum mendatang, bahkan sudah dimulai.
Latar belakang
Gibran Rakabuming Raka lahir di Surakarta pada tanggal 1 Oktober 1987. Ia menempuh pendidikan menengahnya di negara Jiran, Singapura, dan kemudian melanjutkan studi di luar negeri.
Pada tahun 2007, ia lulus dari Management Development Institute of Singapore dan kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia, di mana ia berhasil menyelesaikan gelar sarjana pada tahun 2010.
Sebelum terjun ke dunia politik, Gibran aktif dalam berbagai usaha bisnis. Ia terlibat dalam beberapa perusahaan, termasuk Goola, Katering Chilli Pari, Markobar, Mangkok Ku Indonesia, Tugas Negara Bos, Pasta Buntel, Icolor, dan Permainan Hompimpa Games.
Catatan politik
Gibran terjun ke dunia politik pada tahun 2020, ketika ia mencalonkan diri sebagai wali kota Solo. Ia memenangkan pemilihan tersebut dan menjadi wali kota termuda dalam sejarah Indonesia pada usia 33 tahun.
Selama masa jabatannya sebagai wali kota, Gibran telah melakukan sejumlah inovasi, termasuk program "Solo Batikpreneur" dengan tujuan mendorong pertumbuhan UMKM batik di kota tersebut. Gibran juga dinilai berhasil oleh banyak kalangan karena meningkatkan kebersihan dan tata kota di Solo.
Dampak yang kemungkinan terjadi
Keputusan Prabowo untuk memilih Gibran sebagai cawapresnya memiliki sejumlah kemungkinan. Di satu sisi, Gibran tentu menjadi daya tarik bagi pemilih muda dan pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Namun, di sisi lain, Gibran juga dapat menjadi target serangan dari lawan politiknya, yang dapat memanfaatkan latar belakangnya sebagai putra presiden dan walikota Solo.
Terlepas dari pro dan kontra, keputusan Prabowo untuk memilih Gibran sebagai cawapresnya telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Publik tentu akan terus mengikuti perkembangan selanjutnya untuk melihat bagaimana Gibran akan menjalankan tugasnya sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.